Kamis, 11 Juli 2019

Siro Jumat, 12 July 19


Bacaan Liturgi

Hari Biasa, Pekan Biasa XIV

Bacaan Injil
Mat  10:16-23
Bukan kalian yang akan berbicara, melainkan Roh Bapamu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Pada suatu hari Yesus bersabda kepada kedua-belas murid-Nya,"Lihat, Aku mengutus kalian seperti domba ke tengah-tengah serigala! Sebab itu hendaklah kalian cerdik seperti ular, dan tulus seperti merpati.

Tetapi waspadalah terhadap semua orang. Sebab ada yang akan menyerahkan kalian kepada majelis agama, dan mereka akan menyesah kalian di rumah ibadatnya. Karena Aku kalian akan digiring ke muka para penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. Apabila mereka menyerahkan kalian, janganlah kalian kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kalian katakan, karena semuanya itu akan dikurniakan kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kalian yang akan berbicara, melainkan Roh Bapamu. Dialah yang akan berbicara dalam dirimu.

Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh; demikian pula seorang ayah terhadap anaknya. Anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka. Dan kalian akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi barangsiapa bertahan sampai pada kesudahannya, akan selamat.

Apabila mereka menganiaya kalian di suatu kota, larilah ke kota yang lain. Aku berkata kepadamu, Sungguh, sebelum kalian selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang."

Demikianlah Injil Tuhan.
======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                  
Jumat, 12 Juli 2019                                                                                                                              
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Nilai-Nilai Kristiani Tetap Ditantang Dalam Masyarakat!
                                                                                        
Matius 10: 16 - 23

Saudara-saudari... Kemarin, lewat Injil kita mendengar bahwa para murid Kristus diberi kekuatan untuk menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati, mentahirkan orang kusta dan mengusir setan-setan. Tetapi hari ini Yesus sepertinya mengingatkan para muridnya akan kesulitan yang akan dihadapi dan apa yang harus mereka dibuat. Katanya:  “Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.”
Mungkin ada yang bertanya: Kalau Tuhan sudah memberi mereka kuasa, apakah kuasa yang diterima itu tidak bisa memampukan mereka untuk menaklukan serigala itu? Apa sesungguhnya yang dimaksudkan Yesus dalam peringatan-Nya ini?

Saudara-saudari... Ajaran Kristus tidak selamanya gampang diterima oleh semua orang. Ajarannya tidak hanya ngomong tentang penyembuhan, pengusiran setan dan pentahiran dari penyakit kusta, tetapi juga tentang nila-nilai keagamaan dalam relasi dengan Tuhan dan sesama. Ada praktek-praktek tradisi agama pada zaman Yesus tidak sesuai lagi dengan nila-nilai kristiani, atau ajaran Kristus, contohnya soal hukum cinta kasih. Menurut adat dan ajaran agama Yahudi para penderita kusta harus diasingkan, sementara ajaran Kristus, penderita kusta harus ditahirkan, harus dirawat. Perbedaan pandangan inilah yang akan menjadi tantangan bagi para murid Kristus dalam karya pewartaan. Walapun para murid Kristus sudah diberi kuasa, tetapi mereka akan tetap akan mengalami tantangan di saat mereka terbentur dengan tradisi lama. Itulah yang dimaksudkan Yesus dengan pernyataan: Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah serigala. Bahwa para pewarta kerajaan Allah akan berhadapan dengan manusia-manusia yang punya watak bringas, yang tidak gampang menerima ajaran baru; ada orang yang tidak menerima nilai-nilai kristiani seperti mengasihi musuh dan mendoakan orang yang menganiaya kita. Untuk meyakinkan orang-orang yang berwatak keras ini, para pewarta harus bijaksana, kayak burung merpati yang tulus dan ular yang cerdik. Itu berarti dalam pewartaan kita harus tulus dan bijaksana yakinkan mereka yang keras hatinya. Kita ingat Santa Theresa dari Kalkuta yang dengan tulus dan bijaksana yakinkan orang kaya yang kasar dan sombong untuk membantu orang miskin. Walaupun diludai, tetapi St. Theresa dengan tulus dan bijaksana  yakinkan orang kaya itu untuk membantu. Karena sikap yang tulus dan bijaksananya, maka terharu dan luluhlah hati orang kaya yang tegar itu dan mulai hari itu dia membantu St. Theresa.

Saudara-saudari... Kita tidak bisa menghindar dari kenyataan, bahwa nilai-nilai kristiani tetap ditantang oleh mereka yang prioritaskan kepentingan diri. Satu tantangan pastoral bagi kita.

Marilah kita mengikuti nasihat Kristus hari ini untuk selalu tulus dan bijak dalam mewartakan kerajaan Allah.

Bersama Bunda Maria kita berdoa: Tuhan, berilah kami hati yang tulus dan pikiran yang bijaksana agar kami selalu mampu mempromosikan ajaran-Mu apa pun tantangan yang kami hadapi dalam hidup. Dalam nama Kristus kami berdoa. Amen!

Tidak ada komentar: