Selasa, 26 Maret 2019

Siro Rabu, 27 March 19

Bacaan Liturgi

Hari Biasa Pekan Prapaskah III

Bacaan Injil
Mat 5:17-19

Siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.Karena Aku berkata kepadamu: Sungguh, selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat-tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga. Tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga."

Demikianlah Injil Tuhan.
======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                     
Rabu, 27 Maret 2019                                                                                                                            
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Hukum Tuhan membebaskan dan menyelamatkan kita!                                           
Matius 5:17-19

Saudara-saudari... Banyak misionaris yang bekerja di Papua New Guinea sudah alami penodongan, entah dalam rumah atau dalam perjalanan. Ada banyak anak nakal yang tidak peduli dengan hukum dan peraturan pemerintah dan Gereja. Karena desakan ekonomi mereka mengambil jalan pintas, menodong sesama demi uang.
Pertanyaan kita, apakah perbuatan mereka membahagiakan hidupnya untuk selamanya? Yang pasti tidak. Keburukan tingkahlakunya akan selalu mengganggu ketenangan bathinnya. Melanggar peraturan dan hukum adalah salah. Kesalahan itu yang akan selalu mengganggu ketenangan jiwa dan pikirannya.
Seorang pemuda dengan polos menceriterakan pengalaman masa lalunya. Ia pernah mengikuti gang-gang, merampok dan mengepung mobil di jalan raya. Sesudah mendapat jarahan dari hasil rampokan, ia bersama temannya merasa senang karena berhasil mendapat apa yang mereka butuhkan, tetapi di saat ia masuk ke tempat umum dan bertemu polisi di jalan selalu muncul rasa takut. Kesalahan yang dibuatnya selalu menghantui dia. Dia selalu berpikir, bagaimana kalau Polisi tahu bahwa ia adalah salah satu dari anggota gang yang mengepung mobil di jalan. Benarlah yang terjadi, satu waktu polisi mencari anggota gang-gang perampok. Anak muda ini masuk dalam daftar anggota. Polisi datang ke rumahnya dan menemui dia. Ia dibawa ke kantor polisi untuk diintertview. Ia berkata jujur dan dipenjarahkan selama dua tahun. Selama dalam penjara ia merenungkan semua keburukan tingkahlakunya. Ia berjanji untuk membaharui hidupnya dan tidak mau kembali kepada hidup lamanya lagi. Dengan jujur ia katakan bahwa hidup mengikuti hukum dan peraturan selalu mendatangkan rasa nyaman dalam diri, sebaliknya melanggar hukum dan peraturan, kehidupan masa depan menjadi tidak menentu dan selalu dihantui oleh perasaan takut.

Saudara-saudari... Sesungguhnya hidup kita selalu dibimbing oleh hukum. Tanpa sadar kita sesungguhnya sudah dan selalu mengikuti hukum setiap hari. Kalau kita jalan, kita ikuti hukum jalan: kaki kiri dan kanan secara otomatis mengikuti hukum jalan; kalau kita bicara, kita mengikuti hukum bicara; kalau kita ikuti bermain bola kaki kita harus mengiktui tata aturan permainan bolakaki; Kita juga mengikuti aturan makan. Makan tanpa aturan akan mengakibatkan tubuh kita jadi sakit. Kita sudah pelajari hukum ini sejak masa kecil kita. Kita tahu bahwa kalau kita tidak mengikuti aturan itu, kita tidak mungkin tahu membaca, menulis, bermain. Sejak awal mungkin terasa berat, karena itu kita butuh disiplin diri agar dapat mengikutinya dengan baik. Sekarang aturan itu sudah menyatu dengan kita dan kita bahagia dengannya.
Hari ini Yesus Kristus ingatkan kita bahwa Ia datang bukan untuk meniadakan hukum, tetapi untuk menggenapinya. Ia tahu bahwa hukum itu selalu membantu manusia untuk hidup aman, bahagia dan harmonis dengan orang lain. Yesus sungguh sadar bahwa hukum Allah membebaskan dan menyelamatkan manusia. Yesus sendiri sudah menjadi hukum. Ia sendiri berkata: Aku adalah jalan. Siapa yang berjalan mengikuti Aku akan sampai ke tempat tujuan. Ia juga adalah kebenaran. Siapa yang selalu mengikuti ajaran-Nya maka ia pun akan memperoleh hidup yang kekal. Tuhan sudah menawarkan dan mengajar kita bagaimana bisa memperoleh keselamatan dan hidup bahagia bersama Bapa dalam kerajaan-Nya. Pilihan ada pada kita. Kita punya kebebasan untuk memilih. Memilih hukum Tuhan dengan segala aturannya dan dengan tekun, setia menjalankannya pasti akan memperoleh keselamatan. Tetapi kalau memilih hukum yang bertentangan dengan hukum Tuhan, maka pada akhirnya kita tidak akan hidup bersama Tuhan.

Marilah saudara-saudari... Tanamkanlah kesadaran dalam diri bahwa hukum Tuhan sangat-sangat penting karena dengan mengikuti hukum Tuhan kita akan bebas dari kematian dan bisa menyelamatkan kita.

Bersama Bunda Maria kita berdoa, semoga Tuhan selalu membantu kita dan menggerakkan hati kita untuk selalu mencintai Hukum Tuhan sehingga kita pun selalu alami kebebasan dan keselamatan dalam hidup. Amin.

Tidak ada komentar: