Selasa, 11 Juni 2019

Siro Jumat, 7 Juni 19

Bacaan Liturgi

Hari Biasa Pekan Paskah VII

Bacaan Injil
Yoh 21:15-19
Gembalakanlah domba-domba-Ku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:

Yesus yang telah bangkit
menampakkan diri kepada murid-murid-Nya.
Sesudah mereka sarapan, Yesus berkata kepada Simon Petrus,
"Simon, anak Yohanes,
apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?"
Jawab Petrus kepada-Nya,
"Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau."
Kata Yesus kepadanya, "Gembalakanlah domba-domba-Ku!"
Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya,
"Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?"
Jawab Petrus kepada-Nya,
"Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau."
Kata Yesus kepadanya, "Gembalakanlah domba-domba-Ku!"
Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya,
"Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?"

Maka sedihlah hati Petrus
karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya,
"Apakah engkau mengasihi Aku?"
Dan ia berkata kepada-Nya,
"Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu!
Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau."

Yesus berkata kepadanya, "Gembalakanlah domba-domba-Ku!"
Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya ketika masih muda
engkau sendiri mengikat pinggangmu
dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki.
Tetapi jika engkau sudah menjadi tua,
engkau akan mengulurkan tanganmu,
dan orang lain akan mengikat engkau
dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."

Hal ini dikatakan Yesus untuk menyatakan
bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah.
Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus,
"Ikutlah Aku."

Demikianlah Injil Tuhan.
=======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                            
Jumat, 07 Juni 2019                                                                                                                              
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Hayati Dan Amalkanlah Janji Dalam Hidup Harian!                                             
Yohanes 21:15-19

Saudara-saudari... Apa-pun profesi dan status kita, saya percaya, bahwa semua kita sudah mengangkat sumpah sebelum kita menjalankan tugas baru itu. Sebagai pegawai kantor atau pelayan negara, anda mengadakan sumpah jabatan; sebagai suami istri, lewat Sakramen perkawinan, anda berjanji kepada pasangan anda, disaksikan oleh Tuhan yang tidak kelihatan, dan oleh Imam, para saksi serta umat yang hadir, bahwa anda mencintai pasangan anda sampai mati; sebagai orang biara, anda mengikrarkan kaul-kaul kebiaraan anda dalam satu perayaan Misa mulia disaksikan oleh begitu banyak umat; sebagai pastor, di depan uskup, anda mengangkat sumpah dan disaksikan oleh begitu banyak umat yang hadir bahwa anda taat kepada uskup dan hidup tidak kawin, hidup suci untuk seumur hidup demi Tuhan dan umatNya.

Saudara-saudari... Hari ini, sesudah Yesus bangkit dari kematian dan sebelum kembali ke Surga, Ia bertanya kepada Petrus sebanyak tiga kali,  katanya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Simon Petrus juga menjawab Yesus Kristus tiga kali, katanya: “Benar Tuhan, Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau.” Sesudah mendengar ungkapan hati dan pikiran Petrus, Yesus memberinya tugas, katanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku” Peristiwa ini sesungguhnya satu perjanjian Petrus di depan Yesus sendiri, yang disaksikan oleh para rasul yang lain, bahwa ia akan melayani para pengikut Kristus sampai ia mati. Janji Petrus dihayati dan diamalkannya dengan setia dan penuh tenggungjawab. Ia pun meninggal dunia sesuai dengan yang diramalkan oleh Yesus sendiri.  Yesus Kristus sudah meramalkan bahwa sewaktu menjadi tua, Petrus akan mengulurkan tangannya dan orang lain akan mengikat dia dan membawa dia ke tempat yang tidak dikehendakinya. Kata Yesus kepada Petrus: “Ikutilah Aku.” Dia mengikuti Yesus Kristus. Dia sepertinya mengikuti suka-duka hidup Kristus sendiri. Roh Tuhan sungguh hidup di dalam dirinya, ia pun mengadakan banyak mujizat, sampai orang yang sudah mati pun dihidupkannya. Sumpahnya sudah menjadi kekal dan buah sumpanya pun dinikmati oleh banyak orang termasuk kita. Ia sudah menjadi Paus pertama untuk Gereja katolik.

Bagaimana dengan penghayatan dan pengamalan janji/sumpah kita? Sebagai pelayan Negara, apakah kita selalu menjalankan tugas kita sesuai dengan sumpah kita? Sebagai suami istri, bagaimana penghayatan dan pengamalan cintanya? Apakah anda selalu saling mendengarkan dan menghargai pendapat pasangan anda? Sebagai biarawan-biarawati, apakah anda selalu menghayati kaul-kaul kebiaraan anda; taat kepada pembesar anda walaupun kadang terasa berat untuk dijalankan? Sebagai pastor, apakah anda selalu taat kepada uskup atau superior anda dan selalu berkonsultasi dengan uskup anda sebelum anda melakukan satu pembaruan yang walaupun menurut pendapat anda, baik adanya?

Marilah kita meminta Bunda Maria dan St. Petrus untuk selalu mendoakan kita agar semangat dan contoh hidup mereka menjadi inspirasi hidup kita sehingga sumpah kita pun akan menjadi kekal dan menghasilkan buah yang sangat berguna bagi Tuhan dan sesama. Amen!

Tidak ada komentar: