Jumat, 30 Agustus 2019

Siro Sabtu, 31 August 19

Bacaan Liturgi

Hari Biasa, Pekan Biasa XXI

Bacaan Injil
Mat 25:14-30

Karena engkau setia memikul tanggung-jawab dalam perkara kecil, masuklah ke dalam kebahagiaan tuanmu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Pada suatu hari Yesus mengemukakan perumpamaan berikut kepada murid-murid-Nya,"Hal Kerajaan Surga itu seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya  dan mempercayakan hartanya kepada mereka.

Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua, dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.

Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu dan memperoleh laba lima talenta. Hamba yang menerima dua talenta pun berbuat demikian, dan mendapat laba dua talenta. Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lubang di tanah, lalu menyembunyikan uang tuannya.

Lama kemudian pulanglah tuan hamba-hamba itu, lalu mengadakan perhitungan dengan mereka. Hamba yang menerima lima talenta datang dan membawa laba lima talenta. Ia berkata, 'Tuan, lima talenta Tuan percayakan kepadaku. Lihat, aku telah beroleh laba lima talenta.'Maka kata tuannya kepadanya, 'Baik sekali perbuatanmu itu, hamba yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil! Aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.

Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta, katanya, 'Tuan, dua talenta Tuan percayakan kepadaku. Lihat, aku telah mendapat laba dua talenta.' Maka kata tuan itu kepadanya, 'Baik sekali perbuatanmu hamba yang baik dan setia! Karena engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil, maka aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.

Kini datang juga hamba yang menerima satu talenta dan berkata, 'Tuan, aku tahu bahwa Tuan adalah manusia kejam, yang menuai di tempat Tuan tidak menabur, dan memungut di tempat Tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta Tuan di dalam tanah. Ini, terimalah milik Tuan!'

Maka tuannya menjawab, 'Hai engkau, hamba yang jahat dan malas! Engkau tahu bahwa aku menuai di tempat aku tidak menabur, dan memungut di tempat aku tidak menanam.Seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerima uang itu serta dengan bunganya. Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya, dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. Karena setiap orang yang mempunyai, akan diberi sampai ia berkelimpahan, tetapi siapa yang tidak punya, apa pun yang ada padanya akan diambil. Dan buanglah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan ada ratap dan kertak gigi'."

Demikianlah Injil Tuhan.
=====================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                   
Sabtu, 31 Agustus 2019                                                                                                                     
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Bertanggungjawablah Akan Talenta Yang Diberikan Tuhan!                                                (Matius 25: 14 - 30)

Saudara-saudara... Perumpaman tentang pemberian harta kepada tiga hamba dalam Injil hari ini sesungguhnya mau mengingatkan kita akan karunia yang diberikan Tuhan kepada masing-masing kita, sejak kita diciptakan. Masing-masing kita diberi karunia yang berbeda-beda sesuai dengan rencana Tuhan. Tuhan sendiri tahu kemampuan setiap pribadi. Perbedaan itu sesungguhnya bukan soal kekurangan atau kelebihan, tetapi itulah keadilan Tuhan yang diberikannya kepada masing-masing kita. Tetapi yang paling penting adalah apakah kita bertanggungjawab akan karunia yang diberikan Tuhan itu? Apakah kita berusaha untuk mengolah harta yang kita terima dari Tuhan dan menghasilkan buah? 

Saya ingat seorang anak seminari. Sewaktu dia masuk Postulansi, dia tidak tahu main musik. Sewaktu tatap muka untuk pertama kali dengan saya, saya sempat tanya: “Apa saja hobi anda?”  Dengan polos dia menjawab: “ Saya senang berolah-raga, bercocok tanam.”  Sewaktu saya tanya tentang musik, jawabnya: “Saya senang dengar musik tetapi tidak tahu main musik.” Kemudian saya memberinya dorongan. Saya masih ingat apa yang pernah saya katakan padanya: “Kalau engkau senang mendengar musik, itu berarti dalam diri dan pikiranmu sudah ada kerinduan untuk sendiri bermain musik. Ayo...mulailah belajar musik ....katakan pada dirimu bahwa engkau bisa. Ayo, pelan-pelan...nanti engkau bisa.”  Dengan senyum di wajahnya dia berkata: “Baik Pater...mulai hari ini saya latih.”  Sesudah 9 tahun lewat, dia kini sudah bisa main guitar dan organ.  Talenta yang pada awalnya sangat sedikit, tetapi karena dia tekun mengolahnya, maka kini talentanya berkembang menjadi besar dan bermanfaat bagi banyak orang. 
Saudara-saudari... Sebagai orang beriman, kita harus selalu percaya bahwa talenta yang kita miliki saat ini adalah pemberian Tuhan. Sebagai tanggapan atas kebaikan Tuhan, kita harus selalu bersyukur kepadaNya. Kita harus beryukur karena Tuhan sudah mempercayakan kita untuk mengolah harta-Nya. Yang pasti Tuhan selalu mengharapkan agar hartanya memperoleh untung.  Di saat kita mengolah harta itu dan menghasilkan untung itu berarti secara tidak langsung kita sudah menghayati dan mengamalkan iman kepercayaan kita kepada-Nya. Lewat pekerjaan itu kita mau tunjukkan kepada Tuhan, bahwa kita sungguh menghargai Dia, percaya kepada-Nya dan mengasihi Dia. Kita tidak mau mengecewakan Tuhan; Dengan melakukan hal itu, secara tidak langsung kita mau tanamkan dalam diri Allah bahwa kita adalah hamba-Nya, yang setia, yang patut dipercayai. Kalau kita selalu setia dan bertanggungjawab menjalankan pekerjaan Tuhan, maka kepada kita akan diberinya tanggungjawab yang lebih besar. Dalam Injil tuan berkata kepada hambanya: “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggungjawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberi kepadamu tanggungjab dalam perkara yang besar!”  Sebaliknya, kalau pekerjaan Tuhan tidak dijalankan dengan baik, maka kehidupan orangnya akan berantakan. Dalam Injil tuan berkata: “Campakanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.”

Marilah saudara-saudari...  kita berdoa semoga harta yang Tuhan sudah berikan kepada kita, kita kerjakan dengan penuh tanggungjawab sampai menghasilkan buah. 

Kita mohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen!

Tidak ada komentar: