Senin, 12 Agustus 2019

Siro Jumat, 9 Agustus 19

Bacaan Liturgi

Hari Biasa, Pekan Biasa XVIII
PF S. Teresia Benedikta dr Salib, Perawan dan Martir

Bacaan Injil
Mat 16:24-28

Setiap orang akan dibalas setimpal dengan perbuatannya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Setiap orang yang mau mengikuti Aku, harus menyangkal diri, memikul salibnya, dan mengikuti Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya,  akan kehilangan nyawanya. Tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Apa gunanya bagi seseorang jika ia memperoleh seluruh dunia, tetapi kehilangan nyawanya? Apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?

Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat-Nya. Pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang setimpal dengan perbuatannya. Aku berkata kepadamu: Sungguh, di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai Raja dalam Kerajaan-Nya."

Demikianlah Injil Tuhan.
======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                 
Jumat, 09 Agustus 2019                                                                                                                   
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Tuhan Tidak Memaksa Kita Untuk Menjadi Murid-Nya!                                       
Matius 16:24 -28

Saudara-saudari … Injil hari ini sangat menarik untuk direnungkan. Tuhan sesungguhnya tidak memaksa kita untuk mengikuti Dia. Keputusan untuk mengikuti Dia ada pada kita. Tetapi di saat kita memutuskan untuk mengikuti Dia, pada saat itu juga kita harus mengikuti perintah dan persyaratan-Nya. Katanya pada hari ini: Setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikuti Aku.
Seorang frater kami, panggil saja namanya: Paul, dulunya bekerja sebagai guru SD selama 9 tahun. Ia mendapat gaji setiap dua minggu. Tetapi karena kerinduan untuk menjadi imam, ia harus tinggalkan profesinya sebagai guru dan masuk postulansi bersama calon-calon yang lain yang pada umumnya umur mereka jauh lebih muda dari Paul. Saya amati betapa besarnya perjuangan Paul untuk menyesuaikan diri dengan teman-temannya. Soal makan minum juga. Dulu, ia terbiasa makan sesuai seleranya, karena dia punya uang dan bisa beli sendiri, tetapi kini, dia harus menerima apa adanya. Singkatnya, dia harus menyangkal diri demi panggilan dan harus menerima konsekwensi dari satu putusan bebas. Sejak masuk sampai saat ini, dua tahun lagi akan ditahbiskan imam, Paul menjalani cara hidup sederhana dan setia pada aturan dan tuntutan Serikat.
Itulah yang dimaksudkan Yesus Kristus dengan perkataan: menyangkal diri. Paul harus menyangkal diri sebagai orang yang sudah punya profesi. Demi Kristus yang sederhana, Paul harus hidup sederhana agar dengan gampang merasakan apa artinya hidup sederhana. Kalau selama hidup sebagai guru, Paul punya banyak makanan dan minuman, tetapi kini dia harus sesuaikan diri dengan kehidupan komunitas. Dulu, sebagai seorang guru, setiap dua mingguan, dia mendapat gaji lebih dari K 800 perdua minggu, sekarang setiap bulan, bukan dua mingguan, dia mendapat k 50 perbulan, bukan dua mingguan. Paul harus menerima semuanya karena itu adalah keputusan bebasnya tanpa paksaan. Cara hidup baru, hidup sederhana, dijalankannya dengan baik berkat topangan yang kuat. Topangan itu adalah DOA. Saya selalu amati, betapa kusuknya dia berdoa. Betapa sederhananya si Paul. Dia seorang pintar dan rajin baca, tetapi tidak sombongkan diri. Saya tidak pernah mendengar dia mengeluh. Tetapi rupanya keluhannya langsung kepada Tuhan.

Saudara-saudari... Bagaimana tanggapan kita akan pernyataan Kristus hari ini: “Siapa yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikuti Aku?” Apakah kita sungguh serahkan diri kita seutuhnya kepada Tuhan dan pasrah pada kehendak-Nya? Atau mungkin kita juga sering mengeluh di saat kita alami banyak kesulitan.

Saudara-saudari…. Sekali kita memutuskan untuk mengikuti Kristus, pada saat itu juga kita sudah menjadi milik-Nya dan Dia adalah Tuhan kita. Yang Tuhan harapkan dari kita adalah selalu setia dan percaya kepada-Nya. Apa pun situasi yang kita alami, terimalah situasi itu dengan sabar dan ajaklah Tuhan untuk membantu kita agar kita lalui situasi itu dengan baik. Belajarlah dari contoh hidup para santu, St. Fransiskus dari Asisi misalnya. Dia mengikuti Tuhan atas putusannya sendiri. Di kala dia masuk dalam situasi baru, dia tidak pernah panik karena itu adalah konsekwensi dari pilihannya. IMAN dan DOA sudah memampukan dia untuk mengarungi hidup yang penuh tantangan dengan baik dan sukses. Bersama Tuhan dia selalu berhasil.

Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita, agar kita pun selalu sabar dan sanggup menghadapi tantangan hidup dengan baik dan sukses. Amen.

Tidak ada komentar: