Senin, 18 November 2019

Siro Jumat, 15 Nov 19

Bacaan Liturgi 

Hari Biasa, Pekan Biasa XXXII
PF S. Albertus Agung, Uskup dan Pujangga Gereja

Bacaan Injil
Luk 17:26-37

Kapan Anak Manusia akan menyatakan diri.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula kelak pada hari Anak Manusia. Pada jaman Nuh itu orang-orang makan dan minum, kawin dan dikawinkan, sampai pada hari Nuh masuk ke dalam bahtera. Lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua. 

Demikian pula yang terjadi pada zaman Lot. Mereka makan dan minum, membeli dan menjual, menanam dan membangun, sampai pada hari Lot pergi dari Sodom. Lalu turunlah hujan api dan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua. Demikianlah halnya kelak pada hari Anak Manusia menyatakan diri.

Pada hari itu barangsiapa sedang ada di peranginan di atas rumah, janganlah ia turun untuk mengambil barang-barangnya di dalam rumah. Demikian pula yang sedang di ladang, janganlah ia pulang. Ingatlah akan isteri Lot! Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya. 

Aku berkata kepadamu: Pada malam itu kalau ada dua orang di atas ranjang, yang satu akan dibawa dan yang lain ditinggalkan. Kalau ada dua orang wanita yang sedang bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan."

Para murid lalu bertanya, "Di mana, Tuhan?" Yesus menjawab, "Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar."

Demikianlah Injil Tuhan.
=======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                     
Jumat, 15 November 2019                                                                                                                     
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Urusan Menghadap Tuhan Adalah Urusan Pribadi!                                                     
Lukas 17: 26-37

Saudara-saudari.... Hari ini Yesus ingatkan kita kembali akan kedatangannya yang kedua untuk menyambut kita. Apa yang dikatakannya lewat Injil hari ini, semuanya sudah terjadi dalam diri mereka yang sudah dipanggil Tuhan. Saya ingat seorang teman, pada malam hari ia masih sempat ngobrol dengan teman-temannya. Sewaktu ia kembali ke kamar sekitar jam 10 malam Tuhan datang menjemputnya. Paginya semua orang kaget karena teman itu sudah meninggal. 
Apa yang kita saksikan sekarang semuanya sudah disampaikan Yesus Kristus 2000-an tahun yang lalu.

Hari ini Yesus ingatkan kita lagi, kataNya: “Pada malam itu kalau ada dua orang di atas ranjang, yang satu akan dibawa dan yang lain ditinggalkan.”  Pertanyaan kita: Mengapa Tuhan tidak mengambil keduanya? Apalagi kalau keduanya sungguh saling mencintai? Dari pada yang ditinggalkan atau yang dikasihinya alami depresi berat dan hidup sengsara berkepanjangan, lebih baik keduanya dipanggil bersamaan. 
Apakah arti di balik kenyataan ini?

Saudara-saudari… Lewat kenyataan ini, Yesus mau ingatkan kita, bahwa urusan menghadap Tuhan adalah urusan sangat pribadi. Masing-masing pribadi bertanggungjawab akan apa yang dibuatnya di depan Tuhan. 

Saudara-saudari… Saya masih ingat satu ceritera menarik: seorang bapa selalu sibuk setiap hari. Setiap kali ada undangan untuk hadir acara pesta, ia selalu mengutus istri atau anaknya untuk pergi. Pada hari minggu, kalau istri dan anak mengajaknya pergi misa, ia selalu katakan, “kamu saja pergi mengatas namai saya.” Kalau diundang untuk ikut pertemuan gereja, tetapi ia selalu mengutus istri atau anaknya. Sekarang, waktu ia meninggal, sesampainya di pintu gerbang surga, ia disuruh tungguh di luar pintu oleh St. Petrus. Kemudian istrinya juga meninggal. Ia sangat gembira melihat istrinya datang. Sesampainya di pintu gerbang St. Petrus langsung membuka pintu membiarkan istrinya masuk. Kemudian sang suami ngomong pada St. Petrus: “St. Petrus, itu istri saya, tolong izinkan saya masuk.”  St. Petrus menjawab, “Ya, itu istrimu, ia utusan anda, biarkan dia masuk, anda tunggu di luar.”  Tidak lama sesudahnya, anaknya juga meninggal, sesampainya di pintu gerbang, St. Petrus mengizinkan anak muda itu masuk, sementara bapanya tetap tinggal di luar. 

Saudara-saudari... Dalam urusan dengan surga, tidak ada utusan-utusan atau mengatas namai orang lain. Urusan surga adalah urusan sangat personal. Karena itu marilah kita berlomba-lomba mengurus urusan rohani kita masing-masing. Jangan hanya menyuruh orang lain mendoakan kita sementara kita sendiri tidak pernah berdoa untuk diri sendiri. Orang lain bisa membantu mendoakan kita tetapi kita juga harus berdoa untuk diri kita sendiri. Mengikuti kegiatan social atau kegiatan rohani sangat penting. Jangan hanya menyuruh orang lain untuk ikut sementara diri sendiri tidak. Kematian adalah urusan pribadi dengan Tuhan. Karena itu di saat Tuhan datang, Ia akan hanya memanggil orang yang dibutuhkannya, sementara yang lain aka ada waktunya.  

Bersama Bunda Maria kita berdoa: Tuhan, bantulah kami, semoga kami selalu siap sedia menantikan kedatanganMu, dan kami selalu ikut ambil bagian dalam kegiatan-kegiatan yang berkenan kepada-Mu, bukannya mendelegasikan orang lain sementara kami sibuk dengan urusan yang lain. Dalam nama Kritus kami berdoa. Amen!

Tidak ada komentar: