Kamis, 04 Juli 2019

Siro Jumat, 05 July 19


Bacaan Liturgi

Hari Biasa, Pekan Biasa XIII
PF S. Antonius Maria Zaccaria, Imam

Bacaan Injil
Mat  9:9-13

Bukan orang sehat yang memerlukan dokter; Aku menginginkan kasih sayang, bukan persembahan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Pada suatu hari Yesus melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya, "Ikutlah Aku." Matius segera berdiri dan mengikut Yesus.

Kemudian, ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa, makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya. Melihat itu orang-orang Farisi berkata kepada murid-murid Yesus, "Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"

Yesus mendengarnya dan berkata, "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit.Maka pelajarilah arti sabda ini, 'Aku menginginkan belas kasihan, bukan persembahan.'Aku datang bukannya untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."

Demikianlah Injil Tuhan.
======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                  
Jumat 05 Juli 2019                                                                                                                              
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Kita Semua Dicintai Dan Diterima Oleh Tuhan!
Matius 9: 9 - 13

Saudara-saudari... Seorang teman menceriterakan satu ceritera yang sangat menarik. Katanya: Di malam Natal, sekelompok anak muda memainkan musik Natal yang sangat memukau. Suara musik mereka terdengar oleh mereka yang lewat. Karena musik dan lagu-lagunya sangat menyentuh hati, maka masuklah mereka ke dalam Gereja. Awalnya mereka berdiri di sekitar pintu, tetapi kemudian Pastor, yang berdiri dekat altar, mengundang mereka maju ke depan, kebetulan masih banyak tempat kosong di sana. Sesudah memainkan beberapa lagu, pastor mengundang semua yang hadir untuk sama-sama merayakan Natal dan bernyanyi bersama-sama dalam Gereja dan selanjutnya mengundang semua yang hadir untuk melihat Bayi Yesus dalam kandang Natal dan ucapkan Selamat Ulang Tahun buat Yesus. Pada perayaan itu, Pastor membawakan satu kotbah singkat, yang sangat menyentuh hati banyak orang. Pastor katakan: “Tuhan itu begitu baik. Dia sangat mencintai dan menerima kita, apa adanya kita! Marilah saudara-saudari-ku, kita memuji Tuhan, karena Dia sangat mencintai kita.”  Sebelum memberi berkat penutup, Pastor mengundang yang hadir: “Saudara-saudari-ku, kita lanjutkan perayaan kita besok pagi. Kita semua adalah anak-anak Allah. Sebagai anak-anak Allah marilah kita sama-sama memuji Yesus Kristus, yang rela turun ke dunia untuk menghantar kita kembali kepada Bapa-Nya dan Bapa kita semua.” Ajakan pastor ini sungguh sangat menyentuh. Besoknya, banyak orang hadir. Banyak orang secara polos ungkapkan perasaan hatinya. Ada yang katakan, “Saya Katolik sejak lahir, tetapi sudah lama tidak ke Gereja. Ajakan Pastor membuka pikiran dan perasaanku. Saya harus rajin ke Gereja mulai sekarang.”

Saudara-saudari... Tuhan sangat mencintai kita, dan Dia selalu siap menerima kita. Injil hari ini sudah sangat jelas mengatakan hal itu kepada kita. Matius, pemungut cukai, yang dianggap pendosa oleh banyak orang, khususnya oleh orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, dipanggil Tuhan. Tuhan sangat mencintai dia dan membutuhkan dia. Yang sangat menarik dalam kisah hari ini adalah bahwa di saat mendengar panggilan Tuhan: “Ikutlah Aku!”, Matius langsung berdiri dan mengikuti Yesus. Tidak ada diskusi. Dan yang lebih menarik lagi adalah bahwa Yesus bukan mengajak Matius untuk pergi ke tempat lain, tetapi untuk masuk ke dalam rumah-nya sendiri, rumah di mana ia tinggal siang dan malam bersama keluarganya. Satu penghargaan yang sangat luar biasa bagi Matius. Seorang yang dianggap pendosa oleh banyak orang, tetapi justru dicintai oleh Tuhan. Satu kebahagiaan yang sangat luar biasa bagi Matius. Sebagai tanda syukur dan bahagia, Matius mengundang teman-teman sekerjanya dan juga orang-orang yang dianggap berdosa untuk makan bersama Yesus dalam rumahnya. Dan Yesus menerima mereka semua. Itulah Tuhan, Dia sangat mencintai manusia. Dia menerima kita kapan dan di mana saja. Sewaktu orang Farisi berkata kepada murid-murid Yesus: “Mengapa gurumu makan bersama dengan pemungut cukai?” Bukan para murid yang menjawab pertanyaan itu, tetapi Yesus sendiri, katanya dengan tegas: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit!”  Yesus menganggap orang berdosa adalah orang sakit; orang yang membutuhkan pertolongan, membutuhkan kesembuhan, perawatan, bukannya harus dibuang dan diasingkan. Sungguh luar biasa Tuhan kita. Dia sangat mencintai kita dan selalu siap melayani kita.

Marilah saudara-saudari...Ingatlah selalu bahwa di saat kita jatuh, Tuhan selalu memanggil kita. Tetapi pertanyaan untuk kita: Apakah kita tetap mendengarkan suara Tuhan di saat kita jatuh? Apakah kita bangkit berdiri dan mengikuti panggilanNya?

Bersama Bunda Maria kita berdoa: Tuhan bantulah kami, semoga di kala kami jatuh kami tetap mendengarkan suara-Mu dan dengan penuh sukacita kami bangkit berdiri dan mengikuti panggilan-Mu, seperti yang sudah ditunjukkan oleh Matius hari ini. Amen!

Tidak ada komentar: