Selasa, 23 Juli 2019

Siro Selasa, 24 July 19

Bacaan Liturgi

Hari Biasa, Pekan Biasa XVI
PF S. Sharbel Makhluf, Imam

Bacaan Injil
Mat  13:1-9

Benih yang jatuh di tanah yang baik menghasilkan buah seratus ganda.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Pada suatu hari Yesus keluar dari rumah dan duduk di tepi danau. Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia, sehingga Yesus naik ke perahu dan duduk di situ, sedangkan orang banyak semuanya berdiri di pantai.Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka dengan memakai perumpamaan-perumpamaan.

Ia berkata, "Ada seorang penabur keluar menaburkan benih. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu burung-burung datang memakannya. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya; lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah tumbuhan itu dan menjadi kering karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah, ada yang seratus ganda, ada yang enam puluh ganda, ada yang tiga puluh ganda.

Barangsiapa bertelinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengarkan!"

Demikianlah Injil Tuhan.
======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                      
Rabu, 24 Juli 2019                                                                                                                             
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Jadilah Murid Kristus Yang Produktip!                                                                               Matius 13: 1 - 9

Saudara-saudari...  Kita semua bersyukur karena setiap hari kita selalu mendengarkan Sabda Tuhan. Di saat kita mendengarkan Sabda Tuhan, pada saat yang sama, Tuhanlah yang menaburkan Benih Sabda itu ke dalam hati kita.
Kalau kita ikuti alur ceritera tentang penabur hari ini, sepertinya dia tidak memilih hanya tempat yang baik saja yang perlu ditaburi benihnya, tetapi ia menabur saja: ada sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis; sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis; ada yang jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati; dan ada yang jatuh di tanah yang baik lalu berbuah.
Dalam Injil, tidak diceriterakan bagaimana reaksi penabur itu, entah merasa kecewa, frutrasi karena sebagian benih itu jatuh di tempat yang tidak layak?

Mungkin ada yang bertanya: Penabur yang dikisahkan Yesus dalam Injil hari ini, sesungguhnya siapa?  Penabur itu adalah Tuhan sendiri. Dia menabur benih SabdaNya ke dalam hati semua manusia, entah ladang hati manusia itu baik atau tidak, dia tidak peduli, yang penting benih Sabda itu sudah jatuh ke dalam diri manusia, sekarang tergantung pada setiap pribadi, apakah dia punya kemampuan untuk mengolah lahan hatinya menjadi lahan hati yang produktip.

Waktu saya ke Israel, gurun pasir yang tandus di dekat Laut Mati, kini sebagiannya sudah diolah menjadi lahan perkebunan. Mereka olah air laut mati menjadi air segar sehingga bisa dimanfaatkan untuk menyiram tanaman yang ditanam di sana. Kalau gurun pasir yang secara alamiah tidak bisa dijadikan lahan pertanian, kemudian dengan menggunakan alat tehnology bisa berubah menjadi lahan pertanian, maka saya yakin, manusia yang pada dasarnya adalah mahluk dinamis, pasti bisa merubah lahan hatinya yang kurang baik itu menjadi lahan hati yang produktip sehingga benih Sabda Tuhan bisa bertumbuh segar, kuat sehingga menghasilkan buah.

Marilah saudara-saudari...Sebagai murid-murid Kristus, marilah kita berlomba-lomba menjadi murid Kristus yang produktip, sehingga buah Sabda Tuhan yang keluar dari lahan hati kita bisa dirasakan dan dinikmati oleh banyak orang.

Kita mohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen.

Tidak ada komentar: