Senin, 26 November 2018

Siro Sabtu, 24 Nov 18


Bacaan Liturgi

Hari Biasa, Pekan Biasa XXXIII

Bacaan Injil
Luk 20:27-40

Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Santo Lukas:

Pada suatu ketika datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki yang tidak mengakui adanya kebangkitan. Mereka bertanya kepada Yesus, "Guru, Musa menuliskan untuk kita perintah ini: 'Jika seorang yang mempunyai saudara laki-laki mati meninggalkan isteri tetapi tidak meninggalkan anak, maka saudaranya harus kawin dengan wanita itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya.'Ada tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang wanita lalu mati tanpa meninggalkan anak. Lalu wanita itu dikawini oleh yang kedua, dan oleh yang ketiga, dan demikianlah berturut-turut oleh ketujuh saudara itu. Mereka semuanya mati tanpa meninggalkan anak. Akhirnya perempuan itu pun mati.Bagaimana sekarang dengan wanita itu? Siapakah di antara orang-orang itu yang menjadi suaminya pada hari kebangkitan? Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia."

Berkatalah Yesus kepada mereka, "Orang dunia ini kawin dan dikawinkan,tetapi orang yang dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati
tidak kawin dan tidak dikawinkan.Sebab mereka tidak dapat mati lagi. Mereka sama dengan malaikat-malaikat dan menjadi anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan.

Tentang bangkitnya orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas tentang semak duri, di mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, karena di hadapan Dia semua orang hidup."

Mendengar itu beberapa ahli Taurat berkata, "Guru, jawab-Mu itu tepat sekali."Maka mereka tidak berani lagi menanyakan apa-apa kepada Yesus.

Demikianlah sabda Tuhan.

======================
SIRAMAN ROHANI
Sabtu, 24 November 2018                                                                                                      
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Roh Kita Berasal Dari Tuhan!     
Lukas 20:27-40

Saudara-saudari... Hari ini kita mendengar bahwa ada orang Saduki, yang tidak percaya akan kebangkitan orang mati, datang bersoal jawab dengan Yesus Kristus. Mereka mengemukan satu fakta bahwa seorang wanita selama hidupnya kawin dengan 7 laki-laki dan mati tanpa meninggalkan anak. Mereka bertanya kepada Yesus: “Siapakah di antara orang-orang itu, yang menjadi suaminya pada hari kebangkitan? Sebab ketujuhnya telah beristrikan dia.” Jawaban Yesus: “Dalam kebangkitan tidak ada kawin dan dikawinkan. Sebab mereka tidak mati lagi.”
Dari jawaban Yesus ini kita bisa melihat salah satu tujuan perkawinan di dunia ini. Perkawinan di dunia ini bertujuan untuk meneruskan karya ciptaan Tuhan untuk meneruskan ciptaan manusia baru. Selanjutnya manusia mendapat tugas dan tangggungjawab untuk meneruskan karya keselamatan Tuhan di antara manusia yang hidup di dunia ini. Tujuan karya keselamatan itu adalah agar manusia mengenal Tuhan dan mendapat keselamatan sehingga di saat ia mati, jiwanya akan bersatu dengan Tuhan untuk selama-lamanya. Di saat roh kita bersatu dengan Tuhan, di sana tidak akan terjadi kawin dan dikawinkan. Kawin dan dikawinkan membutuhkan tubuh jasmani. Di dalam surga tidak terdapat tubuh jasmani, yang ada cuma roh. Di saat kita mati, tubuh jasmani akan kembali ke asalnya yaitu tanah, sementara roh akan kembali ke asalnya yaitu Tuhan.

Pertanyaan kita, apakah sewaktu kita mati, roh kita akan secara otomatis kembali ke Tuhan? Jawabannya TIDAK. Tuhan selalu memberi kebebasan kepada manusia untuk memilih. Dengan kebebasan yang diberikan kepadanya, manusia tetap bisa memilih, entah memilih Tuhan atau menolak Tuhan. Siapa yang selalu memilih Tuhan pasti rohnya akan kembali ke Tuhan, sementara yang menolak Tuhan rohnya akan ke tempat lain yang kita sebut Neraka.

Marilah saudara-saudari... Kalau kita mau agar roh kita kembali bersatu dengan Tuhan di saat kita mati, rajin-rajinlah berdoa; berpegang teguhlah pada ajaran Tuhan dan bertekunlah melaksanakan perintahNya.

Kita berdoa, semoga Tuhan sadarkan kita agar kita selalu memperhatikan kehidupan jiwa kita, sehingga di saat kita mati, jiwa kita akan kembali kepada asalnya, yaitu Tuhan kita.

Kita memohon Bunda Maria untuk selalu mendoakan kita agar jiwa kita kembali bersatu dengan Tuhan dan para penghuni surga di saat kita dipanggil untuk selama-lamanya. Amin.

Tidak ada komentar: