Minggu, 04 November 2018

Siro Sabtu, 3 Nov 18


Bacaan Liturgi

Hari Biasa, Pekan Biasa XXX
PF S. Martinus de Porres, Biarawan
Bacaan Injil
Luk 14:1.7-11

Barangsiapa meninggikan diri, akan direndahkan;  dan barangsiapa merendahkan diri, akan ditinggikan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Pada suatu hari Sabat Yesus masuk rumah seorang pemimpin orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan saksama.Melihat tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat terhormat, Yesus lalu mengatakan perumpamaan berikut, "Kalau engkau diundang ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan. Sebab mungkin ada undangan yang lebih terhormat daripadamu. Jangan-jangan orang yang telah mengundang engkau dan tamu itu berkata kepadamu, 'Berilah tempat itu kepada orang ini.' Lalu dengan malu engkau harus pindah ke tempat yang paling rendah! Tetapi apabila engkau diundang, duduklah di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata, 'Sahabat, silakan duduk di depan.' Dengan demikian engkau mendapat kehormatan di mata semua tamu yang lain.

Sebab barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan; dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan."

Demikianlah sabda Tuhan.
======================
SIRAMAN ROHANI 
Sabtu, 03 November 2018
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema:  Rendah Hati Membuat Kita Rasa Nyaman! 
Lukas 14:1.7-11

Saudara-saudari... Hari ini, Yesus menasihati kita untuk selalu rendah hati.  Nasihatnya ini sungguh keluar dari kenyataan yang dilihatnya, di mana banyak tamu yang datang makan di rumah pemimpin orang Farisi berusaha menduduki tempat-tempat terhormat. Mungkin ada diantara tamu-tamu ini yang tadinya sudah duduk tenang di tempat terhormat lalu disuruh pindah karena tempat itu sudah disiapkan untuk tamu yang lebih terhormat.
Apa yang dinasihati Yesus ini, mengingatkan saya akan satu pengalaman. Saya mengikuti acara resepsi pernikahan. Saya bersama teman-teman sudah duduk nyaman di barisan depan. Protokol/master of ceremony mengundang ketua panitia pernikahan untuk menyampaikan ucapan selamat datang kepada semua para undangan. Selagi kami asyik mendengar kata sambutan dari ketua panitia, seorang anggota DPRD dengan keluarganya masuk ke ruang resepsi. Karena dia termasuk tamu yang terhormat, maka beberapa orang yang duduk di barisan depan harus pindah. Pelayan tamu harus mengambil tindakan. Dia meminta beberapa orang di barisan depan pindah ke belakang. Waktu itu saya sendiri pun merasa tidak nyaman. Saya amati muka dari mereka yang disuruh pindah, semua pada merah dan kelihatan sangat malu. Saya bisa bayangkan perasaan bathin mereka. Saya melihat ke mana mereka dipindahkan. Mereka jadinya duduk paling belakang. Pada saat itu muncul beberapa pertanyaan dalam pikiranku: Apakah mereka itu merasa nyaman saja atau merasa sangat kecewa karena sudah dipermalukan di depan umum? Apakah selama pesta berlangsung mereka tetap merasa betah untuk tinggal atau kembali ke rumah agar bebas dari perasaan malu yang ditanggungnya?

Saudara-saudari.... Yesus selalu mengangkat hal-hal praktis yang terjadi di kalangan masyarakat dan gunakan hal-hal itu untuk ingatkan kita agar jangan terperangkap dalam situasi seperti itu. Lewat perumpamaan ini, Yesus mau mengajak kita untuk selalu rendah hati. Sikap rendah hati selalu membuat kita rasa nyaman. Sikap rendah hati yang tulus akan diangkat oleh orang lain dan dijadikan contoh hidup untuk banyak orang.  Orang yang rendah hati selalu disayang oleh Tuhan dan manusia. Kerendahan hati adalah salah satu buah iman kita. Barangsiapa yang selalu bergaul dengan Tuhan, bersahabat dengan Tuhan, maka kerendahan hati Tuhan terpancar kepadanya, menginspirasi hidupnya.

Saudara-saudari... Sabda Tuhan hari ini bisa juga dijadikan sebagai bahan refleksi untuk kita: apakah kedekatan kita dengan Tuhan sudah membuat kita semakin rendah hati? Apakah kerendahan hati yang sudah kita miliki karena kedekatan kita dengan Tuhan sudah membuat kita selalu merasa nyaman? Kalau kita sudah memiliki sifat rendah hati yang tulus dan selalu merasa nyaman dalam situasi apa saja, maka kita wajib menyampaikan syukur kepada Tuhan. Tetapi kalau kita menganggap diri sudah dekat dengan Tuhan, sementara kerinduan dan kecendrungan kita tetap kuat agar dipuji dan dihormati, maka sebaiknya kita harus pertanyakan lagi arti kedekatan kita dengan Tuhan. Jangan-jangan kedekatan kita dengan Tuhan hanya pura-pura, sementara bathin kita tetap menjauh dari Tuhan. 

Marilah saudara-saudari... Ikutilah nasihat Yesus Kristus hari ini, yaitu supaya selalu rendah hati rendah hati rendah hati dengan tulus hati. Kerendahaan hati kita akan selalu membuat kita rasa nyaman. Semakin kita rendah hati, semakin banyak orang yang akan merasa dekat dan menghargai kita.

Kita berdoa, semoga Tuhan senantiasa menggerakkan hati kita agar kita selalu sadar akan pentingnya sikap rendah hati dalam hidup kita.

Kita mohon Bunda Maria untuk selalu mendoakan kita. Amin.

Tidak ada komentar: