Minggu, 14 Juli 2019

Siro Sabtu, 13 July 19

Bacaan Liturgi

Hari Biasa, Pekan Biasa XIV
PF S. Henrikus

Bacaan Injil
Mat  10:24-33

Janganlah takut kepada mereka yang membunuh badan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Pada waktu itu Yesus bersabda kepada kedua-belas murid-Nya, "Seorang murid tidak melebihi gurunya, dan seorang hamba tidak melebihi tuannya. Cukuplah bagi seorang murid, jika ia menjadi sama seperti gurunya, dan bagi seorang hamba, jika ia menjadi sama seperti tuannya. Jika tuan rumah disebut Beelzebul, apalagi seisi rumahnya. Jadi janganlah kalian takut terhadap mereka  yang memusuhimu, karena tiada sesuatu pun yang tertutup yang takkan dibuka, dan tiada sesuatu pun yang tersembunyi yang takkan diketahui. Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah dalam terang. Dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah dari atas atap rumah.

Dan janganlah kalian takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa. Tetapi takutilah Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. Bukankah burung pipit dijual seduit dua ekor? Namun tak seekor pun akan jatuh tanpa kehendak Bapamu.Dan kalian, rambut kepalamu pun semuanya telah terhitung.Sebab itu janganlah kalian takut, karena kali an lebih berharga dari pada banyak burung pipit.

Barangsiapa mengakui Aku di depan manusia, dia akan Kuakui juga di depan Bapa-Ku yang di surga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, dia akan Kusangkal di hadapan Bapa-Ku yang di surga."

Demikianlah Injil Tuhan.
=======================
SIRAMAN ROHANI
Sabtu, 13 Juli 2019                                                                                 
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Takut Akan Allah!
                                                                                            
Matius 10: 24 - 33

Saudara-saudari... Seorang Frater datang ke kantor saya. Katanya, “Pater, saya merasa takut!” Lalu saya bertanya: Apa yang membuat frater merasa takut? Apakah ada orang yang menakut-nakuti kamu?  Dengan tegas dia menjawab: tidak ada yang menakuti saya Pater.  “Lalu mengapa kamu merasa takut?” Kata-ku. Dengan sedih dia berkata: “Bapa-ku lagi sakit. Saya takut, jangan-jangan sakitnya ini akan merenggut nyawanya dan kami akan kehilangan seorang Bapa. Kami semua sangat mencintai dia Pater. Kami takut kehilangan seorang ayah yang sangat kami cintai.
Sungguh benar, setiap kali orang yang kita cintai sakit, semua anggota keluarga merasa takut, jangan-jangan dia akan meninggalkan kita, dan pergi untuk selama-lamanya. Jadi kita sesungguhnya tidak mau agar kita kehilangan orang yang kita cintai. Kita mau agar kita selalu ada bersama dengan orang yang kita kasihi.

Saudara-saudari... Hari ini Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa. Takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.”
Apa sesungguhnya arti dari kata: Takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka? Takut kepada Allah artinya tanamkanlah perasaaan kasih dalam diri kita agar kita tidak akan kehilangan Allah. Takut kehilangan Allah. Supaya Tuhan jangan menghilang dari kita, maka kita harus selalu menjalin relasi yang baik dengan-Nya.  Takut akan Allah bukan berarti kita harus mengikuti perintahnya agar jangan dihukum. Tuhan sesungguhnya tidak menghukum manusia, tetapi manusia sendiri, dengan segala kerakusannya, dengan segala kebebasan atas dasar kehendaknya sendiri, menjerumuskan dirinya ke dalam genggaman setan. Kalau kita selalu mengikuti kehendak kita sendiri, itu berarti kita menjadikan diri kita sebagai allah. Dan Allah yang sesungguhnya hilang dari jangkauan kita. Di saat Allah menghilang dari pandangan kita karena akibat dari tumpukkan dosa yang sudah kita bangun, maka kehidupan kita selanjutnya sungguh sangat melarat.

Marilah saudara-saudari... tanamkanlah dalam diri kita rasa takut akan Allah secara positip, dan tumbuh-kembangkanlah rasa hormat dan cinta dalam diri kita akan Dia, agar kita selalu merasakan bahwa Tuhan ada bersama kita untuk selama-nya. Selama kita selalu ada bersama Dia, maka sudah pasti kita akan hidup bahagia bersama Dia untuk selama-lamanya.

Kita memohon Bunda Maria untuk selalu mendoakan kita. Amen!

Tidak ada komentar: