Selasa, 22 Januari 2019

Siro Rabu, 23 Jan 19

Bacaan Liturgi

Hari Biasa, Pekan Biasa II

Bacaan Injil
Mrk 3:1-6

Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuhnya?


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:

Pada suatu hari Sabat Yesus masuk ke rumah ibadat. Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya.Orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang itu pada hari Sabat, supaya mereka dapat mempersalahkan Dia.Kata Yesus kepada orang yang mati sebelah tangannya itu, "Mari, berdirilah di tengah!"Kemudian Yesus berkata kepada mereka, "Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat?  menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?" Tetapi mereka itu diam saja.Yesus jengkel karena kedegilan mereka!Dengan marah Ia memandang sekeliling,lalu berkata kepada orang tadi,"Ulurkanlah tanganmu!" Ia pun mengulurkan tangannya, maka sembuhlah seketika.Lalu keluarlah orang-orang Farisi dan segera bersekongkol dengan orang-orang Herodian untuk membunuh Dia.

Demikianlah Injil Tuhan.
=====================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                  
Rabu, 23 Januari 2019                                                                                                                      
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema:  Gunakanlah Standard Tuhan Dalam Kegiatan Harian Kita!                                     
Markus 3: 1 – 6

Saudara-saudari.... Bacaan pertama hari ini, yang diambil dari Kitab Pertama Samuel 17:32-33, 37,40-51, menceriterakan kehebatan Daud yang bisa mengalahkan Goliat  yang besar, tinggi lengkap dengan perlengkapan perang: pedang, tombak dan lembing, sementara Daud hanya mengandalkan Tuhan dan umban sebagai perlengkapan perangnya. Goliat dengan sombongnya katakan kepada Daud: “Anjingkah aku, maka engkau datang dengan tongkat? Hadapilah aku, maka aku akan memberikan dagingmu kepada burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang di padang.”  Lalu Daud menjawab: “Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama Tuhan semensta alam, Allah segala barisan Israel yang kau tantang itu. Hari ini juga Tuhan akan menyerahkan engkau ke dalam tanganku dan akan mengalahkan engkau dan memenggal kepalamu dari tubuhmu.” Apa yang dikatakan oleh Daud sesungguhnya terjadi.  Goliat jatuh tersungkur dan kepalanya dipenggal oleh Daud.
Kalau kita amat tingkah laku keduanya: Goliat dengan sombong mengandalkan kekuatan dirinya; Dirinya dilihat sebagai sumber kekuatannya; sementara Daud, ia mengandalkan Tuhan. Ia berperang atas nama Tuhan. Tuhan adalah sumber kekuatannya. Dirinya hanya sarana Tuhan. Tuhan bekerja dalam dirinya. Kalau kita gunakan kaca mata St. Ignasius Loyola untuk melihat tingkahlaku kedua orang ini, kita bisa melihat bahwa Daud pada dasarnya menggunakan standard Tuhan, sementara Goliat menggunakan standard Setan. Siapa yang selalu menggunakan standard Tuhan pasti akan mengalami kemenangan, sebaliknya barang siapa yang selalu menggunakan standard Setan pasti pada akhirnya akan mengalami kegagalan.

Injil hari ini kembali mengingatkan kita, bahwa hari Sabat untuk manusia, bukannya manusia untuk hari Sabat. Kemarin kita sudah mendengar bahwa Yesus membiarkan muridnya memetik dan memakan jagung pada hari Sabat karena mereka sungguh lapar. Kelaparan kalau dibiarkan pasti akan mendatangkan malapetaka bagi manusia yang mengalaminya. Karena itu, kebutuhan hakikinya, yaitu kebutuhan tubuhnya harus dipenuhi. Makanan adalah kebutuhan tubuh manusia.
Hari ini, Yesus menyembuhkan orang sakit dalam Rumah Tuhan pada hari Sabat. Reaksi orang Farisi dan ahli-ahli Taurat tetap negatip. Mereka tetap menganggap bahwa apa yang diperbuat oleh Yesus Kristus sesungguhnya melawan hukum Tuhan. Tetapi menurut Yesus, apa yang dibuatNya sesungguhnya sebagai perwujudan cinta Tuhan. Kesehatan adalah kebutuhan hakiki manusia. Kalau manusia mengalami sakit, ia harus disembuhkan agar ia boleh menjalankan tugas yang sudah dipercayakan Tuhan kepadanya. Kesembuhan adalah kebutuhan hakiki manusia. Apa yang dibuat Yesus sesungguhnya adalah ungkapan cinta Tuhan. Yesus Kristus, pada dasarnya selalu menggunakan standart Tuhan dalam kegiatan hariannya.

Hari Sabat adalah hari Tuhan. Setiap orang yang ikut merayakan hari Sabat/Tuhan sangat diharapkan untuk meneruskan cinta Tuhan kepada sesama yang menderita. Hari Sabda/Tuhan adalah satu kesempatan yang sangat baik bagi orang yang percaya kepada Tuhan untuk mewujudkan imannya dan wartakan kebahagiaan kepada sesama sesudah ia mengikuti perayaan hari Sabat/Tuhan. Pada hari Sabat/Tuhan bukanlah kesempatan untuk mengabaikan orang sakit dan yang lapar; bukanlah kesempatan untuk mengutuk orang yang bersalah, sebaliknya kesempatan untuk membangkitkan semangat mereka yang lesuh dan kepastian untuk mereka yang bingung; kegembiraan bagi mereka yang sedih; kekuatan bagi mereka yang lemah.

Marilah saudara-saudari... Gunakanlah standard Tuhan dalam kegiatan harian kita. Kalau kita selalu menggunakan kaca mata Tuhan untuk melihat segala sesuatu dalam hidup kita, maka pasti semuanya akan baik dan mereka yang hidup bersama kita pun akan merasakan kuasa Tuhan keluar dari diri kita. 
Kita berdoa semoga Tuhan selalu menguatkan iman kita.

Kita mohon Bunda Maria untuk mendoakan kita.  Amin.

Tidak ada komentar: