Jumat, 26 Juli 2019

Siro Sabtu, 27 July 19


Bacaan Liturgi

Hari Biasa, Pekan Biasa XVI

Bacaan Injil
Mat  13:24-30

Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai tiba.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Pada suatu hari Yesus membentangkan suatu perumpamaan kepada orang banyak. "Hal Kerajaan Surga itu seumpama orang yang menaburkan benih baik di ladangnya. Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya, menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi.

Ketika gandum tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu. Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu dan berkata kepadanya, 'Tuan, bukankah benih baik yang tuan taburkan di ladang Tuan? Dari manakah lalang itu?' Jawab tuan itu, 'Seorang musuh yang melakukannya!' Lalu berkatalah para hamba itu, "Maukah tuan, supaya kami pergi mencabuti lalang itu?'

Tetapi ia menjawab, Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut  pada waktu kalian mencabut lalangnya. Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai tiba. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai, 'Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandumnya ke dalam lumbungku'."

Demikianlah Injil Tuhan.
======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                             Sabtu, 27 Juli 2019                                                                                                                                    RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Kebaikan dan Keburukan Itu Ada Selama Kita Hidup Di Dunia Ini! 
                                                                  
Matius 13: 24 - 30

Saudara-saudari... Perumpamaan hari ini sangat tepat untuk para petani yang dengan segala kesetiaannya membersihkan rumput-rumput yang tumbuh berkeliaran di kebunnya. Sungguh, bibit rumput liar itu tidak diketahui datangnya dari mana, dan siapa yang menyiraminya. Di saat kita membersihkan kebun, kadang kita sangat kaget karena tiba-tiba muncul tanaman baru yang sama sekali tidak pernah kita lihat di kebun itu sebelumnya. Sungguh satu hal yang sangat misterius. Tetapi lewat perumpamaan hari ini paling kurang kita bisa diteguhkan, karena Yesus dengan tegas katakan bahwa penabur yang menaburkan benih yang tidak baik itu adalah musuh kita.

Saudara-saudari... Lewat perumpamaan hari ini Yesus mau mengingatkan kita bahwa ada “musuh” dari karya Allah, dan musuh itu adalah roh jahat.
Dalam kehidupan rohani pun selalu kita alami. Kita seringkali pergi mengaku dosa kita. Kita mengharapkan agar kita betul mau hidup suci. Tetapi tiba-tiba kita digoda lagi dan dalam kelemahan sebagai manusia, kita jatuh lagi. Kadang kita bertanya pada Tuhan, “Tuhan, mengapa Engkau membiarkan saya jatuh? Mengapa aku jatuh lagi? Mungkin dalam kelembutannya dia menjawab: “Saya sudah berusaha, tetapi engkau lebih mendengarkan setan daripada saya.”

Saudara-saudari... kehidupan kita tidak selamanya mulus. Di sana selalu ada pertentangan. Dalam kehidupan Gereja, kekutan jahat selalu tunjukkan kehebatannya. Dalam zaman moderen dengan segala kehebatan tehnologi, selain kita bangga akan kehebatan alat moderen, tetapi di sisi lain, alat moderen itu juga membawa pengrusakan kalau tidak digunakan dengan baik. Contohnya Smart phone. Tujuan Smart phone adalah untuk memperlancar komunikasi dan mendapat berita. Tetapi ada yang salah menggunakannya. Dalam situasi yang bertentangan ini, Tuhan dengan segala kesabarannya tetap memberi kita kesempatan. Katanya: “Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai pada menuai.”  Lewat pernyataan ini, Tuhan mau mengingatkan kita bahwa ada saatnya Tuhan akan menuai. Di saat itulah akan terjadi pemisahan, bahwa yang baik akan disimpan, tetapi yang buruk akan dibakar. Tuhan mengharapkan agar pemberitahuan ini sungguh diterima dengan baik dan dihayati serta diamalkan dengan baik. Kalau dihayati dan diamalkan dengan baik, maka sudah pasti di saat pengadilan nanti kita dimasukkan ke dalam tempat yang baik, di mana Tuhan bersemayan. Tetapi kalau tidak maka kita akan masuk ke dalam tempat musuh, yang sudah menaburkan benih kejahatan ke dalam diri kita.

Betul bahwa kebaikan dan keburukan itu selalu hidup berdampingan. Tetapi kalau kita selalu memberi diri kepada Tuhan, yang adalah mahakuasa, maka pasti kita akan selalu menang.

Kita berdoa, semoga Tuhan selalu memberi kita kekuatan agar di saat kita digoda kita sanggup menghalau segala godaan setan, sehingga kita boleh hidup aman dalam rangkulan tangan kasihNya. 

Kita mohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen!

Tidak ada komentar: