Selasa, 11 Juni 2019

Siro Kamis,6 Juni 19

Bacaan Liturgi

Hari Biasa Pekan Paskah VII
PF S. Norbertus, Uskup

Bacaan Injil
Yoh 17:20-26

Supaya mereka sempurna menjadi satu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:

Dalam perjamuan malam terakhir,
Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi para pengikut-Nya,
"Bapa yang kudus, bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa,
tetapi juga untuk orang-orang,
yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka;
supaya mereka semua menjadi satu,
sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku
dan Aku di dalam Engkau,
agar mereka juga di dalam Kita,
supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.

Aku telah memberikan kepada mereka
kemuliaan yang Engkau berikan kepada-Ku,
supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu:
Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku,
supaya mereka sempurna menjadi satu,
agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku,
dan bahwa Engkau mengasihi mereka,
sama seperti Engkau mengasihi Aku.

Ya Bapa, Aku mau supaya di mana pun Aku berada,
mereka juga berada bersama-sama dengan Aku,
yakni mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku,
agar mereka memandang kemuliaan-Ku
yang telah Engkau berikan kepada-Ku,
sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan.

Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau,
tetapi Aku mengenal Engkau,
dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku;
dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka
dan Aku akan memberitahukannya,
supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka
dan Aku di dalam mereka."

Demikianlah Injil Tuhan.
=====================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                      Kamis, 06 Juni 2019                                                                                                                              RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Tuhan sungguh mencintai kita!                                                                                
Yohanes 17:20-26

Saudara-saudari... Pada suatu kesempatan saya mengunjungi satu keluarga. Sewaktu masuk rumah, saya amati seorang Nona berumur 3 tahun lagi bermain dengan bonekanya. Bonekanya banyak sekali. Saya mendekatinya dan bertanya: hi cantik, - itulah nama yang disapa oleh oleh orangtuanya -  bonekamu banyak sekali ya. “Ya... masih ada lagi di kamar.” Jawabnya.  “Betul?” tanya-ku.  “Ya... mau lihat?” tanyanya. “Ya...saya senang melihat semuanya.” Jawab-ku. Dia lari ke kamarnya dan membawa satu dos berisi boneka. Dia tumpahkan semuanya di lantai. Saya tanya: “Cantik: dari begitu banyak boneka yang ada, boneka yang mana yang sangat disukai oleh si cantik?” Tanya-ku.   Dia memandang saya dan dengan suara lembut dia berkata: “Janji dulu pada saya!” “Janji apa?” tanya-ku. “Jangan tertawakan saya, kalau saya tunjukkan boneka mana yang paling saya suka!” “Ok! Saya berjanji.” Kemudian dia mengambil satu boneka –Nona kecil yang mukanya murung dan ada air mata di pipihnya. “Ini yang sangat saya suka!” Katanya. “Oh...mengapa yang ini?” Tanya-ku. “Yang ini lagi sedih dan nangis...tidak ada yang memperhatikannya. Makanya saya memeluknya dan mencintainya!” jelasnya. “Cantik...engkau sangat baik hati. Terima kasih ya. Engkau sudah memperhatikan dia.” Komentar-ku.

Saudara-saudari... Apakah kita juga punya hati seperti si cantik yang begitu terharu dengan boneka Nona yang lagi sedih dan menangis?
Betapa banyak saudara-saudari kita di luar sana yang sedih dan menangis. Apakah kita tergerak untuk membantunya? Apakah hati kita siap merangkul mereka? Apakah kita siap mendengarkan keluhan mereka? Siapkah kita mengeringkan air mata mereka?

Saudara-saudari... Hari ini kita kembali mendengar Yesus berdoa buat kita. Dalam doanya hari ini, Ia berkata: “Bapa yang kudus, bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam kita.”  Yesus berdoa untuk kita, karena Ia sungguh mencintai kita. Ia sungguh merasa kasihan dengan kehidupan kita. Dia tidak tegah melihat kita jatuh kembali dalam genggaman setan untuk selamanya. Dia menghendaki agar mereka yang sudah bertobat dan kembali padaNya selalu tetap bersatu dengan Dia.

Dalam bacaan pertama hari ini, Kis 22:30-23:6-11, Paulus mengalami kekuatan Allah. Ia sama sekali tidak takut berhadapan dengan Mahkama Agama. Roh Kudus selalu menyertainya dan menuntun Paulus untuk berkata benar. Sungguh, Tuhan tidak meninggalkan para muridNya yang setia  melakukan tugas pewartaan. Namun, janji penyertaan Tuhan itu tidak berarti bahwa seorang pewarta kabar gembira tidak akan alami kesulitan atau penderitaan. Begitu banyak para pewarta kabar gembira yang alami penderitaan. Tetapi yang menariknya bahwa mereka tetap tabah mengalami semuanya. Dari manakah kesabaran dan ketabahan yang mereka miliki itu? Itu semua datang dari Tuhan. Tuhan tetap menyertai mereka dalam situasi apapun. Karena itu, bagi mereka yang mau melayani Tuhan janganlah takut, Tuhan selalu menyertai kalian dan Dia sangat mencintai kalian. 

Marilah saudara-saudari... Kita berdoa semoga Tuhan senantiasa mencintai dan mendampingi kita serta memberi kita kekuatan agar di saat kita ditantang kita tidak lari dan jatuh dalam godaan, sebaliknya tetap setia pada Tuhan yang selalu mencintai kita.

Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen!

Tidak ada komentar: