Rabu, 24 Juli 2019

Siro Kamis, 25 July 19

Bacaan Liturgi

Pesta S. Yakobus, Rasul

Bacaan Injil
Mat 20:20-28

Cawan-Ku akan kamu minum.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Sekali peristiwa, menjelang kepergian Yesus ke Yerusalem, datanglah ibu Zebedeus serta anak-anaknya kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu.Kata Yesus, "Apa yang kaukehendaki?" Jawab ibu itu, "Berilah perintah, supaya kedua anakku ini kelak boleh duduk di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu, dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu."Tetapi Yesus menjawab, "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta! Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum?" Kata mereka kepada-Nya, "Kami dapat."Yesus berkata kepada mereka, "Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya."

Mendengar itu, marahlah kesepuluh murid yang lain kepada kedua bersaudara itu.Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata, "Kamu tahu, bahwa pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.Tidaklah demikian di antara kamu! Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia: Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, dan untuk memberikan nyawa-Nya  menjadi tebusan bagi banyak orang."

Demikianlah Injil Tuhan.
=======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                               
Kamis, 25 Juli 2019                                                                                                                             
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Menjadi terkemuka dalam Kristus berarti siap mejadi pelayan sesama!           
Matius 20:20-28

Saudara-saudari... Pada satu sore, uskup saya datang mengunjungi saya di paroki. Dia tidak mengirim berita bahwa dia mau datang. Pembantu saya memberitahukan pada saya bahwa uskup ada. Pada waktu itu saya masih di bawa kolong rumah memperbaiki beberapa topang lantai rumahku yang sudah mulai bubuk karena dimakan anai. Selagi saya berusaha keluar dari kolongan rumah mau bertemu beliau, tiba-tiba saya melihat dia sudah merayap di bawah kolongan rumah mendekati saya. Saya sangat kaget melihat apa yang dibuatnya. Dia berusaha mendekati saya dan tanya apa yang bisa dibantu. Dia memperhatikan apa yang dibutuhkan dan bersama saya mulai bekerja membereskan apa yang perlu diperbaiki. Saya sungguh merasa terharu melihat apa yang dibuatnya. Dia tidak memikirkan lagi statusnya sebagai uskup, kepala gereja setempat, tetapi merayap di bawah kolongan rumah membantu saya membereskan apa yang sangat dibutuhkan. Ia sungguh seorang pelayan Kristus, yang selalu siap melayani orang yang membutuhkan pertolongan. Tanpa diminta ia datang menawarkan bantuan. Ia datang pada saat saya sangat membutuhkan pertolongan.

Saudara-saudari... Hari ini kita merayakan Pesta Santu Yakobus. Lewat Injil hari ini kita mendengar bahwa Ibu Yakobus dan Yohanes saudaranya meminta pada Yesus, katanya: “Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di kerajaanMu, yang satu di sebelah kananMu dan yang seorang lagi di sebelah kirimMu.” Jawab Yesus: “kamu tidak tahu apa yang kamu minta, dapatkah kamu meminum cawan yang harus kuminum?”  Jawab mereka: “Kami dapat!” Jawab Yesus: “CawanKu memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kiri dan kanan-Ku, Aku tidak berhak, itu akan diberikan Bapa kepada orang-orang bagi siapa Bapa telah menyediakannya.”  Selannjutnya Yesus berkata: “Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu hendaklah ia menjadi pelayanmu.”
Pernyataan Yesus ini sungguh sangat menantang para pengikutNya, isi pernyataannya itu sbb: Setiap pengikut  Kristus siap meminum cawan Kristus artinya siap berkorban, memikul salib; siap mati demi Kristus tanpa tawar menawar; Hal duduk di sebelah kiri dan kanan Tuhan itu bukan urusan Kristus, tetapi urusan Bapa. Menjadi pengikut Kristus tidak berarti ia akan secara otomatis duduk di kiri atau kanan Tuhan. Sama sekali tidak. Itu urusan Tuhan; Kalau mau menjadi orang besar di hadapan Tuhan, ia harus rendah hati dan selalu siap melayani sesama.
Cara pandang Tuhan dan para pemimpin duniawi sangat bertentangan. Bagi Tuhan, semakin seseorang rendah hati dan selalu melayani sesama kapan dan di mana saja, orang itu akan menjadi besar di mata Tuhan; sebaliknya bagi para pemimpin duniawi, semakin ia menduduki posisi tertinggi, ia akan dilayani dan ia pun akan dengan leluasa memerintahkan siapa saja.

Saudara-saudari... Marilah kita bertanya diri, sebagai pengikut Kristus, apakah kita selalu siap berkorban demi Kristus, entah lewat pemberian diri secara fisik membantu Gereja dan menyumbangkan sebagian dari kekayaan kita untuk Gereja? Bagaimana konsep kita dalam menyandang status tertentu dalam gereja kita. Apakah kita selalu berpikir bahwa dengan menjadi anggota dewan paroki atau guru agama, atau pastor, bruder dan suster kita sudah secara otomatis akan mendapat posisi yang baik di hadapan Allah? Bagaimana pelaksanaan tugas dan tanggungjawab kita sebagai pengikut Kristus? Apakah kita selalu siap melayani atau merasa harga diri kita rendah karena kita melayani sesama, secara khusus melayani orang yang statusnya jauh lebih rendah dari profesi kita atau melayani orang-orang yang sangat kotor dari segi penampilan lahiriah?

Bersama St. Yakobus dan Bunda Maria kita berdoa, Tuhan sadarkanlah kami selalu agar siap sedia melayani sesama, apapun posisi kami dalam Gereja atau masyarakat kami.  Dalam nama Kristus kami berdoa. Amen!

Tidak ada komentar: