Rabu, 31 Juli 2019

Siro Kamis, 1 Agustus 19

Bacaan Liturgi

Hari Biasa, Pekan Biasa XVII
PW S. Alfonsus Maria de Liguori, Uskup dan Pujangga Gereja

Bacaan Injil
Mat 13:47-53

Ikan yang baik dikumpulkan ke dalam pasu, yang buruk dibuang.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada orang banyak,"Hal Kerajaan Surga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan pelbagai jenis ikan. Setelah penuh, pukat itu pun diseret orang ke pantai. Lalu mereka duduk dan dipilihlah ikan-ikan itu, ikan yang baik dikumpulkan ke dalam pasu, yang buruk dibuang. Demikianlah juga pada akhir zaman. Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar.Yang jahat lalu mereka campakkan ke dalam dapur api. Di sana ada ratapan dan kertak gigi.

Mengertikah kalian akan segala hal ini ?" Orang-orang menjawab, "Ya, kami mengerti."Maka berkatalah Yesus kepada mereka, "Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran hal Kerajaan Allah seumpama seorang tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya."Setelah selesai menyampaikan perumpamaan itu, Yesus pergi dari sana.

Demikianlah Injil Tuhan.
=======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                  
Kamis, 01 Agustus 2019                                                                                                                     
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Jadilah Tangkapan Yang Berguna Bagi Kemuliaan Nama Tuhan!                              
Matius 13:47-52

Saudara-saudari.... Hari ini Yesus menyampaikan satu perumpamaan yang menarik tentang Kerajaan Allah.  Kerajaan Allah seumpama pukat yang dilabuhkan di laut lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan. Yang menarik dari perumpaan ini adalah soal keterbukaan Allah. Allah lewat para pewartaNya setiap hari mewartakan kerajaan Allah kepada semua pendengar. Sabda Allah yang diwartakan itu diperdengarkan kepada siapa saja. Sabda Allah itu dilihat sebagai pukat yang menangkap setiap pendengar. Yang pasti bahwa para pendengar itu punya sifat dan tingkah lakunya yang berbeda. Ada yang mendengarkan Sabda Tuhan dengan sikap yang sangat baik; mendengarkan, memahami, menghayati dan mengamalkannya dengan baik dalam kehidupan harian. Mereka yang selalu menghayati dan mengamalkan ajaran Tuhan dianggap sebagai hasil pukatan yang baik dan dimanfaatkan oleh pemukat. Mereka adalah pendengar Sabda Tuhan yang bisa menjadi saksi Kristus dalam kehidupan harian mereka. Mereka adalah pribadi-pribadi yang yang sudah memuliakan nama Tuhan lewat kehidupan harian mereka. Pada akhir zaman, mereka ini akan hidup dengan Tuhan dalam kerajaanNya. Sementara mereka yang mendengarkan Sabda Tuhan dan tidak menghayati dan mengamalkan ajaran Tuhan dalam hidup harian, maka mereka akan dibuang. Mereka dibuang karena mereka tidak punya manfaat apa-apa. Dengan tahu dan mau mereka mengabaikan ajaran Tuhan. Tidak menganggap ajaran Tuhan punya makna untuk kehidupan mereka, baik selama hidup di dunia maupun di dunia akhirat kelak.

Saudara-saudari... Sebagai pendengar Sabda Tuhan, apakah kita selalu mendengarnya dengan penuh perhatian, menghayati dan menamalkannya dalam hidup harian kita dengan baik? Apakah pengamalan kita sudah menghasilkan buah berlimpah untuk sesama? Apakah kita sudah memuliakan Tuhan lewat cara hidup kita?
Kalau kita sudah menjadi pendengar yang bertanggungjawab dan mengamalkan isi ajaran-Nya dengan baik, maka pada saat yang sama kita juga sudah menjadi pemukat/pewarta Sabda Tuhan yang sukses. Tetapi kalau kita acuh tak acuh dan menolak ajaran Tuhan, maka akibatnya akan kita tanggung. Menurut pesan Injil hari ini, mereka yang menolak ajaran Tuhan akan dibuang pada pengadilan terakhir.

Saudara-saudari... Pilihan ada pada diri kita masing-masing, entah mau menerima Tuhan atau menolak Tuhan?

Kita berdoa semoga kita selalu menjadi pendengar yang setia dan bertanggungjawab serta selalu memuliakan nama Tuhan lewat cara hidup harian kita.

Kita memohon St. Alfonsus de Liguori dan Bunda Maria untuk selalu mendoakan kita. Amin.

Tidak ada komentar: