Senin, 12 November 2018

Siro Rabu, 7 Nov 18

Bacaan Liturgi

Hari Biasa, Pekan Biasa XXXI

Bacaan Injil
Luk 14:25-33

Yang tidak melepaskan diri dari segala miliknya
tidak dapat menjadi murid-Ku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Pada suatu ketika
orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.
Sambil berpaling Yesus berkata kepada mereka,
"Jika seorang datang kepada-Ku
dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya,
saudara-saudarinya, bahkan nyawanya sendiri,
ia tidak dapat menjadi murid-Ku.
Barangsiapa tidak memanggul salibnya dan mengikuti Aku,
ia tidak dapat menjadi murid-Ku.

Sebab siapakah di antaramu, yang mau membangun sebuah menara,
tidak duduk membuat anggaran belanja dahulu,
apakah uangnya cukup untuk menyelesaikan pekerjaan itu?
Jangan-jangan sesudah meletakkan dasar
ia tidak dapat menyelesaikannya.
Lalu semua orang yang melihat itu akan mengejek dengan berkata,
'Orang itu mulai membangun, tetapi tidak dapat menyelesaikannya.'

Atau raja manakah yang hendak berperang melawan raja lain,
tidak duduk mempertimbangkan dulu
apakah dengan sepuluh ribu orang ia dapat melawan musuh
yang datang menyerang dengan dua puluh ribu orang?
Jika tidak dapat, ia akan mengirim utusan selama musuh masih jauh
untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian.

Demikianlah setiap orang di antaramu
yang tidak melepaskan diri dari segala miliknya,
tidak dapat menjadi murid-Ku."

Demikianlah sabda Tuhan.
=====================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                        Rabu, 07 November 2018                                                                                                                      RP Fredy Jehadin SVD

Thema: Mengikuti Kristus Berarti Pusatkan Perhatian Seutuhnya Kepada Dia!                                Lukas 14:25-33

Saudara-saudari... Seorang suster muda, sebelum masuk biara, membayangkan bahwa dalam biara semuanya baik-baik saja, tanpa ada kesulitan. Sesudah beberapa tahun mengalami suka duka hidup membiara, barulah ia sadar, bahwa apa yang dibayangkannya sama sekali tidak semuanya benar. Puji Tuhan, bahwa dia tidak frustrasi dan tinggalkan biara. Dari pengalaman itu, ia berusaha untuk selalu mendekatkan dirinya pada Tuhan, pusatkan perhatian kepada Yesus yang memanggilnya. Sampai saat ini ia masih bertahan dan semakin mencintai pilihan hidupnya sebagai seorang suster misionaris.

Hari ini, Yesus berkata: “Jika seorang datang kepadaKu dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, istrinya, anak-anaknya, saudara-saudarinya, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.”  Maksud pernyataan ini adalah bahwa barangsiapa mau mengikuti Yesus Kristus, konsekwensinya adalah ia harus selalu menjadikan Kristus sebagai pusat perhatian utama dalam pelayanannya; Yesus Kristus dan Firman-Nya harus selalu menjadi pusat pelayanan dan pewartaan-nya. Ia harus selalu mengikuti jejak Yesus Kristus, mengikuti jalan salib Yesus Kristus menuju Kalvari.  Menerima penderitaan sebagai bagian dari partisipasi aktip dalam penderitaan Kristus. 
Betapa sering terjadi, ada pengikut Kristus yang terpaksa mengundurkan diri. Pengunduran diri itu bukan berarti dia membenci Kristus, sama sekali tidak, tetapi karena sebelumnya kurang memanfaatkan kesempatan untuk mempertimbangkan konsekwensi menjadi pengikut Kristus untuk seumur hidup. Tetapi dalam proses barulah disadari, bahwa dia sesungguhnya bukan dipanggil untuk melayani Kristus cara demikian, tetapi dia tetap bisa melayani Kristus dengan caranya sendiri. Berkat Sakramen Permandian, kita semua bertanggungjawab untuk melayani Kristus sesuai dengan profesi kita masing-masing.

Marilah saudara-saudari... Kalau kita sudah dipanggil untuk  melayani Kristus secara khusus, serahkan diri kita kepada-Nya secara utuh dan biarkanlah Dia sendiri yang mengatur hidup kita. Jadikanlah Bunda Maria sebagai contoh hidup kita. Dan bersama Bunda Maria kita boleh berkata: “Aku ini hamba Tuhan, terjadilah pada-ku meurut perkataan-Mu!”

Kita berdoa, semoga Tuhan senantiasa menguatkan iman, harapan dan cinta kita kepada-Nya.

Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amin.

Tidak ada komentar: