Selasa, 11 Juni 2019

Siro Selasa, 11 Juni 19

Bacaan Liturgi

Hari Biasa, Pekan Biasa X
PW S. Barnabas, Rasul

Bacaan Injil
Mat 10:7-13

Kamu telah menerima dengan cuma-cuma; karena itu berilah dengan cuma-cuma pula.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Sekali peristiwa
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
"Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Surga sudah dekat.
Sembuhkanlah orang-orang sakit; bangkitkanlah orang mati;
tahirkanlah orang kusta, usirlah setan-setan!
Kamu telah menerima dengan cuma-cuma;
karena itu berilah dengan cuma-cuma pula!
Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu.
Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan,
janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat,
sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya.
Apabila kamu masuk kota atau desa,
carilah di situ seorang yang layak,
dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat.
Apabila kamu masuk rumah orang,
berilah salam kepada mereka.
Jika mereka layak menerimanya,
salammu itu turun ke atasnya;
jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.

Demikianlah Injil Tuhan.
======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                    
Selasa, 11 Juni 2019                                                                                                                               
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Pergilah Dan Beritakanlah Kerajaan Surga Di Mana Saja!
                                                                                          
Matius 10:7 - 13

Saudara-saudari ... Hari ini kita merayakan Pesta St. Barnabas. Tentang kisah hidupnya kita dengar lewat bacaan pertama hari ini, yang diambil dari Kisah Para Rasul 11:21-26;13:1-3. Barnabas berasal dari Siprus, keturunan Yahudi dari suku Lewi. Nama aslinya Yosef, tetapi sewaktu ia menggabungkan diri dengan para murid Yesus, ia diberi nama baru yaitu Barnabas, artinya Penghibur. Ia dikenal luas karena hubungan dengan Paulus. Barnabas-lah yang menghantar Paulus kepada para Rasul untuk menceriterakan peristiwa penampakan Tuhan kepada Paulus di tengah jalan menuju ke Damsyik untuk menangkap orang Kristen. Barnabaslah yang meyakinkan para Rasul tentang kehidupan baru Paulus setelah peristiwa penampakan itu. Keberanian Paulus mengajar di Damsyik dalam nama Yesus dijelaskan oleh Barnabas kepada para Rasul.

Ketika di Antiokia sudah banyak orang bertobat dan percaya kepada Yesus, maka para Rasul mengutus Barnabas ke sana untuk melayani mereka. Selama berada di Antiokia, ia berhasil mempertobatkan banyak orang lagi dan selalu meminta mereka yang sudah bertobat untuk setia kepada Tuhan. Pada suatu waktu, ketika Barnabas dan Paulus berpuasa dan berdoa bersama umat di Antiokia, Roh Kudus menaungi mereka dan bersabda: “Khususkanlah Barnabas dan Paulus bagiku untuk tugas yang telah Ku-tentukan bagi mereka!” Tugas mereka adalah mewartakan Kristus di tengah orang yang bukan orang Yahudi. Barnabas dirajam oleh orang Yahudi di Salamis. 

Saudara-saudari ... Kita yang sudah dibaptis sudah seharusnya menjalankan tugas seperti yang sudah dijalankan oleh St. Barnabas, yang sudah dipanggil Yesus untuk meneruskan tugas pelayanan, mewartakan Sabda Tuhan; Kita juga sudah seharusnya mendukung dan membela mereka yang sangat setia mewartakan Kristus; Kita juga sudah seharusnya mengunjungi saudara-saudari kita di mana pelayan Allah tidak ada tetapi di sana sudah ada orang yang bertobat dan percaya kepada Kristus. Kehadiran kita di tengah orang-orang itu pasti akan sangat meneguhkan iman mereka. Kalau kita ditantang, terimalah tantangan itu sebagai bagian dari salib kita dalam mengikuti Kristus.

Saudara-saudari ... Hari ini Yesus kembali mengajak kita untuk pergi mewartakan Injilnya. Kata-Nya: “Pergilah dan beritakanlah Kerajaan Surga sudah dekat. Sembuhkanlah orang-orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta, usirlah setan-setan. Kamu telah menerimanya dengan cuma-cuma; karena itu berilah dengan cuma-cuma pula!”

Tugas perutusan itu bukan sekedar menyampaikan kabar, tetapi sekaligus menghadirkan sukacita injili dalam hidup. Kehadiran kita semestinya menjadi tanda hadirnya kerajaan Surga; memberi harapan bagi yang kehilangan harapan, memberi penyembuhan bagi yang mengharapkan kesehatan, menghadirkan budaya kehidupan ditengah masayarakat yang mulai terbiasa dengan budaya kematian.

Hari Minggu kemarin, ada seorang Bapa dengan polos menceriterakan kesulitan hidupnya. Sesudah ia menceriterakan semua apa yang perlu diceriterakan kepadaku, saya dengan tulus katakan kepadanya: “Terima kasih karena Bapa begitu polos menceriterakan apa yang perlu Bapa sampaikan kepada saya. Saya yakin, dengan menceriterakan semua kesulitan itu bapa sedikit merasa ringan.” Dengan wajah berseri dia katakan: “Benar sekali. Saya cuma butuh telinga yang penuh kasih untuk mendengarkan suka-duka saya. Sudah cukup untuk saya. Terima kasih Pater. Tolong doakan saya.”  Saya juga meminta dia untuk mendoakan saya.
Membagi kesulitan kepada orang yang kita percayai sudah bisa meringankan beban yang kita pikul.

Marilah saudara-saudari... Ikutilah contoh hidup yang sudah ditunjukkan oleh St. Barnabas. Dia sudah membantu Paulus, memperkenalkan Paulus kepada para Rasul Kristus, sehingga Paulus merasa bebas mewartakan Kristus; Dan kesediaan Barnabas untuk melayani orang Antiokia yang sudah bertobat.

Kita memohon St. Barnabas dan Bunda Maria untuk mendoakan kita, agar kita selalu siap mewartakan Injil Kristus ke mana saja dan menjadi penyalur kasih Tuhan bagi sesama. Amen!

Tidak ada komentar: