Senin, 12 Agustus 2019

Siro Sabtu, 10 Agustus 19


Bacaan Liturgi

Pesta S. Laurensius, Diakon dan Martir

Bacaan Injil
Yoh 12:24-26

Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:

Menjelang akhir hidup-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,"Jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika mati, ia akan menghasilkan banyak buah.Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya. Tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikuti Aku, dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa."

Demikianlah Injil Tuhan.
=======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                              
Sabtu, 10 Agustus 2019                                                                                                                        
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Melayani Tuhan Berarti Hidup Dekat Tuhan!                                                       
Yohanes 12:24 -26

Saudara-saudari…. Hari ini kita merayakan Pesta St. Laurensius, martir. Dia adalah satu dari ketujuh diakon agung yang bekerja membantu Sri Paus di Roma. Oleh Paus Sixtus II (257-258), Laurensius ditugaskan mengurus harta kekayaan Gereja dan membagi-bagikan derma kepada para fakir miskin di seluruh kota Roma. Ia juga melayani Sri Paus dalam setiap upacara keagamaan. Ketika Paus Sixtus II ditangkap oleh serdadu Romawi, Laurensius bertekad menemani dia sampai pada kematiannya. Kepada Paus, ia berkata: “Aku akan menyertai ke mana saja engkau pergi. Tidaklah pantas seorang imam agung Kristus pergi tanpa didampingi diakonnya.” Paus Sixtus terharu mendengar kata-kata Laurensius, lalu ia berkata: “Janganlah sedih dan menangis, anakku! Aku tidak sendirian. Kristus menyertai aku. Dan engkau, tiga hari lagi, engkau akan mengikuti aku ke dalam kemuliaan surgawi.” Ramalan Paus Sixtus itu ternyata benar-benar terjadi. Prefek kota Roma, yang tahu bahwa Gereja mempunyai sejumlah besar kekayaan, mendapat laporan bahwa Laurensius-lah yang mengurus semuan kekayaan itu. Karena itu Laurensius segera dihadapkan kepada penguasa Roma itu. Ia dibujuk agar secepatnya menyerahkan semua kekayaan Gereja itu kepada penguasa Roma. Dengan tenang Laurensius menjawab: “Baiklah tuan! Dalam waktu tiga hari akan kuserahkan semua kekayaan ini kepadamu.” Laurensius dibiarkan kembali dan mengumpulkan orang-orang miskin dan membagi-bagikan kekayaan Gereja kepada mereka. Dibawa pimpinannya, orang-orang miskin itu berarak menuju kediaman Prefek Roma. Kepada penguasa Roma itu, Laurensius berkata: “Tuanku, inilah harta kekayaan Gereja yang saya jaga. Terimalah dan peliharalah mereka dengan baik!” Tindakan dan perkataan Laurensius dianggap sebagai satu olokan dan penghinaan terhadap penguasa Roma. Karena itu, ia ditangkap dan dipanggang hidup-hidup di atas terali besi yang panas membara. Laurensius tidak gentar sedikit pun menghadapi hukuman ini. Setelah separuh badannya bagian bawah hangus terbakar, ia meminta supaya dibalik sehingga seluruh badannya bisa hangus terbakar. Akhirnya Laurensius menghembuskan nafasnya di atas pemanggangan itu sebagai seorang ksatria Kristus. Dalam tulisan St. Agustinus, di sana dikatakan bahwa orang yang berdoa memohon perantaraan St. Laurensius, doanya terkabulkan.

Kunci keberanian St. Laurensius adalah kedekatannya dengan Sri Paus Sixtus II, yang saleh itu dan juga karena kekuatan imannya akan Yesus Kristus. Dia selalu sadar bahwa menjadi pelayan Sri Paus, dia selalu merasa dekat dengan Paus. Paus adalah wakil Kristus di dunia ini. Melayani Paus berarti melayani Kristus. St. Laurensius sungguh percaya bahwa dalam menjalankan tugas pelayananannya, di saat yang sama, ia selalu merasa dekat dengan Tuhan.

Saudara-saudari… Hari ini Yesus dengan tegas katakan: “Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikuti Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.” Rupanya kutipan Injil ini sudah menjadi motivasi dan inspirasi hidup St.Laurensius. Dia selalu merasa kuat dan tidak takut akan siapa pun karena Tuhan yang dilayani-nya selalu dekat pada-nya.

Marilah saudara-saudari… Berlomba-lombalah menjadi pelayan Kristus yang setia. Barangsiapa yang melayani Kristus, akan dihormati Bapa-Nya. Dan di mana Kristus berada, pelayan-Nya pun akan ada bersama Dia.
Kita berdoa semoga Tuhan selalu memberi kita kesabaran dan ketekunan agar kita selalu menjadi pelayanan-Nya yang setia dan selalu merasa dekat pada Tuhan.

Kita memohon St. Laurensius dan Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen.

Tidak ada komentar: