Selasa, 02 Juli 2019

Siro Selasa, 25 Juni 19

Bacaan Liturgi

Hari Biasa, Pekan Biasa XII

Bacaan Injil
Mat 7:6.12-14

Segala sesuatu yang kamu kehendaki diperbuat orang kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Dalam khotbah di bukit Yesus berkata,"Janganlah kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing, dan janganlah kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injak dengan kakinya, lalu babi itu berbalik mengoyak kamu.

Segala sesuatu yang kamu kehendaki diperbuat orang kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.

Masuklah melalui pintu yang sempit itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang telah masuk melalui pintu dan jalan itu. Tetapi sempitlah pintu dan sesaklah jalan yang menuju kehidupan, dan sedikitlah orang yang menemukannya."

Demikianlah Injil Tuhan.
======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                  
Selasa, 25 Juni 2019                                                                                                                           
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Jagalah Kesucian Diri Kita!

Matius 7 : 6.12 - 14

Saudara-saudari... Injil hari ini sangat menarik. Saya yakin, pesan Injil hari ini kita sudah alaminya. Ada tiga ajaran yang menarik, yang Yesus mau sampaikan kepada kita hari ini. 

1. Janganlah kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi. Apa maksudnya? Barang kudus yang kita miliki itu apa sebenarnya? Barang yang kudus, yang kita miliki itu adalah tubuh kita sendiri. Tubuh kita adalah ciptaan Tuhan; tubuh kita adalah kenisah Roh Kudus; Tubuh kita adalah tempat Allah Tritunggal bersemayam. Ingat waktu kita dipermandikan. Waktu Pastor atau Pendeta mempermandikan kita, sambil mereciki tubuh kita dengan air atau mencelupkan tubuh kita ke dalam air, ia berkata: Aku mempermandikan engkau dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Itu berarti Allah Tritunggal sudah masuk ke dalam tubuh kita. Tubuh kita sudah menjadi suci. Barang suci ini harus dijaga. Jangan berikan kepada anjing atau babi. Maksudnya jangan mencemarkan tubuh yang kudus; jangan membiarkan tubuh yang kudus dirobek-robek oleh sesama manusia yang bertingkah seperti anjing dan babi, yang jadikan tubuh kita objek pemuasan diri. Sebaliknya harus dijaga dan dirawat agar kekudusnya tetap terjamin.

2. Perbuatlah kepada orang lain apa yang kita inginkan agar mereka perbuat untuk kita. Tentu saja kita selalu ingin agar orang lain memperlakukan kita dengan cara yang baik. Dalam diri orang lain, Tuhan juga bersemayam, karena itu perlakukanlah mereka seperti kita memperlakukan diri kita sendiri. Tetapi dalam kenyataan, betapa sering terjadi, ada orang menyalah-gunakan kebaikan orang lain. Pernah terjadi, ada orang, yang sesudah disuguhkan makanan dan tempat tidur yang baik, pada malam hari ia mencuri barang milik orang yang melayani dia. Sikap seperti ini adalah sikap yang sangat tidak berprikemanusiaan, tidak beraklak, tidak tahu berterima kasih. Tubuhnya sudah dirasuki oleh roh jahat. Karena sikap dan perlakukan demikian, maka banyak orang merasa ragu dan takut untuk melayani tamu yang tidak tahu latarbelakangnya. Lalu bagaimana kalau kita berhadapan dengan orang seperti ini? Apakah kita harus menolak mereka?  Sungguh sangat dilematis. Tetapi Yesus selalu mengajak kita untuk berbuat baik kepada siapa saja. Ampunilah orangnya. Mungkin karena Setan sudah menguasai dirinya, sehingga dia tidak tahu apa yang diperbuatnya. Ingat doa Yesus dari Kayu Saib: “Bapa ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”

3. Perjalanan menuju keselamatan kerap melewati lintasan yang rumit, karena itu dibutuhkan perjuangan. Kita ditantang untuk selalu berbuat baik; ditantang untuk mengendalikan diri. Untuk menolak godaan butuh perjuangan. Sebaliknya untuk mencapai kenikmatan yang membinasakan, jalan mudah.

Saudara-saudari sungguh tidaklah mudah untuk menjaga kesucian diri kita. Tetapi bukan berarti kita tidak bisa melakukannya. Walaupun kita manusia yang penuh dengan kekurangan, tetapi kalau kita selalu bekerja-sama dengan Tuhan, pasti kita selalu sanggup menjaga kesucian diri kita.

Marilah saudara-saudari, bersama Bunda Maria kita berdoa: Tuhan, jauhkanlah dari kami godaan setan yang mau mengganggu pikiran dan perasaan kami, agar dengan demikian hati kami selalu suci. Amen!

Tidak ada komentar: