Senin, 19 Agustus 2019

Siro Sabtu, 17 Agustus 19


Bacaan Liturgi

HR Kemerdekaan Republik Indonesia

Bacaan Injil
Mat 22:15-21

Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Sekali peristiwa orang-orang Farisi berunding bagaimana mereka dapat menjerat Yesus dengan suatu pertanyaan.Mereka menyuruh murid-murid mereka bersama orang-orang Herodian bertanya kepada Yesus, "Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur, dan dengan jujur mengajarkan jalan Allah, dan Engkau tidak takut kepada siapa pun juga, sebab Engkau tidak mencari muka. Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Bolehkah  membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?"Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka. Maka Ia lalu berkata, "Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik?Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu." Mereka membawa suatu dinar kepada Yesus.Maka Yesus bertanya kepada mereka, "Gambar dan tulisan siapakah ini?" Jawab mereka, "Gambar dan tulisan Kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka, "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."

Demikianlah Injil Tuhan.
=======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                     
Sabtu, 17 Agustus 2019                                                                                                                      
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Promosikan Kejujuran, Kerja Keras Dan Rendah Hati Kepada Sesama!
Matius 22:15 - 21

Saudara-saudari …. Selamat merayakan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia yang ke-74. Semoga Bangsa dan Negara kita selalu diberkati Tuhan. Sebagai Bangsa yang percaya akan Tuhan, marilah kita saling mendoakan dan promosikan kerukunan dan cinta kasih di antara kita. 

Injil hari ini menceriterakan kepada kita bahwa Yesus dicobai oleh orang-orang Farisi dan orang-orang Herodian. Orang-orang Farisi adalah sekelompok religious dalam agama Yahudi. Mereka perjuangkan pengetahuan yang mendasar tentang hukum Taurat dan Tradisi para nenek moyang. Mereka menuntut penafsiran yang paling keras terutama tentang soal-soal yang berhubungan dengan Sabat, kebersihan dan persepuluhan. Sementara orang Herodian adalah satu kelompok orang Yahudi pada zaman Kristus yang menjadi pengikut Herodes, baik dalam hal Politik atau agama. 
Kedua kelompok ini datang mau menjerat Yesus Kristus dengan satu pertanyaan, katanya: “Guru, katakan kepada kami, apakah diperbolehkan membayar pajak kepada kaisar atau tidak?” Jawab Yesus: “Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang munafik?” Bagaimanakah Yesus tahu bahwa mereka mau menjerat Dia? Yesus tahu karena sesungguhnya kedua kelompok ini tidak bisa bekerjasama. Tetapi kini kelihatannya mereka sangat akrab. Kalau Yesus katakan, tidak boleh membayar pajak kepada kaisar, maka ia akan diserang oleh kelompok Herodian yang secara politik semua orang Yahudi wajib membayar pajak kepada Kaisar karena pada waktu itu mereka berada di bawa kekuasaan Roma. Tetapi kalau Yesus katakan, wajib membayar pajak, maka orang Farisi akan menyerang Dia, karena orang Farisi sangat mentaati hukum Taurat, tidak boleh membayar pajak kepada orang kafir. Dua kelompok ini sudah merasa yakin bahwa pada kesempatan ini, Yesus tidak bisa mengelak dari jeratan mereka. Tetapi Yesus sama sekali tidak gampang dijerat. Ia meminta mereka untuk tunjukkan mata uang untuk pajak. Mereka membawa satu dinar kepadanya. Maka Ia bertanya: “Gambar dan tulisan siapakah ini?” jawab mereka, “gambar dan tulisan Kaisar.” Lalu kata Yesus: “Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.” Dengan menyampaikan pernyataan ini, orang Farisi dan Herodian sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa. 
Kisah ini mau mengajar kita:

1) Supaya kita selalu hidup jujur. Tidak perlu menjerat orang lain dengan pura-pura menyampaikan pertanyaan yang bunyinya sangat bagus tetapi ternyata di balik pertanyaan itu ada motivasi buruk. Ada udang di balik batu, menurut pepatah tua.

2). Sebagai warga Negara, kita wajib memenuhi kewajiban kita sebagai warga negara. Kita harus mengikuti peraturan dan hukum negara. Dan sebagai anggota Gereja, kita pun wajib memenuhi tuntutan Gereja. Jangan hanya setia memenuhi kewajiban Negara, tetapi kewajiban sebagai anggota Gereja kita abaikan, atau sebaliknya. Sesungguhnya, kita harus selalu bersikap 100% sebagai warga Negara Indonesia dan 100% sebagai orang katolik atau Kristen. 

Marilah saudara-saudari... Pada Pesta Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia yang ke 74 ini, kita bertanya diri: apa yang sudah kita sumbangkan untuk Bangsa dan Negara kita? Apakah kita selalu mendoakan agar Bangsa dan Negara kita selalu hidup rukun dan bersatu sebagai saudara?  

Kita berdoa semoga setiap anggota warga Negara Republik Indonesia selalu promosikan kejujuran, saling mengasihi dan siap membela kebenaran dalam hidup bernegara sehingga dengan demikian kita selalu alami rasa damai dan bahagia. 

Kita memohon Bunda Maria untuk selalu mendoakan bangsa dan Negara kita. 

Dirgahayu Bangsa-ku Indonesia.

Tidak ada komentar: