Kamis, 25 Juli 2019

Siro Jumat, 26 July 19

Bacaan Liturgi

Hari Biasa, Pekan Biasa XVI
PW S. Yoakim dan Ana, Orangtua SP Maria
Bacaan Injil
Mat 13:16-17

Banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Sekali peristiwaYesus berkata kepada murid-murid-Nya,"Berbahagialah matamu karena telah melihat, berbahagialah telingamu karena telah mendengar.Sebab, Aku berkata kepadamu: Banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya."

Demikianlah Injil Tuhan.
=======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                  
Jumat, 26 Juli 2019                                                                                                                             
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Bukalah Hati, Telinga Dan Mata Kita Akan Tuhan Dengan Tulus Iklas! 
                                               
Matius 20:20-28

Saudara-saudari.... Pada pesta peringatan Sto. Yoakim dan Sta Anna, saya mengajak kita semua untuk mendengarkan kisah hidup keluarga kudus ini.

Anna dan Yoakim adalah orangtua kandung dari St. Perawan Maria, Bunda Yesus, Putera Allah. Keduanya dikenal sebagai keturunan raja Daud yang setia menjalankan kewajiban-kewajiban agamanya serta dengan iklas mengasihi dan mengabdi Allah dan sesama. Oleh karena itu keduanya layak di hadapan Allah untuk turut serta dalam karya keselamatan Allah. Dalam buku- buku umat Kristen abad ke-dua, nama ibu Anna sangat harum. Diceriterakan bahwa sejak perkawinannya dengan Yoakim, Anna tak henti-hentinya mengharapkan karunia Tuhan berupa seorang anak. Namun cukup lama ia menantikan tibanya karunia Allah itu. Sangat boleh jadi bahwa Anna sesekali menganggap keadaan dirinya yang tak dapat menghasilkan keturunan itu sebagai hukuman bahkan kutukan Allah atas dirinya, sebagaimana anggapan umum masyarakat Yahudi pada waktu itu. Karena itu diceriterakan bahwa ia tak henti-hentinya tanpa putus asa berdoa kepada Allah agar kiranya kenyataan pahit itu ditarik Allah dari padanya. Setiap tahun, Anna bersama Yoakim suaminya berziarah ke Bait Allah Yerusalem untuk berdoa. Ia berjanji, kalau Tuhan menganugerahkan anak kepadanya, maka anak itu akan dipersembahkan kembali kepada Tuhan. Syukurlah bahwa suatu hari malaikat Tuhan mengunjungi Anna, yang sudah lanjut usia itu membawa warta gembira ini: “Tuhan berkenan mendengarkan doa ibu! Ibu akan melahirkan seorang anak perempuan, yang akan membawa suka cita bagi seluruh dunia!” Dengan kegembiraan dan kebahagiaan yang besar, Anna menceriterakan warta malaikat Tuhan itu kepada Yoakim. Setelah genap waktunya, lahirlah seorang wanita yang manis. Bayi diberi nama Maryam, yang kelak akan mengandung Putera Allah, Yesus Kristus, Juru Selamat dunia. Bagi Anna, Maryam lebih merupakan buah rahmat Allah daripada buah koderat manusia. Kelahiran Maryam menyemarakkan bahkan menyucikan kehidupannya dan kehidupan keluarganya. Kehidupan ibu Anna tidak diceriterakan dalam Injil-Injil. Kisah tentang hidupnya diperoleh dari sebuah ceritera apokrip. Ceritera ini secara erat berkaitan dengan kisah Perjanjian Lama tentang Hanna, ibu Samuel.
Ibu Anna dihormati sebagai pelindung kaum ibu, khususnya yang sedang hamil dan sibuk mengurus keluarganya. Orang-orang Yunani mendirikan sebuah basilika khusus di Konstantinople pada tahun 550 untuk menghormati ibu Anna. Di kalangan Gereja Barat, Paus Gregorius ke 13 (1572-1585) menggalakkan penghormatan kepada ibu Anna di seluruh Gereja pada tahun 1584. Nama Yoakim dan Anna sungguh sesuai dengan maksud pilihan Allah. Yoakim berarti “Persiapan bagi Tuhan”, sedangkan Anna berarti “Rahmat atau karunia”. Keduanya selalu setia membuka hati, telinga dan mata akan kehadiran Tuhan dalam hidup mereka dengan sangat tulus. Dan selalu tekun menjalankan kehendak Tuhan. Buah dari ketekunan iman mereka adalah mereka dilimpahi satu karunia dan rahmat Tuhan, yang begitu indah, yaitu buah kasih dalam bentuk seorang bayi manis yaitu Maryiam, yang dikenal Maria. Dalam diri Maria, Tuhan sendiri sudah mempersiapkan rahimnya untuk mengandung Yesus Kristus, yang adalah Juru Selamat manusia. Maria dalam hidupnya pun selalu setia mendengarkan Tuhan, dan membiarkan kehendak Tuhan selalu menjadi prioritas hidupnya. Langkah hidupnya dituntun oleh iman. Ia hidup sesuai dengan moto hidupnya: Terjadilah padaku menurut perkataan-Mu!

Marilah saudara-saudari, bersama Sto. Yoakim, Sta Anna dan Bunda Maria kita berdoa: Tuhan, bukalah hati, telinga dan mata kami agar selalu merasakan kehadiran-Mu dalam diri kami, dan selalu sensitip mendengarkan suara-Mu dan melihat Engkau dalam kehidupan harian kami. Dalam nama Yesus Kristus kami berdoa. Amen!

Tidak ada komentar: