Selasa, 12 November 2019

Siro Senin, 11 November 19

Bacaan Liturgi 

Hari Biasa, Pekan Biasa XXXII
PW S. Martinus dr Tours, Uskup

Bacaan Injil
Luk 17:1-6

Jika saudaramu berbuat dosa terhadapmu tujuh kali sehari dan tujuh kali kembali kepadamu dan berkata, 'Aku menyesal', engkau harus mengampuni dia.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan! Tetapi celakalah orang yang menyebabkannya. Lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut, daripada ia menyesatkan salah seorang yang lemah ini. Jagalah dirimu! Jika saudaramu berbuat dosa, tegurlah dia. Dan jika ia menyesal, ampunilah dia. Bahkan jika ia berbuat dosa terhadapmu tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata, 'Aku menyesal,'  engkau harus mengampuni dia."

Lalu para rasul berkata kepada Tuhan, "Tambahkanlah iman kami!"Tetapi Tuhan menjawab, "Jika kalian memiliki iman sebesar biji sesawi, kalian dapat berkata kepada pohon ara ini, 'Tercabutlah engkau dan tertanamlah di dalam laut,' maka pohon itu akan menurut perintahmu."

Demikianlah Injil Tuhan.
====================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                     
Senin, 11 November 2019                                                                                                                     
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Iman Harus Nampak Dalam Perbuatan Nyata!                                                                       Lukas 17:1- 6

Saudara-saudari... Kalau kita ikuti secara teliti apa yang diajarkan Kristus kepada kita hari ini, di sana Dia mau mengajar kita tiga hal penting. 

Pertama tentang menyesatkan sesama atau membohongi sesama. Yesus berkata: tidak mungkin tidak akan ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya. Betapa sering hal ini terjadi dalam masyarakat kita. Dewasa ini kita jumpai berita-berita bohong atau hoax yang tersebar secara masif di media sosial. Kebohongan ini merusak persatuan dan kebersamaan. Lebih lanjut Yesus katakan: “Lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu dilemparkan ke dalam laut dari pada menyesatkan banyak orang.” Dan itulah yang terjadi di negara kita sekarang. Penyebar hoax dibuang ke dalam penjara dan biarkan dia merenungkan tingkahlaku buruknya, yang sudah menyesatkan banyak orang. 

Kedua Yesus mengajar kita untuk saling memperbaiki. Sebagai mahluk sosial, setiap hari, kita selalu berelasi dengan orang lain. Terkadang dalam berelasi ada salah tingkah. Terkadang kita tidak sadar akan apa yang kita buat, tetapi ada orang lain yang memperhatikannya. Karena itu, sangat dibutuhkan keterbukaan dari setiap kita untuk saling memperbaiki. Yesus mengajak kita, katanya: “Tegorlah dia, dan jika ia menyesal, ampunilah dia. Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap kita tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepada kita dan berkata: Aku menyesal, maka kita harus mengampuni dia.” Apakah kita sanggup mempraktekan apa yang diajarkan Yesus supaya selalu mengampuni orang yang bersalah kepada kita? Mungkin di antara kita, ada yang sanggup dan ada yang tidak. Pertanyaan kita: mengapa yang lain bisa, lalu yang lain tidak bisa? Injil hari ini sudah memberi jawaban akan pertanyaan ini. Sadar akan kesulitan dalam hal saling mengampuni, maka para rasul Yesus berkata kepada Yesus: “Tambhakanlah iman kami!” Kekurangan iman-lah yang menjadi penyebab utama mengapa orang tidak bisa memberi pengampunan kepada sesama.  

Ketiga Yesus mengajar kita akan manfaat iman dalam hidup kita. Orang yang beriman kuat akan menghadapi hidup dengan tenang tanpa putus asa. Iman selalu menguatkan orang itu dalam menghadapi penderitaan. Segala kesulitan hidup dibawanya kepada Tuhan dan sebagai jawabannya Tuhan memberi kekuatan kepada orang itu agar dia sanggup menghadapi dengan tenang dan damai. 

Sebagai murid Kristus, kita sudah seharusnya selalu memandang Yesus Kristus sebagai panutan kita. Kalau setiap saat kita selalu kenakan Yesus Kristus sebagai pembungkus hidup kita, maka semua gerak gerik hidup kita, tutur kata dan tingkah-laku kita, akan selalu dijiwai oleh Yesus Kristus. Yesus sendiri sudah berjanji kepada kita: Aku akan selalu menyertai-kamu; jangan takut akan apa yang kamu katakan, Akulah yang akan berkata-kata untuk kamu. 
Iman kita akan menguatkan kita; Iman akan Yesus memampukan kita untuk melakukan segala yang tidak mungkin menjadi mungkin. Hal itu terjadi karena Tuhan bekerja dalam diri kita. Karena itu, iman kita harus selalu diperkuat setiap hari. Kita harus selalu berusaha untuk merasakan bahwa Kristus ada dalam setiap langkah hidup kita setiap hari.

Marilah saudara-saudari... ikutilah apa yang diajarkan Kristus hari ini, supaya jangan menyebar berita bohong, saling memperbaiki dan mengampuni, dan selalu berdoa agar iman kita diperkuat. 

Kita berdoa, semoga Tuhan menguatkan iman kita agar kita mampu menjadi saksi Kristus dan selalu promosikan kejujuran dan saling mengampuni, bukannya penyebar berita bohong yang akan merusak persatuan hidup dalam bermasyarakat.

Kita mohon St. Martinus dari Tours dan Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen!

Tidak ada komentar: