Jumat, 11 Januari 2019

Siro Sabtu, 12 Jan 19


Bacaan Liturgi

Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Bacaan Injil
Yoh 3:22-30

Sahabat mempelai bersukacita mendengar suara mempelai.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:

Sekali peristiwa Yesus bersama murid-murid-Nya pergi ke tanah Yudea, dan Ia diam di sana bersama-sama mereka dan membaptis. Akan tetapi Yohanes pun membaptis juga di Ainon, dekat Salim, sebab di situ banyak air, dan orang-orang datang ke situ untuk dibaptis, sebab pada waktu itu Yohanes belum dimasukkan ke dalam penjara.

Maka timbullah perselisihan di antara murid-murid Yohanes dengan seorang Yahudi tentang penyucian. Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya, "Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang sungai Yordan, dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga, dan semua orang pergi kepada-Nya." Jawab Yohanes, "Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari surga. Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya. Yang empunya mempelai perempuan ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai, yang berdiri dekat dia dan mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh. Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.

Demikianlah Injil Tuhan.

=======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                   
Sabtu, 12 Januari 2019                                                                                                                          
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Wartakan Yesus Kristus Agar Dikenal Dan Dicintai Banyak Orang!               
Yohanes 3: 22 – 30

Saudara-saudari... Situasi politik dunia kita, sungguh sangat berbeda dengan situasi pewartaan surgawi yang kita dengar lewat Injil hari ini. Yohanes Pembaptis adalah orang yang mempersiapkan jalan bagi Yesus Kristus, Raja alam semesta. Yohanes adalah jubir tunggal, memperkenalkan Yesus Kristus/Almasih yang akan datang, kepada para pendengar. Motivasi pewartaannya adalah agar hati para pendengar sungguh siap menyambut kedatangan Tuhan; Ia tidak punya satu motivasi ingat diri di balik memperkenalkan Yesus Kristus. Yang ada adalah motivasi luhur, mempersiapkan jalan bagi Tuhan; meyakinkan para pendengar untuk bertobat, agar di saat Yesus Kristus datang, hati mereka sudah siap.
Sebagai Jubir, Ia selalu berkata jujur dan benar. Ia sangat rendah hati. Dengan segala kerendahan hati dan jujur, ia wartakan bahwa yang datang sesudah dia adalah sungguh besar dan ia sendiri tidak layak membuka tali kasutNya. Yohanes adalah saksi tentang Terang, ia sendiri bukanlah Terang; Dia yang datang sesudahnya adalah Terang.

Hari ini kita dengar bahwa ada orang yang mempersoalan pembaptisan Kristus. Seorang Yahudi berkata kepada Yohanes: “Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang Sungai Yordan dan tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga dan semua orang pergi kepadaNya.”  Yohanes menanggapi informasi itu dengan satu penjelasan yang menarik, katanya: “Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga. Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: aku bukan Mesias, tetapi aku mendahuluiNya. Sekarang sukacitaku sudah penuh: Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.”

Lewat pernyataannya ini, Yohanes sungguh sadar akan statusnya sebagai penyiap jalan dan merasa bahwa tugasnya mendatangkan hasil. Banyak orang datang kepada Yesus. Keberhasilan Yesus dilihatnya sebagai satu kebahagian, sesuatu yang sungguh mendatangkan sukacita besar.
Yohanes tetap menjaga keaslian tingkahlakunya. Ia yang sejak awal hidupnya sederhana, jujur, rendah hati dan selalu berkata benar, kini di waktu Yesus mulai tampil di depan umum, ia pun tetap menunjukkan sikap yang sama, rendah hati dan berkata jujur dan benar. Ia tidak sombongkan diri atau merasa dirinya hebat. Yesus yang diwartakannya pun memiliki sikap seperti yang sudah diwartakannya. Apa yang dikatakan Yohanes tentang Yesus semuanya benar. Yesus adalah Terang, Penyelamat. Ia adalah Tuhan semesta alam.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita selalu jujur dan berkata benar? Apakah kita tetap mempertahan sifat –sifat positip tanpa merubahnya walapun situasi hidup kita berubah?

Marilah saudara-saudari... Sebagai pengikut Kristus kita harus selalu tunjukkan sikap seperti yang sudah ditunjukkan oleh Yohanes Pembaptis dan Yesus Kristus sendiri. Kalau kita selalu tunjukkan itu kepada orang lain itu berarti kita sudah membuat Yesus Kristus dikenal dan dicintai oleh banyak orang. 

Kita mohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amin.

Tidak ada komentar: