Senin, 18 November 2019

Siro Minggu, 17 Nov 19

Bacaan Liturgi

Hari Minggu Biasa XXXIII

Bacaan Injil
Luk 21:5-19

Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Sekali peristiwa ketika beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi bangunan yang dihiasi dengan batu yang indah-indah dan dengan berbagai barang persembahan, berkatalah Yesus, "Akan datang harinya segala yang kamu lihat di situ diruntuhkan, dan tidak akan ada satu batu pun dibiarkan terletak di atas batu yang lain." 

Lalu murid-murid bertanya kepada Yesus, "Guru, bilamanakah itu akan terjadi? Dan apakah tandanya, kalau itu akan terjadi?"Jawab Yesus, "Waspadalah, jangan sampai kamu disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata 'Akulah Dia' atau 'Saatnya sudah dekat.' Janganlah kamu mengikuti mereka. Dan bila kamu mendengar tentang perang dan pemberontakan, janganlah kamu terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera."

Kemudian Yesus berkata kepada mereka, "Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan. Akan terjadi gempa bumi yang dahsyat, dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan. Dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit.Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya. Karena nama-Ku kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat, dimasukkan ke dalam penjara, dan dihadapkan kepada raja-raja dan para penguasa. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi.Sebab itu tetap teguhlah di dalam hatimu, jangan kamu memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Aku sendirilah yang akan memberikan kamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. Kamu akan diserahkan juga oleh orangtuamu, saudara-saudaramu, kaum keluarga dan sahabat-sahabatmu, dan beberapa orang di antara kamu akan dibunuh; karena nama-Ku kamu akan dibenci semua orang Tetapi tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang.Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu."

Demikianlah Injil Tuhan.
=======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                               
Minggu, 17 November 2019                                                                                                      
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Waspadalah Selalu Menanti Kedatang Tuhan!                                           
Lukas 21: 5 - 19

Saudara-saudari… Semua bacaan mengajak kita untuk selalu berwaspada menanti kedatangan Tuhan. 

Bacaan pertama yang diambil dari Kitab Nubuat Maleakhi 4: 1 – 2a, menceriterakan konsekwensi dari tingkah-laku kita. Yang selalu berbuat jahat dalam hidup, Tuhan akan menghanguskan mereka bagaikan jerami yang dibakar. Akar dan ranting mereka akan hilang lenyap. Tetapi bagi yang memuliakan Tuhan dan bertingkah-laku baik kepada sesama akan alami kebahagiaan. 
Pertanyaan untuk kita: Bagaimana dengan kehidupan kita; Apakah kita selalu bersikap baik terhadap sesama dan Tuhan? Apakah kita selalu siap sedia menantikan kedatangan Tuhan? Kalau kita mau agar hidup kita di masa depan alami kebahagiaan dan selamat, maka tumbuh kembangkan iman dan perbuatan baik kita. Dengan bersikap demikian itu berarti kita secara tidak langsung selalu persiapkan diri kita untuk menyambut kedatangan Tuhan. 

Bacaan kedua: 2 Tesalonika 3: 7 – 12: St Paulus menjelaskan kepada umat di Tesalonika, bahwa barangsiapa tidak mau bekerja, jangan makan.  Paulus menasihati mereka demikian, karena mereka tidak mau bekerja. Mereka berpikir bahwa hari terakhir sudah dekat, karena itu mereka bersantai-santai saja. Paulus menasihat agar sambil menantikan Tuhan, mereka harus tetap tenang melakukan pekerjaannya dan dengan demikian makan dari hasil jerih payah mereka sendiri. 
Pesan untuk kita, supaya tetap setia menjalankan tugas dan kewajiban kita masing-masing sesuai dengan tugas dan tanggungjawab kita. Sebagai biarawan dan biarawati laksanakan tugas pastornya dengan setia sesuai dengan sumpahnya; sebagai orangtua dalam keluarga juga harus jalankan tugas nya sesuai dengan sumpahnya pada saat menerima sakramen perkawinan suci. 
Bacaan Injil juga menceriterakan tentang akhir zaman, bahwa tidak ada yang bersifat kekal di dunia ini. Banyak orang berbicara tentang bait Allah dan mengagumi bangunan itu yang dihiasi dengan batu yang indah-indah dan dengan berbagai-bagai barang persembahan. Tetapi kata Yesus, akan datang hari-nya di mana tidak ada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain. Semuanya akan diruntuhkan. Para murid bertanya: “Guru, bila manakah itu terjadi? Jawab Yesus: “Berwaspadalah, supaya kamu jangan disesatkan.” 

Saudara-saudari…Bacaan Injil ini mau mengingatkan kita supaya selalu waspada dan sadarkan diri akan relasi jiwa dan raga kita dan pengaruh yang datang dari luar diri kita. Segala dandanan tubuh kita, tampilan lahiriah kita akan sirnah di saat tubuh kita mati. Tetapi buah kehidupan rohani kita akan menjamin kehidupan jiwa kita di masa depan, di akhir zaman. Penampilan jiwa kita sudah seharusnya nampak lewat penampilan tubuh kita; atau sebaliknya penampilan lahiriah kita sudah seharusnya jadi cerminan jiwa kita. Jiwa dan pikiran kita harus teguh dan tidak gampang diombang-ambingkan oleh pengaruh luar. Hati-hati dengan nabi palsu yang akan menyesatkan.  
Mungkin ada yang bertanya: bagaimana bisa dibedakan nabi palsu dan nabi yang benar? Nabi yang benar selalu mewartakan kebenaran dan kebenaran itu sungguh datang dari Tuhan, yang menggerakan pikiran dan hatinya. Nabi yang benar tidak bisa mendiamkan apa yang disampaikan Tuhan. Jiwanya belum bisa beristirahat sebelum pesan kebenaran dan keadilan terwujud. Nabi yang benar selalu tampil sederhana dan rendah hati, dan merasa tidak takut sedikit pun untuk menerima konsekwensi dari perbuatannya. Bagi para nabi yang benar, pesan kebenaran dan keadilan harus selalu dipromosikan. Sebaliknya nabi palsu mewartakan berita bohong yang keluar dari pikirannya. Dia adalah sumber berita dan punya tendesi promosikan dirinya lewat ide-idenya. Tingkah-lakunya tidak sejalan dengan apa yang diwartakan. Ia takut bertanggungjawab kalau ditantang. 

Marilah saudara-saudari…  Waspadalah selalu menantikan kedatangan Tuhan, lewat perbuatan baik dalam kehidupan harian; bekerjalah selalu mewujudkan kehendak Tuhan agar di saat kita dipanggil kita pun alami berkatnya; percayalah selalu bahwa tidak ada yang bersifat kekal di dunia yang fanah ini, karena itu fokuskanlah perbuatan kita untuk kebahagiaan jiwa kita di dunia akhirat. 

Kita mohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen!

Tidak ada komentar: