Selasa, 30 Juli 2019

Siro Rabu, 31 July 19

Bacaan Liturgi

Hari Biasa, Pekan Biasa XVII
PW S. Ignasius dari Loyola, Imam

Bacaan Injil
Mat  13:44-46

Ia menjual seluruh miliknya, lalu membeli ladang itu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Sekali peristiwa Yesus mengajar orang banyak,"Hal Kerajaan Surga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Karena sukacitanya, pergilah ia menjual seluruh miliknya, lalu membeli ladang itu.

Demikian pula hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, ia pun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu."

Demikianlah Injil Tuhan.
=======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                    
Rabu, 31 Juli 2019                                                                                                                             
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Temukanlah Harta dan Mutiara Kasih Tuhan, Maka Kelekatan Pada Harta Duniawi akan Berkurang! 
Matius 13:44 - 46

Saudara-saudari... Hari ini kita merayakan peringatan St. Ignatius Loyola, Pendiri Serikat Yesus, yang biasa kita sebut SY. Ignatius lahir di Spayol Utara tahun 1491. Dia anak bungsu dari keluarga bangsawan Don Beltran. Semenjak kecil hingga masa mudanya, Ignatius mengecap kenikmatan hidup mewah di lingkungan istana. Dia dididik dalam tradisi dan kebiasaan hidup istana yang ketat. Pada tahun 1517, Ignatius menjadi tentara kerajaan Spayol. Empat tahun kemudian, pada tanggal 20 Mei 1521, Ignatius menderita luka parah terkena peluruh ketika mempertahankan benteng Pamplona dari serangan tentara Perancis. Penderitaan fisik dan mental yang hebat ini ditanggungnya dengan sabar dan berani dalam perawatan selama satu tahun. Masa pemulihan kesehatannya yang begitu lama menjadi baginya satu masa berahmat, di mana ia menemukan ambang pintu bagi kehidupannya sebagai seorang ‘manusia baru’. Selama masa perawatannya, ia mau baca buku-buku heroik, tetapi yang ada di sana hanya buku-buku rohani, buku tentang kehidupan Kristus dan Para Orang Kudus. Demi memuaskan keinginannya, ia terpaksa membaca buku-buku rohani ini.Tanpa disadarinya apa yang dibacanya tertanam dan mulai bersemi dalam lubuknya. Kalbunya serasa sejuk bila menekuni bacaan itu. Lambat laun ia memutuskan untuk menyerahkan seluruh sisa hidupnya bagi Tuhan sebagai Abdi Allah. Kepribadiannya berubah total. Ia sudah menemukan harta dan mutiara kasih yang sangat luar biasa. Kini harta duniawi ditanggalkannya. Ia meletakan pedangnya di bawa altar kapela biara Benediktin Montserrat pada tanggal 24 Maret 1522 pada malam hari. Dari saat itu, ia pusatkan perhatiannya untuk mengabdi Tuhan. Sesudah menyelesaikan sekolahnya dan ditahbiskan imam tanggal 24 Juni 1537, ia mengumpulkan beberapa pemuda yang tertarik pada karya pelayanan kepada Tuhan dan Gereja. Kelompok kecil ini direstui oleh Paus Paulus ketiga pada tanggal 27 September 1540, kemudian dikokohkan menjadi serikat rohaniwan dengan nama Serikat Yesus. Kini, anggota Serikat Yesus ini berada di mana di seluruh dunia, termasuk di negara kita.
Bagi Ignatius, nilai harta dan mutiara kasih dari Tuhan, yang ditemukan dan dialaminya selama sakit sungguh luar biasa. Harta dan mutiara kasih Tuhan itu tidak bisa dibandingkannya dengan harta duniawi. Sadar akan nilai harta kasih Tuhan ini, maka ia dengan senang hati menanggalkan harta duniawinya di bawa kaki altar dan mulai dari saat itu, dia merangkul harta dan mutiara kasih Tuhan sebagai pusat perhatiannya setiap hari. Mengabdi Tuhan dan sesama dinilainya sebagai satu ungkapan kasih sekaligus sebagai satu bentuk memuliakan Tuhan.

Marilah saudara-saudari... Berlomba-lombalah mencari dan menemukan harta dan mutiara kasih Tuhan. Semoga di saat menemukannya, kita menjual segala harta milik kita, yang mungkin selalu memperbudak dan menyengsarakan pertumbuhan jiwa kita, dan beralih perhatian pada harta dan mutiara kasih Tuhan yang menjadi jaminan keselamatan kita.

Kita memohon St. Ignatius Loyola dan Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen!

Tidak ada komentar: