Senin, 08 Juli 2019

Siro Selasa, 09 July 19

Bacaan Liturgi

Hari Biasa, Pekan Biasa XIV
PF S. Agustinus Zhao Rong, Imam Martir, dkk. Tiongkok
PF S. Gregorius Grassi, Uskup

Bacaan Injil
Mat  9:32-38
Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya!

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Pada suatu hari dibawalah kepada Yesus seorang bisu yang kerasukan setan. Setelah setan diusir, orang bisu itu dapat berbicara.

Maka heranlah orang banyak, katanya, "Hal semacam ini belum pernah dilihat orang di Israel!" Tetapi orang Farisi berkata, "Dengan kuasa penghulu setan Ia mengusir setan."

Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan mewartakan Injil Kerajaan Surga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. Melihat orang banyak itu tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya, "Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu."

Demikianlah Injil Tuhan.
=======================

SIRAMAN ROHANI                                                                                                             
Selasa, 09 Juli 2019                                                                                                                             
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Isi Perkataan Kita: Apakah Bersifat Produktip atau Menghancurkan?
                                                                                             
Matius 9 : 32- 38

Saudara-saudari... Dalam kehidupan setiap hari sadar atau tidak sadar dalam berelasi dan berkomunikasi dengan orang lain, kata-kata yang keluar dari mulut kita akan sangat mempengaruhi orang lain. Kemarin hari Senin pagi, sebelum saya masuk mobil mau ke kota, seorang pemuda bergegas mendekati saya. “Pater, selamat pagi. Tolong saya. Lihat kaki-ku, luka digigit anjing. Saya mau ke Rumah Sakit tetapi tidak ada uang.” Perkataannya sungguh menggugah hatiku. Saya turut prihatin. Saya memberinya sedikit bantuan agar bisa membeli obat untuk luka yang disobek anjing itu. Jadi perkataan yang keluar dari mulutnya turut menggugah orang yang mendengarkannya. Sementara pendengarnya pun turut prihatin dan bereaksi sesuai dengan apa yang dibutuhkan.

Saudara-saudari... Dalam Injil hari ini ada 5 orang yang berbicara.

1) Orang bisu berkata-kata sesudah Yesus menyembuhkannya. Apa yang dikatakannya? Mungkin saja ia berterima kasih kepada Yesus yang sudah menyembuhkan dia; mungkin saja ia bersukacita, karena kini dia bisa berkata-kata. Perisitwa kesembuhan itu mendatangkan kebahagiaan baginya. Dengan demikian isi perkataannya pun lebih pada ucapan syukur. Yesus pelaku kesembuhan pasti bahagia mendengarkan kata-kata positip dari orang yang disembuhkannya.

2) Orang-orang yang menyaksikan mujizat itu pun terheran-heran dan berkata: “Yang demikian belum pernah dilihat orang di Israel.” Orang-orang ini pun turut bersuka-cita. Kata-kata yang keluar dari mulut mereka pun pasti kata-kata positip. Kata-kata positip itu pun turut mempengaruh perasaan Yesus, sebagai Pelaku kesembuhan.

3) Tetapi orang Farisi berkata: “Dengan kuasa penghulu setan ia mengusir setan.” Perkataan yang keluar dari mulut orang Farisi ini pasti sangat mengganggu perasaan Yesus Kristus. Dia yang adalah Tuhan menggunakan kuasa ke-Tuhan-annya dalam menyembuhkan orang bisu, tetapi ditafsir secara negatip oleh orang Farisi. Pembicaraan mereka bukannya mendatangkan kedamaian tetapi pertentangan. Mereka tidak mengakui bahwa Yesus adalah Mesias. Tetapi kuasanya berasal dari penghulu setan.

4) Mereka yang membawa orang bisu kepada Yesus. Pasti mereka dengan segala kerinduannya mengharapkan agar Yesus menyembuhkan orang bisu itu. Yang pasti ada kata-kata positip yang keluar dari mulut mereka dan bersedia mendengarkan dan melihat apa yang akan dibuat Yesus. Reaksi Yesus pun sangat positip. Dia menyambut kedatangan mereka yang mengimani Dia dan melayani kebutuhan mereka.

5) Yang terakhir perkataan Yesus: dari mulutnya keluar kata-kata positip, kata-kata yang selalu menyejukkan hati, kata-kata yang menghidupkan, dan kata-kata penuh belaskasihan. Kepada yang menolak Dia, Dia tidak pernah menabur kata-kata negatip kepada mereka, tetapi tetap mengajak mereka untuk bertobat agar diselamatkan.

Saudara-saudari... Isi perkataan kita sesungguhnya sangat mempengaruhi sesama kita. Kalau positip dan produktip pasti mendatangkan kedamaian dan semangat untuk maju, tetapi kalau negati maka akan mendatangkan pertentangan dan kehancuran.

Marilah kita promosikan perkataan yang produktip agar kita selalu alami kedamaian dan keselamatan dalam hidup.

Bersama Bunda Maria kita berdoa: Tuhan bantulah, semoga dalam berelasi dan berkomunikasi dari mulur kami selalu mengalir kata-kata yang meneguhkan dan menghidupkan, bukannya kata-kata yang memalukan dan mematikan semangat sesama kami. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amen!

Tidak ada komentar: