Kamis, 11 Juli 2019

Siro Kamis, 11 July 19

Bacaan Liturgi

Hari Biasa, Pekan Biasa XIV
PW S. Benediktus, Abas

Bacaan Injil
Mat  10:7-15

Kalian telah memperoleh dengan cuma-cuma, maka berilah pula dengan cuma-cuma.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Pada waktu itu Yesus bersabda kepada kedua-belas murid-Nya,"Pergilah dan wartakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kalian telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma. Janganlah kalian membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu. Janganlah kalian membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kalian membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya.

Apabila kalian masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak, dan tinggallah padanya sampai kalian berangkat. Apabila kalian masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka. Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke kepadanya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.

Dan apabila seorang tidak menerima kalian dan tidak mendengarkan perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu, dan kebaskanlah debunya dari kakimu. Aku berkata kepadamu: Sungguh, pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu."

Demikianlah Injil Tuhan.
=======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                     Kamis, 11 Juli 2019                                                                                                                            
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Bermurah Hatilah, Karena Tuhan Itu Murah Hati!
                                                                                          
Matius 10: 7 - 15

Saudara-saudari.... Dalam bacaan pertama hari ini, yang diambil dari kitab Kejadian, di sana diceriterakan kisah perjumpaan Yusuf dengan saudara-saudarnya. Mereka datang ke Mesir untuk membeli makanan karena di Kanaan lagi kelaparan. Yusuf meminta mereka untuk membawa adik bungsu mereka, kalau mereka mau membeli makanan lagi. Permintaan itu terasa sangat berat bagi mereka karena Yakup, ayah mereka sangat mencintai Benjamin, adik kandung Yusuf. Kesedihan Yakup karena kehilangan Yusuf pun masih melukai hati Yakup. Jadi pasti permintaan Yusuf tidak akan dilayani oleh ayah mereka Yakup. Sesudah mendengar penjelasan itu, Yusuf merasa sedih dan menyuruh orang-orang yang lain keluar ruangan sementara Yusuf dan orang Kanaan ini tinggal. Pada waktu itulah Yusuf memperkenalkan dirinya bahwa ia adalah saudara mereka yang mereka jual kepada orang Mesir. Dia meneguhkan mereka supaya jangan takut, karena dia tidak akan membalas perbuatan mereka. Dia melihat apa yang dibuat oleh kakak-kakanya sebagai satu rencana Tuhan untuk masa depan mereka. Yusuf begitu murah hati, dia tidak membalas keburukan dengan keburukan, tetapi sebaliknya ia membalas mereka dengan kasih. Yusuf sadar bahwa kemurahan itu adalah datang dari Tuhan, yang adalah sumber kemurahan itu sendiri.

Dalam bacaan Injil, Yesus memerintahkan para murid-Nya: “Sembuhkanlah orang sakit, bangkitkanlah orang mati, tahirkanlah orang kusta dan usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.”  Para pengikut Kristus sesungguhnya sudah diberi kuasa untuk melakukan apa yang sudah diperintahkan Kristus. Ada yang merasakannya, tetapi begitu banyak orang yang tidak percaya bahwa mereka punya kuasa. Kita bersyukur karena di negara kita sudah banyak orang yang dipakai Tuhan untuk menyalurkan rahmat kesembuhan kepada yang sakit dan bisa mengusir setan atas nama Kristus. Puji Tuhan karena Sabda-Nya sudah menjadi nyata lewat mereka-mereka yang sudah memanfaatkan kuasa Tuhan dalam karya pelayanan. Saya juga patut bersyukur karena di antara para pelayan Kristus itu sungguh bertanggungjawab untuk meneruskan karya keselamatan itu tanpa meminta pungutan.

Kita berdoa, semoga rahmat yang sudah diterima dari Tuhan secara gratis, tetap diberikan secara gratis kepada siapa saja yang membutuhkan. Dan semoga mereka yang dipakai oleh Tuhan untuk menyembuhkan orang sakit, mengusir setan, mentahirkan orang kusta dan membangkitkan orang mati tetap rendah hati karena kekuatan dan kuasa itu bukan berasal dari diri mereka, tetap berasal dari Tuhan yang mahakuasa.

Marilah kita mengikuti contoh hidup Yusuf, yang tidak sombong dan membalas dendam kepada kakak-kakaknya, tetapi melihat pengalaman hidupnya sebagai kehendak Tuhan yang bisa mendatangkan berkat bagi keluarganya. Dia murah hati kepada keluarga-Nya karena dia sadar bahwa kemurahan kemurahan itu berasal dari Tuhan yang murah hati.

Kita memohon Bunda Maria untuk selalu mendoakan kita. Amen!

Tidak ada komentar: