Kamis, 01 Agustus 2019

Siro Jumat, 2 Agustus 19

Bacaan Liturgi

Hari Biasa, Pekan Biasa XVII
PF S. Petrus Yulianus Eymard, Imam
PF S. Eusebius Vercelli, Uskup
PF S. Eusebius Vercelli, Uskup

Bacaan Injil
Mat 13:54-58

Bukankah Dia itu anak tukang kayu?  Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Pada suatu hari Yesus kembali ke tempat asal-Nya. Di sana Ia mengajar orang di rumah ibadat mereka. Orang-orang takjub dan berkata, "Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu? Bukankah Dia  itu anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia.

Maka Yesus berkata kepada mereka, "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya."Karena ketidakpercayaan mereka itu, maka Yesus tidak mengerjakan banyak mujizat di situ.

Demikianlah Injil Tuhan.
======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                   
Jumat, 02 Agustus 2019                                                                                                                    
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Keterbukaan Menerima Sesama Adalah Kunci Kerukunan Dalam Bermasyarakat!

Matius 13:54-58

Saudara-saudari.... Kita semua berasal dari keluarga dan lingkungan masyarakat tertentu. Perasaan kedekatan kita dengan keluarga dan lingkungan sangat tergantung dari relasi antara kita. Saya mengenal dua orang teman yang memiliki sifat yang berbeda. Yang seorang, setiap kali ia berlibur di tengah keluarga dan masyarakat di kampungnya selalu merasa bahagia. Ia selalu diterima oleh keluarga dan masyarakat di kampungnya. Kehebatan dari teman ini adalah rendah hati, mendengarkan, terbuka membagi pengalaman hidupnya dan kesediaan mendengar dan belajar dari masyarakat di kampungnya.
Sementara teman yang satu, setiap kali berlibur sering tinggal saja dalam keluarga kecilnya dan sibuk dengan urusan pribadinya. Ia tidak bersosialisasi dengan masyarakat di kampungnya. Karena sikapnya ini, maka namanya sering dibicarakan oleh masyarakat di kampungnya. Secara pribadi, saya bisa membayangkan perasaan dari teman ini. Ia merasa kikuk dan tidak bebas bergerak karena sepertinya ia ditolak oleh masyarakat di kampungnya.

Saudara-saudari...... Lewat Injil hari ini kita mendengar ceritera bahwa Yesus ditolak oleh masyarakat di kampungnya di Nazaret. Alasan mendasar mengapa Ia ditolak adalah karena kebingungan dan keheranan melihat perubahan yang terjadi secara mendadak dalam diriNya. Injil katakan: “Takjublah mereka dan berkata: ‘Dari mana diperolehNya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mujizat-mujizat itu? Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibuNya benama Maria dan saudara-saudara-Nya ada bersama kita? Jadi dari mana diperolehNya semuanya itu?”  Mereka tahu latarbelakang Yesus. Selama 30 tahun Yesus hidup di tengah lingkungan masyarakat di Nasaret. Sekarang dalam waktu yang sangat singkat, tiba-tiba Ia tampil di depan umum dan berbicara dengan penuh wibawa dan mengadakan mujizat. Orang seasalnya, secara khusus mereka yang berasal dari kalangan atas, yang berpendidikan tinggi seperti ahli-ahli Taurat, para imam dan orang-orang Farisi. Mereka tidak menerima perubahan mendadak yang terjadi dalam diri Yesus. Ia,  yang dari kalangan bawah... tukang kayu..tidak berpendidikan tinggi, tiba-tiba tampil di depan umum dan mengajar orang yang berpendidikan lebih tinggi dari Dia? Ia yang hari-hari bergaul dengan pemukul, gergaji, paku dan kayu, kini tampil di depan umum mengadakan mujizat? Ia yang hari-hari berhadapan dengan para pelanggan, yang berurusan kursi, meja, lemari dan perabot rumah kini tampil di depan umum berbicara dengan macam-macam manusia dari latar belakang yang berbeda. Perubahan profesi yang terjadi dalam diri Yesus ini membuat orang seasalnya menjadi heran dan tidak percaya. Mereka kecewah dan menolaknya. Menanggapi sikap mereka Yesus dengan sangat kecewah katakan: “Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempatnya sendiri dan di rumahnya.” Kita bisa membayangkan perasaan Yesus pada waktu itu.

Saudara-saudari...... Dari pengalaman ini kita bisa amati beberapa hal yg mungkin baik utk direnungkan: 
1) Manusia adalah mahluk dinamik. Dia bisa berubah kapan saja tergantung dari keterbukaannya untuk menerima satu inpirasi baru atau kekuatan baru yang masuk ke dalam dirinya. Inspirasi atau kekuatan itu tidak bisa dibendung kecuali dibiarkan bekerja dalam dirinya. Pengalaman itulah yang terjadi dalam diri Yesus. Ia mendapat kekuatan itu sejak Ia dipermandikan di Sungai Yordan dan selama mengikuti retret 40 hari di padang gurun. Kekuatan dan Roh itulah yang memungkinkan segala sesuatu terjadi dalam diri Yesus. Tetapi masyarakat Nazaret tidak mengetahui semua itu. Mereka tetap terpaku pada konsep lama, bahwa Yesus seorang manusia yang tidak berpendidikan. Mindset mereka sangat kuat dan tidak bisa dirubah. 

2) Kecemburuan dan kesombongan selalu terjadi di kalangan masyarakat. Mereka yang datang dari kalangan atas ada kecendrungan tidak menerima kelebihan dari orang lain secara khusus dari kalangan bawah. Itulah yang terjadi dalam kalangan ahli Taurat, para imam dan orang Farisi. Mereka menolak Yesus karena perubahan profesi yang terjadi dalam diri Yesus. Yesus dari keluarga sederhana tiba-tiba tampil di depan umum dengan penampilan yang sangat luar biasa. Mereka takut kehilangan pengaruh. Cara yang terbaik bagi mereka adalah menolak Yesus. 

3) Injil mau mengajar kita untuk selalu siap sedia menerima perubahan yang terjadi dalam diri seseorang dan dengan rendah hati menerima kelebihan sesama, apa pun latar belakang orangnya. Saling mendukung dan menerima sesama akan mendatangkan keharmonisan dan rasa damai dalam kehidupan bersama.

Marilah saudara-saudari... Kita berdoa semoga Tuhan selalu membuka hati dan pikiran kita untuk menerima sesama apa adanya dan gerakan hati kita untuk selalu memupuk kerja sama yang baik dalam keluarga dan lingkungan kita.

Kita memohon Bunda Maria untk mendoakan kita. Amin.

Tidak ada komentar: