Rabu, 02 Januari 2019

Siro Minggu, 30 Des 18


Bacaan Liturgi

Pesta Keluarga Kudus: Yesus, Maria, Yusuf

Bacaan Injil
Luk 2:41-52

Yesus ditemukan orangtua-Nya sedang duduk di tengah-tengah alim ulama.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Tiap-tiap tahun,  pada hari raya Paskah, orang tua Yesus pergi ke Yerusalem.Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun, pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu. Seusai hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya. Karena mereka menyangka bahwa Yesus ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu baru mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan. Karena tidak menemukan Dia, kembalilah orangtua Yesus ke Yerusalem sambil terus mencari Dia. Sesudah tiga hari, mereka menemukan Yesus dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka, dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka. Semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan dan segala jawab yang diberikan-Nya. Ketika Maria dan Yusuf melihat Dia, tercenganglah mereka. Lalu kata ibu-Nya kepada-Nya, "Nak, mengapa Engkau berbuat demikian terhadap kami? Lihatlah, Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau." Jawab Yesus kepada mereka, "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?" Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan Yesus kepada mereka. Lalu Yesus pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan Maria menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya. Yesus makin bertambah besar, dan bertambah pula hikmat-Nya, Ia makin besar, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.
Demikianlah sabda Tuhan.
======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                               
Minggu, 30 Desember 2018                                                                                                                   
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Belajarlah Dari Keluarga Kudus Nazaret!                                                    
Lukas 2: 41- 52

Saudara-saudari... Hari ini di seluruh dunia, dalam Gereja Katolik, kita merayakan Pesta Keluarga Kudus Nazaret. Sambil merenungkan kehidupan keluarga kudus Nazaret, bagaimana relasai antara mereka, Yusuf, Bunda Maria dan Yesus, marilah kita kembali ke keluarga kita masing-masing, bagaimana relasi antara kita. Bagaimana relasi antara Bapa, Mama dan anak-anak. Apakah relasi antara kita  baik-baik saja? Apakah relasi kita terkadang jatuh bangun? Apakah relasi kita sangat tidak baik?
Kalau relasi kita baik-baik saja, apa kira-kira kunci keberhasilan dan kesuksesan keluarga kita? Kalau terkadang jatuh bangun, apa yang membuat situasi demikian? Lalu apa yang mendorong kita untuk bangun kembali? Kalau relasi keluarga kita sama sekali hancur, apa yang menjadi akar utama sampai keluarga kita hancur berantakan?

Saudara-saudari...Setiap keluarga tentu pernah mengalami persoalan dan kesulitan, entah berat maupun ringan. Persoalan itu bisa macam-macam entah itu terkait dengan pasangan sendiri, orangtua dan mertua, anak-anak, penderitaan, ekonomi rumah tangga dan lain-lain. Ada keluarga yang bisa mengatasi persoalan itu dengan baik, tetapi tidak sedikit pula yang gagal mengatasinya, bahkan sebagian keluarga tidak bisa hidup bersama lagi. Mereka cerai untuk selamanya.

Saudara-saudari... Pada pesta Keluarga Kudus Nazaret, kita diajak untuk belajar dari kehidupan mereka. Kita ingat pada awal kehidupan mereka, Yusuf hampir saja tinggalkan Maria karena Maria hamil sebelum keduanya hidup bersama. Pada awal mula tidak ada keterbukaan antara keduanya. Yusuf tidak secara terbuka meminta Maria untuk menjelaskan apa yang terjadi padanya. Maria juga diam-diam saja. Tetapi yang menarik bahwa keduanya tetap terbuka pada rencana Tuhan. Keduanya tetap mendengar bisikan Tuhan. Berkat keterbukaannya kepada Tuhan, Yusuf tahu apa yang sedang terjadi atas Maria. Yusuf juga sangat setia pada perintah Tuhan. Dia mengikuti apa yang diperintahkan Tuhan kepada-Nya. Dia mengambil Maria sebagai istrinya. Yusuf dan Maria sangat setia pada hukum dan ajaran agamanya. Pada hari raya Paskah mereka berjalan kaki menuju Yerusalem, yang sangat jauh dari Nazaret. Sewaktu diketahui bahwa Yesus tidak ada di antara sanak-saudara mereka, Yusuf dan Maria harus berjalan pulang ke Yerusalem mencari Yesus. Kita bisa bayangkan perasaan dan kekacauan pikiran mereka. Tetapi dengan penuh kasih mereka mencarinya selama tiga hari sampai mereka menemuinya dalam Kenisah. Sewaktu diketemukan dalam kenisah, bukan sukacita yang mereka terima dari mulut Yesus, tetapi kata-kata yang membingungkan: “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?” Yusuf dan Maria menerima perkataan Yesus dengan tenang dan simpan semuanya dalam hati. Walaupun demikian, Yesus pun tetap taat kepada Yusuf dan Maria. Mereka sama-sama pulang ke Nazaret.

Saudara-saudari....sikap-sikap itulah yang harus kita ikuti dari kehidupan Yusuf dan Maria. Bahwa kita harus selalu taat pada ajaran agama dan hukum gereja; Harus selalu mencari dengan penuh kasih anak kita yang hilang, entah hilang secara fisik atau hilang secara rohani, misalnya tidak taat pada hukum adat dan ajaran agama. Kita harus selalu terbuka kepada sesama dan selalu berdoa dan mendengarkan suara Tuhan. Kalau sikap-sikap ini selalu kita miliki dan hayati dalam hidup, maka kehidupan keluarga kita pasti akan selalu aman dan damai. Bukan berarti kita sama sekali bebas dan persoalan, tidak! Persoalan tetap ada tetapi cara kita mengatasinya akan lebih gampang, karena Tuhan selalu menyertai dan membantu kita.

Marilah saudara-saudari.... Belajarlah pada Keluarga Kudus Nazaret.

Kita juga memohon mereka untuk mendoakan keluarga kita. Amen!

Tidak ada komentar: