Rabu, 02 Januari 2019

Siro Senin, 31 Des 18


Bacaan Liturgi

Hari Ketujuh dalam Oktaf Natal
PF S. Silvester I, Paus

Bacaan Injil
Yoh 1:1-18
Firman telah menjadi manusia.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:

Pada awal mula adalah Firman.
Firman itu ada bersama-sama dengan Allah
dan Firman itu adalah Allah.
Firman itu pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
Segala sesuatu dijadikan oleh Dia,
dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi
dari segala yang telah dijadikan.
Dalam Dia ada hidup,
dan hidup itu adalah terang bagi manusia.
Terang itu bercahaya di dalam kegelapan,
tetapi kegelapan tidak menguasainya.
Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes.
ia datang sebagai saksi
untuk memberi kesaksian tentang terang itu,
supaya oleh dia semua orang menjadi percaya.
Ia sendiri bukan terang itu,
tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu.
Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang,
sedang datang ke dalam dunia.
Terang itu telah ada di dalam dunia,
dan dunia dijadikan oleh-Nya,
tetapi dunia tidak mengenal-Nya.
Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya,
tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.
Tetapi semua orang yang menerima Dia
diberi-Nya kuasa menjadi anak-anak Allah,
yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya,
orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau daging,
bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki,
melainkan dari Allah.
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita,
dan kita telah melihat kemuliaan-Nya,
yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya
sebagai Anak Tunggal Bapa,
penuh kasih dan kebenaran.
Tentang Dia Yohanes memberi kesaksian dan berseru,
"Inilah Dia yang kumaksudkan ketika aku berkata:
Sesudah aku akan datang Dia yang telah mendahului aku,
sebab Dia telah ada sebelum aku."
Karena dari kepenuhan-Nya
kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia;
sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa,
tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus.
Tidak seorang pun pernah melihat Allah;
tetapi Anak Tunggal Allah yang ada di pangkuan Bapa,
Dialah yang menyatakan-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan.
=====================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                     
Senin, 31 Desember 2018                                                                                                                      
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Allah Hadir Di Tengah Kita Berkat Sang Sabda Yang Menjelma Menjadi Manusia!
Yohanes 1:1-18

Saudara-saudari... Hari ini adalah hari terakhir tahun 2018. Pada kesempatan ini saya mengajak kita sekalian untuk kembali melihat apa yang sudah terjadi dalam hidup kita sepanjang tahun ini. Bagaimana kita memulai tahun 2018? Apa saja pengalaman positip yang kita alami sepanjang tahun ini? Bagaimana dengan pengalaman negatip? Apakah ada pengalaman negatip yang turut mengganggu ketenangan dan kebahagiaan kita? Bagaimana kita mengakhir tahun 2018?
Apa pun pengalaman yang sudah kita alami di tahun 2018, pada kesempatan ini, saya mengajak kita untuk sampaikan ucapan syukur kepada Tuhan dan terima kasih kepada sesama karena kita masih diberi kesempatan untuk hidup di dunia ini. Itu berarti Tuhan masih memberi kita kesempatan untuk berbuat lebih banyak kebaikan. Kalau kemarin kita alami kegagalan, maka di penghunjung tahun 2018 ini kita mengatur startegi pendekatan baru dan memohon bantuan Tuhan agar di tahun yang baru, 2019 dengan strategi pendekatan baru dan berkat bantuan Tuhan, agar kita boleh alami banyak keberhasilan.

Injil hari ini menceriterakan awal mula keberadaan Yesus Kristus dan bagaimana reaksi manusia di saat Yesus Kristus tinggal di antara kita. Injil katakan: “Pada awal mula adalah Firman. Firman itu ada bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia telah ada di dunia dan dunia dijadikan olehNya, tetapi dunia tidak mengenalNya. Firman telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaanNya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepadaNya sebagai Anak Tunggal Bapa.”
Santo Yohanes, Penginjil, mau menjelaskan kepada kita bahwa Yesus Kristus adalah Allah. Dari awal mula Ia sudah berada bersama Allah. Karena kejatuhan manusia dalam dosa, Allah menjanjikan kepada leluhur kita bahwa Ia akan mengutus PutraNya untuk menyelamatkan kita dari genggaman Setan. Untuk menyelamatkan manusia, dan supaya manusia bisa memahami ajaran Tuhan, Putra Allah harus menjelma menjadi manusia. Ia dilahirkan oleh seorang ibu dan tinggal di antara manusia. Kehadirannya di dunia menimbulkan pertentangan. Yang dipenuhi dengan Roh Kudus menerima Yesus Kristus dengan penuh sukacita dan percaya bahwa Ia adalah Mesias, tetapi ada orang yang tidak menerimaNya karena perbedaan konsep. Mereka yang tidak menerimaNya menuduh Dia sebagai pengujat Tuhan. Karena itu Dia dihukum mati. Tetapi kemudian Ia bangkit kembali. Yohanes Penulis Injil sudah menjadi saksi kemuliaan Tuhan. Lewat ajaran Kristus kita mengenal sifat Tuhan. Dia mengajar kepada kita siapakah Allah sesungguhnya karena Ia sendiri pernah tinggal dan mengalami Allah Bapa sebelum Ia turun ke dunia. Injil katakan: “Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah, tetapi Anak Tunggal Allah, Dialah yang mengatakanNya.” 
Tiga sifat Allah menurut Yesus Kristus adalah: Tuhan selalu hadir; Tuhan selalu mencintai dan Tuhan selalu mengampuni. Allah bukanlah penghukum. Yang menghukum manusia adalah manusia itu sendiri.
Di penghujung tahun 2018, kita bertanya diri: apakah selama tahun 2018 ini kita selalu merasa dekat dengan Tuhan? Masih ingatkah kita akan pengalaman iman yang sangat luar biasa yang kita alami di tahun 2018? Pernahkah kita membagi kebahagiaan kita bersama orang yang miskin entah secara jasmani atau rohani selama tahun 2018? Apa saja kegagalan kita di tahun 2018, tahukah kita, apa yang membuat kita gagal? Apa rencana kita untuk tahun 2019?

Saudara-saudari...Tuhan selalu hadir di tengah kita; Ia selalu mencintai dan mengampuni kesalahan kita. Sang Sabda yaitu Yesus Kristus sudah menjelma menjadi manusia, Dialah yang menjelaskan itu semua kepada kita, dan semua ajaran-Nya benar.

Marilah kita memberi diri kepada Tuhan, sampaikan ucapan syukur atas segala berkatNya dan terima kasih kepada sesama, yang sudah membantu kita selama tahun 2018. Kita juga memohon ampun pada Tuhan dan sesama kita kalau kita telah melakukan kesalahan di tahun 2018.

Secara pribadi, saya Romo Fredy Jehadin SVD mengucapkan terima kasih atas segala kerja sama antara kita di tahun 2018.

Kita berdoa semoga berkat Tuhan selalu kita alami di tahun yang baru, 2019. Selamat mengakhiri tahun 2018 dan selamat sukses di tahun yang baru 2019.

Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amin

Tidak ada komentar: