Selasa, 16 Juli 2019

Siro Rabu, 17 July 19

Bacaan Liturgi

Hari Biasa, Pekan Biasa XV

Bacaan Injil
Mat  11:25-27

Yang kau sembunyikan kepada kaum cerdik pandai, kau nyatakan kepada orang kecil

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Sekali peristiwa berkatalah Yesus, "Aku bersyukur kepada-Mu, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi! Sebab semuanya itu Kausembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Kaunyatakan kepada orang kecil.Ya Bapa, itulah yang berkenan di hati-Mu.

Semua telah diserahkan oleh Bapa-Ku kepada-Ku, dan tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak, serta orang-orang yang kepadanya Anak berkenan menyatakannya."

Demikianlah Injil Tuhan.
=======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                    
Rabu, 17 Juli 2019                                                                                                                              
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Rendah Hati Dan Terbuka Mendengarkan Suara Tuhan! 
                                                                                                 
Matius 11:25 – 27

Saudara-saudari... Suatu hari saya diundang oleh seorang mantan teman kelas, sebut saja namanya Matius. Dia merasa sakit hati dengan sikap teman kelas kami yang sudah punya posisi tinggi, sebut saja namanya Petrus, tetapi tidak peduli dengan mantan teman-teman kelasnya. Matius berkata: “Sewaktu Petrus berkampanye, dia mencari mantan-mantan teman kelasnya baik dari tingkat SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi. Dia dengan segala keyakinannya berjanji bahwa kalau dia menang, maka mantan-mantan teman kelasnya akan diperhatikannya. Tetapi apa yang terjadi? Sewaktu dia menang dan mendapat posisi, dia tidak pernah ingat lagi apa yang dijanjikannya. Yang paling mengecewakan adalah di saat ada kesempatan bertemu, dia selalu sibuk dengan hpnya. Dia tidak mendengarkan apa yang kita sampaikan. Di saat kita ngomong, dia angkat hp dan telpon orang lain, sementara kita yang ada di depan matanya tidak dihiraukannya.  Sungguh sangat mengecewakan. Kita punya kesan bahwa dia sudah menganggap dirinya sudah sangat hebat, sementara orang yang memperjuangkan sampai dia menang, dilupakan. Tidak ada kerendahan hati, kesederhanaan dan sikap mendengarkan pada-nya.”

Saudara-saudari... Hari ini Yesus berdoa kepada Bapanya: “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.” Siapakah orang bijak dan pandai di sini? Mereka adalah ahli-ahli Taurat, orang-orang Farisi dan pemuka-pemuka agama. Mereka-mereka inilah yang selalu menolak Yesus, mengeritik Yesus dan tidak percaya kepada Yesus. Mereka menganggap Yesus, orang tidak berpendidikan, anak orang miskin. Pikiran mereka terikat pada latar-belakang Yesus. Yesus dari Nasaret, anak tukang kayu. Yesus tidak belajar hukum dan agama seperti ahli-ahli Taurat, pemuka agama dan orang-orang Farisi. Karena keketegaran, dan ketertutupan hati mereka, maka Tuhan tidak masuk ke dalam hati mereka. Yesus membuat banyak mujizat, tetapi mujizat itu tidak mengubah cara pandang dan hati mereka. Mereka tetap tertutup. Sebaliknya orang-orang kecil, orang-orang berdosa, orang-orang sakit dan orang-orang dari golongan lain sangat senang mendengarkan Yesus dan memberi diri mereka kepada Yesus agar disembuhkan, diampuni dosanya dan bergaul akrab dengan Yesus. Mereka-mereka ini selalu tunjukkan kesederhanaan dan kerendahan hati mereka kepada Yesus. Mereka selalu siap mendengarkan Yesus dan mengikuti Yesus ke mana saja Dia pergi. Sikap rendah hati dan siap mendengarkan inilah yang membuat Yesus begitu dekat dengan mereka. Kepada orang-orang seperti inilah, Tuhan selalu membuka diri dan menyalurkan berkat-Nya.

Bagaimana dengan kita? Siapakah kita di hadapan Tuhan? Apakah kita adalah orang yang selalu menganggungkan pengetahuan, kekayaan dan kedudukan kita dan menganggap Tuhan tidak berarti? Atau kita selalu merendahkan hati kita dan selalu bersyukur kepada-Nya karena Dialah asal dan sumber kehidupan kita? Apakah kita termasuk orang yang mau mendengarkan seseorang dengan motivasi mencari kekurangannya dan mengeritikinya? Atau kita adalah orang yang selalu haus mendengarkan warta kebenaran dan inspirasi bagus yang mungkin bisa dimanfaatkan dalam hidup?

Marilah saudara-saudari... Rendah hatilah dan terbukalah mendengarkan suara Tuhan. Semakin kita rendah hati dan mendengarkan Tuhan, maka semakin kita diberkati.

Bersama Bunda Maria kita berdoa: Tuhan, bantulah kami, gerakkanlah hati kami agar selalu rendah hati dan siap sedia untuk selalu mendengarkan Engkau.    Amen!

Tidak ada komentar: