Selasa, 05 November 2019

Siro Rabu, 06 Nov 19

Bacaan Liturgi

Hari Biasa, Pekan Biasa XXXI

Bacaan Injil
Luk 14:25-33

Yang tidak melepaskan diri dari segala miliknya tidak dapat menjadi murid-Ku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Pada suatu ketika orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Yesus berkata kepada mereka, "Jika seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudarinya, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Barangsiapa tidak memanggul salibnya dan mengikuti Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.

Sebab siapakah di antaramu, yang mau membangun sebuah menara, tidak duduk membuat anggaran belanja dahulu, apakah uangnya cukup untuk menyelesaikan pekerjaan itu? Jangan-jangan sesudah meletakkan dasar ia tidak dapat menyelesaikannya. Lalu semua orang yang melihat itu akan mengejek dengan berkata, 'Orang itu mulai membangun, tetapi tidak dapat menyelesaikannya.'

Atau raja manakah yang hendak berperang melawan raja lain, tidak duduk mempertimbangkan dulu apakah dengan sepuluh ribu orang ia dapat melawan musuh yang datang menyerang dengan dua puluh ribu orang?Jika tidak dapat, ia akan mengirim utusan selama musuh masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian.

Demikianlah setiap orang di antaramu yang tidak melepaskan diri dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku."

Demikianlah Injil Tuhan.
=====================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                    
Rabu, 06 November 2019                                                                                                        
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Pertimbangkan Baik-Baik Sebelum Mengambil Satu Keputusan!                                          Lukas 14:25-33

Saudara-saudari... Hari ini Yesus katakan: “Sebab siapa di antara kamu yang mau membangun sebuah menara, tidak duduk membuat anggaran belanja dahulu, apakah uangnya cukup untuk menyelesaikan pekerjaan itu?” Demikian halnya sebelum kita mengambil satu keputusan untuk menempuh satu jalan hidup yang baru, entah mau menjadi biarawan/i atau membangun satu keluarga baru atau hidup bujang seumur hidup, kita butuh satu pertimbangan yang sangat matang. Kita harus membayangkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Kalau kemungkinan itu tidak terjadi, syukurlah, tetapi kalau hal itu terjadi, kita tidak akan kaget. Kita sudah dengan sadar membayangkannya sebelumnya.

Seorang suster muda, sebelum dia masuk biara, membayangkan bahwa dalam biara semuanya baik-baik saja tanpa ada kesulitan. Sesudah beberapa tahun di biara, barulah dia sadar bahwa apa yang dibayangkannya sama sekali tidak benar. Syukur bahwa dia tidak frustrasi dan tinggalkan biara. Dari pengalaman itu, ia berusaha untuk semakin mendekatkan diri dengan Tuhan dan terbuka membicarakan kesulitannya dengan orang yang dipercayainya. Sampai saat ini ia masih bertahan dan semakin mencintai pilihan hidupnya sebagai seorang biarawati misionaris.

Saudara-saudari... Hari ini, Yesus juga katakan: “Jika seorang datang kepadaKu dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, istrinya, anak-anaknya, saudara-saudarinya, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.”  Maksud pernyataan ini adalah Yesus Kristus harus menjadi prioritas utama dalam pelayanan kita. Itulah konsekwensi pilihan mengikuti Kristus. Tetapi bukan berarti kita harus membenci keluarga asal kita. Bukan. Kristus menjadi nomor satu dan yang lain-lain akan menyusul. Karena kita sudah dengan bebas memilih Kristus, maka konsekwensinya, Dia harus menjadi orang pertama.

Marilah saudara-saudari... kita kembali melihat panggilan hidup kita masing-masing. Apakah sebelum kita mengambil keputusan untuk menempuh hidup baru, kita sungguh berpikir dan pertimbangkannya secara matang? Apakah kita selalu bahagia dengan keputusan hidup kita walaupun ada tantangan? Apakah kita menyesal dengan pilihan hidup kita dan selalu berpikir untuk tinggalkan pilihan itu dan mau mengambil pilihan hidup yang lain? 

Marilah saudara-saudari… Berpikirlah dan Pertimbangkan secara matang sebelum kita mengambil satu keputusan yang penting! Mintalah bimbingan Tuhan bantuan doa dari Bunda Maria.  Amin.

Tidak ada komentar: