Jumat, 05 Juli 2019

Siro Sabtu, 06 July 19

Bacaan Liturgi

Hari Biasa, Pekan Biasa XIII
PF S. Maria Goretti, Perawan dan Martir

Bacaan Injil
Mat 9:14-17

Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita  selama mempelai itu bersama mereka?

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Sekali peristiwa datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata,"Kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi mengapa murid-murid-Mu tidak?" Jawab Yesus kepada mereka, "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi akan tiba waktunya mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa."

Tak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian, kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya. Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang  dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru, dan dengan demikian, terpeliharalah kedua-duanya."

Demikianlah Injil Tuhan.
=======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                 
Sabtu 06 Juli 2019                                                                                                                              
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Awas Dan Berusaha Untuk Semakin Bijak!                                                               
Matius 9: 14 - 17

Saudara-saudari... Hari ini Gereja memperingati St. Maria Goretti, Perawaan dan Martir. Ia biasa dipanggil Marietta. Ia dari keluarga miskin secara jasmani tetapi sangat kaya dalam soal iman. Ia lahir di Corinaldo Italia pada tanggal 16 Oktober 1890. Sesudah kematian ayahnya, hidup mereka semakin susah, tetapi iman mereka tetap kuat. Mereka selalu berdoa dan tetap setia pada Tuhan. Maria selalu setia membantu Ibunya. Sewaktu menanjak dewasa, ia sering diganggu oleh Alessandro. Alessandro sangat menaruh hati padanya, tetapi Maria tidak menerima tawarannya. Kadang Alessandro membujuk Maria untuk berbuat serong, tetapi tidak pernah berhasil menaklukan keteguhan Maria. Maria selalu berusaha untuk awas diri dan selalu berusaha untuk hidup bijak. Pada suatu kesempatan, sewaktu adik Maria sakit, Maria tinggal di rumah menjaga adiknya. Pada waktu itu datanglah Alessandro, meminta Maria untuk membukakan pintu baginya, tetapi Maria tidak membukakan pintu baginya. Ia berdoa meminta Yesus untuk melindungi dia. Karena amarah dan dorongan nafsu, Alessandro mendobrak pintu kamar Maria. Ia memaksa Maria untuk mengikuti dorongan berahinya, tetapi Maria membela diri dan melepaskan dirinya dari cengkeraman Alessandro. Alessanndro mengancam Maria, tetapi Maria tidak takut akan ancaman itu. Oleh karena itu, Alessandro menikam tubuh Maria dengan pisau tajam sebanyak 14 kali. Besok harinya, tanggal 6 Juli, sebelum menghebuskan nafasnya, Maria menerima tubuh dan darah Kristus dan pada saat yang sama mengampuni Alessandro. Katanya: “Aku ingin agar Alessandro berada dekatku di surga kelak.” Alessandro ditangkap polisi dan dipenjarakan selama 30 tahun. Setelah 8 tahun meringkuk dalam penjara, ia menyesali perbuatannya dan memperbaiki hidupnya. Maria seorang yang sangat teguh dalam iman dan selalu awas diri dari segala perbuatan jahat. Kesuciannya bukan saja untuk dirinya, tetapi juga disalurkannya kepada orang lain, khususnya kepada pembunuhnya. Ia mengampuni pembunuhnya dan berdoa agar Alessandro ada bersama dia dalam kerajaan surga.

Saudara-saudari... Injil hari ini mengajak kita untuk bersikap awas dan berusaha untuk semakin bijak. Para murid-murid Yohanes datang mendekati Yesus dan bertanya: “Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa tetapi murid-murid-Mu tidak?” Sebagai jawaban Yesus kembali bertanya kepada mereka: “Dapatkah sahabat sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka?” Isi dari pertanyaan Yesus itu sesungguhnya mau mengungkapkan tujuan dari puasa itu sendiri. Bahwa Puasa berarti secara sadar kontrol diri dari segala kebiasaan buruk dan biarkan Roh Tuhan menguasai diri kita agar kita selalu berjalan pada jalan yang benar. Para murid-murid Yesus tidak berpuasa karena Yesus, yang adalah Tuhan, masih ada bersama mereka secara fisik, dan Yesuslah yang selalu mengarahkan mereka pada jalan yang benar. Sementara untuk murid-murid Yohanes dan orang Farisi, Tuhan tidak hadir secara fisik. Karena itu mereka butuh puasa agar jiwa dan pikiran mereka kembali terarah pada kehendak Tuhan.

Marilah saudara-saudari, awaslah diri kita dan berusahalah selalu untuk semakin bijak dalam hidup kita.

Kita mohon St. Maria Goretti dan St. Bunda Maria untuk selalu mendoakan kita. Amen!

Tidak ada komentar: