Rabu, 27 November 2019

Siro Kamis, 28 November 19

Bacaan Liturgi 

Hari Biasa, Pekan Biasa XXXIV

Bacaan Injil
Luk 21:20-28

Yerusalem akan diinjak-injak oleh para bangsa asing sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Apabila kalian melihat Yerusalem dikepung oleh tentara, ketahuilah bahwa keruntuhannya sudah dekat. Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan, orang-orang yang ada di dalam kota harus mengungsi, dan orang-orang yang berada di pedusunan jangan masuk lagi ke dalam kota. Sebab itulah masa pembalasan dan genaplah semua yang tertulis. 

Celakalah para ibu yang sedang hamil atau yang sedang menyusui bayi pada masa itu! Sebab kesesakan yang dahsyat akan menimpa seluruh negeri, dan murka akan menimpa bangsa ini. Mereka akan tewas oleh mata pedang dan diangkut sebagai tawanan ke segala bangsa. Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu." 

Dan akan tampaklah tanda-tanda pada matahari, bulan dan bintang-bintang. Bangsa-bangsa di bumi akan ketakutan dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Orang akan mati ketakutan karena cemas berhubung dengan segala sesuatu yang menimpa bumi ini, karena kuasa-kuasa langit bergoncangan. 

Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat." 

Demikianlah Injil Tuhan.
======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                 
Kamis, 28 November 2019                                                                                                          
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Saat Kita Diguncangkan Setan, Tuhan Datang Menyelamatkan Kita!                                  Lukas 21: 20 - 28

Saudara-saudari... Selama bekerja di paroki di tahun 1990-an, saya sering dipanggil untuk memberi sakramen orang sakit. Pada suatu siang, selagi istirahat, saya dipanggil untuk memberi sakramen orang sakit. Karena jarak tempat itu dengan pastoran cuma 2 km, saya berjalan kaki saja. Semua perlengkap saya isi dalam tas kecil. Ada salib, minyak suci, air berkat dan stola. Begitu saya tiba di pintu rumah, bapa yang sakit berteriak. Dia marah dan katakan kepada saya: untuk apa engkau ke sini? Jangan masuk, keluar dari sini. Sambil memasukkan tangan ke tas kecil untuk mengambil salib dan air berkat, saya melihat bapa yang sakit cari parang. Sewaktu temukan parang, dia mengacungkan parangnya ke saya. Saya langsung percikan air berkat kepadanya dan tunjukkan salib ke kepadanya. Sewaktu percikan air berkat mengenai tubuhnya, dia semakin ngamok, tetapi saya tetap menyiraminya sambil berseru: dalam nama Yesus Kristus enyahlah setan; dalam nama Yesus Kristus nyelahlah setan! Saya tunjukkan salib kepadanya. Kemudian dia jatuh dan tertidur. Saya mengajak keluarga untuk mendoakan dia, dan memberinya minyak suci. Sesudah diberi minyak suci, dia membuka mata dan dengan suara halus berkata: “Pater.... selamat siang! Tolong doakan saya!” sesudahnya dia tutup mata dan pergi untuk selama-lamanya. Sakramen Pengurapan Orang Sakit sudah menyelamatkan jiwanya. Tuhan hadir pada waktunya dan menyelamatkan jiwanya.

Saudara-saudari... Hari ini Yesus menjelaskan apa yang akan terjadi menjelang pengadilan terakhir. Yesus berkata: orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubungan  dengan segala apa yang menimpa bumi ini. Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaanNya. Bangkitlah dan angkatlah muka-mu, sebab penyelamatanmu sudah dekat. 
Rupanya bapa dalam ceritera saya di atas, mengalami apa yang sudah dirawalkan Yesus Kristus. Rupanya mata-jiwanya sudah melihat apa yang sedang terjadi. Yang sangat menarik bahwa sesudah direciki air berkat dan memandang salib, ia jatuh tertidur dan sesudahnya matanya terbuka lagi dan dengan halus meminta saya: “Pater doakan saya!”, lalu sesudahnya pergi untuk selama-lamanya.

Saudara-saudari… Allah begitu mengasihi umat-Nya sehingga Ia datang sebagai Penyelamat, seperti yang kita dengar dalam Injil hari ini. Saat dunia mengalami porak-poranda dan banyak umat manusia menderita, Allah sebagai Pencipta alam semesta datang menyelamatkan. Inilah pegangan sekaligus harapan umat beriman. Kebaikan Allah telah nyata dalam kehidupan harian kita, maka kita juga yakin dan percaya bahwa situasi di mana kita berada dalam ambang batas kemampuan kita, kita diajak untuk ingat bahwa masih ada Allah yang amat baik dan perhatian terhadap kehidupan kita. 

Marilah saudara-saudari... Hidup kita selalu berada dalam tangan Allah. Apapun ituasi kita, Tuhan selalu menyertai kita. Karena itu peganglah Dia selalu dan berharaplah bahwa Dia selalu membantu dan menyelamatkan kita. 

Bersama Bunda Maria kita berdoa: Tuhan sadarkanlah kami selalu bahwa dalam situasi apa pun Engkau senantiasa hadir di tengah kami. Kuatkanlah iman kami Tuhan, dan semoga kami selalu berani dan sanggup menantang segala bentuk kejahatan, yang mengancam kehidupan jiwa kami. Dalam nama Yesus Kristus, kami berdoa. Amen!

Tidak ada komentar: