Senin, 28 Januari 2019

Siro Minggu, 27 Jan 19


Bacaan Liturgi

Hari Minggu Biasa III
PF S. Angela Merici, Perawan

Bacaan Injil
Luk 1:1-4;4:14-21

Pada hari ini genaplah nas Kitab Suci.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita, seperti yang disampaikan kepada kita oleh saudara-saudara yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan Firman. Karena itu, setelah menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari awal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu. Dengan demikian engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar.

Sesudah dicobai Iblis di padang gurun, dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu. Selama di situ Ia mengajar di rumah-rumah ibadat dan semua orang memuji Dia. Lalu Yesus datang ke Nazaret, tempat Ia dibesarkan. Dan menurut kebiasaan-Nya,
pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab. Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya, dan setelah membukanya, Ia menemukan nas di mana ada tertulis:
Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta; untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan bahwa tahun rahmat Tuhan telah datang.
Kemudian Yesus menutup kitab itu, mengembalikannya kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. Lalu Yesus memulai mengajar mereka, kata-Nya, "Pada hari ini genaplah nas tadi sewaktu kamu mendengarnya."

Demikianlah Injil Tuhan.
=======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                         
Minggu, 27 Januari 2019                                                                                                                       
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema:  Setiap Kita Punya Tugas Dan Tanggungjawab Untuk Membangun Tubuh Kristus! 
Lukas 1: 1-4, 4:14-21

Saudara-saudari...Ada seorang gadis cantik berumur 19 tahun. Ia mau memperindah kecantikannya dengan menggunakan barang-barang kosmetik. Pada satu hari muncullah jerawat besar di mukanya. Ia menutupinya dengan barang-barang kosmetik. Pada hari berikutnya bebarapa benjolan muncul. Sesudah seminggu, mukanya penuh jerawat. Ia semakin cemas. Bersama orangtuanya ia ke dokter kulit/dermatologist. Dokter memberinya obat. Kasihan obat yang diberikan tidak menyembuhkan, sebaliknya membuat mukanya semakin rusak. Mereka mencari dokter lain, obat yang diberikan pun tidak mempan. Pada satu hari bapanya membaca satu berita dalam satu brosur kecil tentang seorang kaunselor. Kauselor ini selalu mengajak kliennya untuk memanfaatkan kekuatan dari dalam tubuh sendiri dan bergaul dengan tubuh sendiri. Tubuh dianggap sebagai satu keluarga yang terdiri dari bapa mama dan anak-anak. Kalau antara anggota selalu terjalin relasi yang sangat baik, bekerja sama dan selalu memperhatikan, mencintai maka pasti suasana dalam keluarga baik dan damai. Si bapa mengajak anak nonanya ke kaunselor. Kaunselor tanya si gadis: “Apakah engkau pernah bercakap-cakap dengan mukamu?” si gadis menjawab: Tidak! Konsuler menganjurkan, kalau boleh, mulai hari ini bercakap-cakaplah dengan muka dengan menggunakan 4 kata: 1. Kasihan: sambil mengusap muka, katakan pada muka: saya sangat merasa kasihan karena engkau sakit; 2. Ampun: meminta ampun dari muka karena mungkin tanpa sadar engkau sudah menggunakan obat kecantikan yang tidak cocok dgn kulit anda; 3. Cinta: katakan kepada muka bahwa engkau mencintainya; 4. Terima kasih: Menyampaikan terima kasih kepada mukamu karena sejak kecil sampai sekarang mukamu sudah menjalankan tugasnya sebagai bagian penting dalam tubuhmu. Setiap kali berhadapan dengan cermin, ber-cakap-cakaplah dengan muka. Mukamu butuh perhatian, cinta dan kasih sayang. Anggaplah dia sebagai teman dekatmu. Buatlah dengan penuh perasaan dan secara serius.
Sewaktu tinggalkan ruang konsultasi, si gadis ini sangat-sangat kecewa. Sesampai di rumah ia tidak mau menjalankan apa yang dianjurkan oleh kaunselor. Tetapi orangtuanya selalu mengajaknya: “Coba sajalah, kan tidak ada orang yang mendengarkan apa yang engkau buat dalam kamar.”  Anjuran dokter dan dorongan orangtuanya diikutinya dengan serius. Sesudah berkali-kali melakukannya maka terjadilah apa yang diharapkan. Sewaktu si Nona bangun pagi, langsung ke depan cermin, di sana ia melihat, benjolan jadi kering, tidak bernanah lagi. Ia begitu bahagia. Ia langsung lari ke kamar orangtuanya. Orangtuanya pun sangat bahagia. Sesudah beberapa hari kemudian semua benjolan pun hilang dan mukanya kembali sembuh.

Saudara-saudari... St. Paulus dalam suratnya untuk jemaat di korintus hari ini katakan: Tubuh tidak terdiri dari satu anggota, tetapi banyak anggota. Andaikata kaki berkata: karena aku bukan tangan, aku tidak termasuk tubuh; jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh? Andaikata telinga berkata: karena aku bukan mata, aku tidak termasuk tubuh, jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh? Semua anggota harus bekerjasama sesuai dengan peran dan tugasnya. Jadi kalau satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita. Aneka talenta dan bakat menjadi kekuatan kerja sama yang saling membangun dan memperkaya. Perbedaan tidak menjadi kendala melainkan peluang yang saling memperkaya dan meneguhkan satu sama lain.

Yesus Kristus sebagai kepala tubuh punya peran dan tugas paling penting. Bayangkan kalau kepala tidak ada, apa yang akan terjadi dengan tubuh seluruhnya? Boleh kaki, tangan dan semua anggota yang lain sehat, tetapi tanpa kepala semuanya tidak berfungsi.  Tugas perutusan Yesus Kristus sudah menjadi tugas kita. Karena itu, marilah kita bekerjasama sesuai dengan peran dan tugas kita masing-masing. Betapa pun sederhananya tugas kita, semuanya punya arti di mata Tuhan.

Kita berdoa semoga Tuhan memberi kita kekuatan agar kita selalu setia, tekun dan bertanggungjawab menjalankan peran dan tugas kita dalam membangun tubuh Kristus.

Kita mohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amin

Tidak ada komentar: