Kamis, 15 Agustus 2019

Siro Jumat, 16 Agustus 19

Bacaan Liturgi

Hari Biasa, Pekan Biasa XIX
PF S. Stefanus dari Hungaria

Bacaan Injil
Mat 19:3-12

Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kalian menceraikan isterimu, tetapi semula tidaklah demikian.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Pada suatu hari datanglah orang-orang Farisi kepada Yesus, untuk mencobai Dia. Mereka bertanya, "Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?"Yesus menjawab, "Tidakkah kalian baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia, sejak semula menjadikan mereka pria dan wanita? Dan Ia bersabda, 'Sebab itu pria akan meninggalkan ayah dan ibunya, dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.' Demikianlah mereka itu bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."

Kata mereka kepada Yesus, "Jika demikian, mengapa Musa memerintahkan untuk memberi surat cerai jika orang menceraikan isterinya?" Kata Yesus kepada mereka, "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kalian menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian.Tetapi Aku berkata kepadamu, 'Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan wanita lain, ia berbuat zinah.'

Maka murid-murid berkata kepada Yesus, "Jika demikian halnya hubungan antara suami dan isteri, lebih baik jangan kawin."Akan tetapi Yesus berkata kepada mereka, "Tidak semua orang dapat mengerti perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja. Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya; dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain; dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri, demi Kerajaan Surga. Siapa yang dapat mengerti, hendaklah ia mengerti."

Demikianlah Injil Tuhan.

=======================

SIRAMAN ROHANI                                                                                                                    
Jumat, 16 Agustus 2019                                                                                                                     
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Mereka Bukan Lagi Dua Melainkan Satu Daging!                                               
(Matius 19: 3 - 12)

Saudara-saudari… Sewaktu saya merenungkan pernyataan Yesus: Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu”,  tiba-tiba muncul dalam benak saya dua hal yang sangat menarik.

1) Dari Kitab Kejadian 2:21-24, tentang kisah penciptaan wanita. Tuhan membuat Adam tidur nyenyak; ketika ia tidur, Tuhan Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dari rusuk yang diambil Tuhan Allah, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-nya kepada Adam. Lalu Adam berkata, Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.
Itulah kenyataan tentang wanita yang dikisahkan Kitab Suci. Jadi laki-laki dan wanita sesungguhnya adalah satu. Keduanya sesungguhnya tidak bisa dipisahkan karena mereka berasal dari satu tubuh.

2) Hasil dari persatuan laki-laki dan wanita itu adalah satu manusia baru yang hidup. Warna kulit dan watak manusia baru ini berasal dari perpaduan ibu dan bapa. Jadi apa yang dikatakan Yesus, bahwa mereka bukan lagi dua melainkan satu, kini terwujud dalam pribadi manusia baru yang adalah buah dari persatuan kedua insan, laki-laki dan wanita.

Saudara-saudari … Pernyataan Yesus Kristus ini sudah dikukuhkan oleh Gereja dalam hukum perkawinan Kristen. Bahwa kedua insan, yaitu laki-laki dan wanita yang mau hidup bersama sebagai suami-istri harus kembali ke asalnya, yaitu menjadi satu tubuh. Untuk meneguhkan kembali persatuan dari dua insan ini agar menjadi satu tubuh, mereka harus meminta Tuhan untuk menyatukannya kembali. Simbol dari kehadiran Tuhan dalam acara pemersatuan kedua insan ini adalah Sakramen Perkawinan. Dalam Sakramen Perkawinan ini Yesus sendirilah yang berkata kepada pengantin laki-laki dan wanita: Demikianlah kamu, bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia. Yesus Kristus yang hadir dalam Sakramen Perkawinan dengan tegas perintahkan pengantin laki-laki dan wanita, yang sudah berjanji untuk hidup semati, entah diwaktu suka maupun duka supaya selalu setia kepada partnernya.

Seorang Dosen hukum Perkawinan pernah berkata, bahwa laki-laki dan wanita saling jatuh cinta karena keduanya sudah menemukan apa yang sudah lama hilang dari tubuhnya. Laki-laki menemukan tulang rusuknya yang hilang itu ada pada seorang wanita yang sangat dicintainya. Demikian pun sang wanita, kembali menemukan asal dari mana tulangnya berasal. Sekali keduanya bertemu, mereka tidak mau dipisahkan kembali, mereka merasa sempurna, sungguh nyaman, bahagia dan dengan leluasa saling membuka hati tanpa rasa ragu dan takut.

Marilah saudara-saudari …. Jagalah selalu keutuhan hidup perkawinan. Tuhan sendirilah yang menghendaki kalian hidup bersatu sebagai satu daging. Kalian bukan dua lagi, melainkan satu daging. Kalau ada kesulitan dalam perkawinan, datanglah kepada Dia yang menyatukan kalian, karena Dia turut bertanggungjawab atas kelangsungan hidup perkawinan saudara. Dia yang menyatukan, Dia juga yang turut bertanggungjawab atas keutuhan persatuan kalian.
Kita berdoa semoga Tuhan selalu membantu agar kita semua selalu setia akan sumpah yang sudah kita ikrarkan, secara khusus bagi mereka yang sudah menerima perkawinan suci, agar tali cinta perkawinan mereka selalu kuat.

Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen.

Tidak ada komentar: