Selasa, 02 Juli 2019

Siro Minggu, 30 Juni 19

Bacaan Liturgi

Hari Minggu Biasa XIII
PF Para Martir Pertama Umat di Roma

Bacaan Injil
Luk 9:51-62
Yesus mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem. Aku akan mengikuti Engkau ke mana saja Engkau pergi.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Ketika hampir genap waktunya diangkat ke surga, Yesus mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem. Maka diutus-Nya beberapa utusan mendahului Dia. Mereka itu pergi, lalu masuk ke sebuah desa orang Samaria untuk mempersiapkan segala sesuatu bagi-Nya. Tetapi orang-orang Samaria itu tidak mau menerima Dia, karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem.

Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata, "Tuhan, bolehkah kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?"Tetapi Yesus berpaling dan menegur mereka, "Kamu tidak tahu apa yang kamu inginkan. Anak manusia datang bukan untk membinasakan orang, melainkan untuk menyelamatkannya. Lalu mereka pergi ke desa yang lain.

Ketika Yesus dan murid-murid-Nya melanjutkan perjalanan, datanglah seorang di tengah jalan, berkata kepada Yesus, "Aku akan mengikut Engkau ke mana pun Engkau pergi."Yesus berkata kepadanya, "Serigala mempunyai liang, dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."Lalu kepada seorang lain Yesus berkata, "Ikutlah Aku!" Tetapi orang itu berkata, "Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku."Tetapi Yesus menjawab, "Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah, dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana."

Dan seorang lain lagi berkata, "Tuhan, aku akan mengikuti Engkau, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku."Tetapi Yesus berkata, "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."

Demikianlah Injil Tuhan.

======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                
Minggu, 30 Juni 2019                                                                                                                           
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Dipanggil untuk menjalankan misi keselamatan yang selalu dijiwai oleh semangat Kristus!
 Lukas 9:51-62

Saudara-saudari.... Bacaan pertama dan Injil hari ini ngomong tentang panggilan. Dalam bacaan pertama yang diambil dari Kitab Pertama Raja-Raja 19:16b, 19-21, Tuhan memanggil Elisa lewat Nabi Elia. Tuhan berfirman kepada Nabi Elia, katanya: “Elisa harus kau urapi menjadi nabi menggantikan engkau.” Maka Elia menemui Elisa yang lagi membajak dengan 12 pasang lembu. Nabi Elia mendekati dia dan melemparkan jubahnya kepada Elisa. Elisa segera meninggalkan lembunya dan mengejar Nabi Elia dan berkata: “Perkenankanlah aku mencium ayah dan ibuku dahulu dan aku akan mengikuti engkau.” Elisa pulang dan membunuh kedua belas lembu itu dan memasak dagingnya dengan kayu bajak itu sebagai kayu api dan memberikan daging itu kepada orang2nya kemudian mengikuti Elia.

Dengan membunuh kedua belas lembu dan memasaknya dengan kayu bajak kemudian memberikan dagingnya kepada keluarga dan tetangga, itu berarti Elisa mau memulai satu kehidupan baru dengan tugas baru. Ia tidak mau terikat lagi dengan kehidupan masa lampaunya, yaitu membajak dan memelihara ternak. Sekarang dia hanya fokus dengan tugas baru, mewartakan Sabda Tuhan dan menjadi pejuang keadilan dan kebenaran, menjadi Nabi Tuhan!
Satu peringatan yang sangat baik untuk kita, agar selalu fokus pada tugas dan tanggunjawab yang sudah diberikan kepada kita.

Bacaan Injil mengisahkan tiga reaksi dari mereka yang dipanggil dan jawaban Yesus:

1) Seorang berkata kepada Yesus: “Aku akan mengikuti Engkau, ke mana saja Engkau pergi.” Jawaban Yesus: “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepalaNya.”  Pernyataan Yesus ini secara tidak langsung mau mengingatkan para pengikutNya untuk tidak boleh terikat dengan tempat tinggal dan hak milik. Sebaliknya selalu merasa bebas untuk bergerak kemana saja.

2. Kepada yang lain Yesus berkata:  “Ikutilah Aku!” Tetapi orang itu berkata: “Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku.” Tetapi Yesus berkata: “Biarkanlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana.” Kalau pernyataan Yesus ini ditafsirkan secara hurufiah, maka pasti banyak orang akan menertawakan Yesus, bagaimana mungkin seorang mati menguburkan dirinya? Yang pasti bukan arti hurufiah itulah yang dimaksudkan Yesus, tetapi soal prioritas tanggungjawab. Sebagai misionaris, tugas utama misionaris adalah mewartakan kerajaan Allah ke mana saja. Ia harus tinggalkan keluarga dan saudara-saudari-nya. Yang bertanggungjawab atas kehidupan orangtua dan saudara-saudari di kampung bukanlah sang misonaris, tetapi keluarga yang ditinggalkan sang misonaris. Yang pasti bahwa Tuhan dengan caranya akan selalu memperhatikan keluarga dari misionaris itu. Tuhan pasti selalu memperhatikan kemurahan hati dari orangtua dan saudara-saudari sang misionaris. Dengan caranya, pasti Ia juga mengganjari kebaikan dan kemurahan hati mereka. 
Satu peringatan untuk keluarga, bahwa Tuhan akan selalu mengganjari kebaikan kalian.  Tuhan itu mahabaik dan sangat memahami kebutuhan dan perasaan manusia! Jangan pernah merasa kecewah karena anak anda dipekerjakan oleh Tuhan di ladangNya.

3) Seorang yang mau mengikuti Yesus berkata: “Aku akan mengikuti Engkau Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku!” tetapi jawab Yesus: “Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang tidak layak untuk kerajaan Allah!” Maksud-nya bahwa  sekali kita mengambil keputusan untuk mengikuti Tuhan, maka pusat perhatian kita hanyalah pada Dia. Menoleh kebelakang berarti masih terikat pada apa yang sudah terjadi; hati kita masih terikat pada apa yang sudah lewat. Sebaliknya, sekali kita memutuskan untuk maju, maka pikiran kita harus fokus kepada masa sekarang dan depan. Memutuskan untuk mengikuti Tuhan sama artinya kita dilahirkan baru dalam tugas dan situasi yang baru. Dalam hubungan dengan ini, santu Paulus dalam suratnya kepada Jemaat di Galatia katakan: “Hiduplah oleh Roh maka kamu tidak akan menurut keinginan daging. Itu berarti kita harus selalu mengikuti suara Roh. Bukan seperti yang ditunjukkan oleh Yohanes dan Yakobus dalam Injil hari ini, yang merasa kecewa kepada orang Samaria yang menolak Yesus. Karena kecewa, mereka meminta Yesus untuk mengirimkan api dari langit untuk menghanguskan orang Samaria. Sikap seperti ini adalah salah satu contoh dari orang yang tidak hidup oleh Roh. Yesus sama sekali tidak mau membiarkan para pengikutnya memiliki sikap seperti ini, tetap sebaliknya harus selalu promosikan hukum cinta kasih.

Marilah saudara-saudari... Tekunlah dalam panggilan dan percayalah selalu bahwa Dia yang memanggil kita akan selalu bertanggungjawab akan kehidupan kita. Jalankanlah panggilan kita dengan setia dan biarkanlah semangat Kristus selalu menjiwai semangat kita.

Bersama Bunda Maria kita berdoa: Tuhan kuatkanlah kami dalam menjalankan tugas-Mu dan semoga semangat-Mu selalu menjiwai semangat kami. Amen!

Tidak ada komentar: