Jumat, 18 Januari 2019

Siro Sabtu, 19 Jan 19


Bacaan Liturgi

Hari Biasa, Pekan Biasa I

Bacaan Injil Mrk 2:13-17

Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:

Sekali peristiwa Yesus pergi lagi ke pantai Danau Galilea, dan semua orang datang kepada-Nya.Yesus lalu mengajar mereka.Kemudian ketika meninggalkan tempat itu, Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai, Yesus berkata kepadanya, "Ikutlah Aku!" Maka berdirilah Lewi, lalu mengikuti Yesus.Kemudian, ketika Yesus makan di rumah Lewi, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama dengan Dia dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia.Waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat, bahwa Yesus makan dengan pemungut cukai dan orang berdosa, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya, "Mengapa Gurumu makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"Yesus mendengar pertanyaan itu dan berkata kepada mereka, "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit!Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa!"

Demikianlah Injil Tuhan.

======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                      
Sabtu, 19 Januari 2019                                                                                                                            
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Rangkullah Dan Dengarkanlah Sesama Agar Bisa Menjadi Manusia Produktip! 
Markus 2: 13 – 17

Saudara-saudari... Hari ini kita mendengar Yesus Kristus memanggil Lewi, nama lainnya Matius untuk mengikutiNya. Lewi adalah pemungut cukai. Ia dibenci oleh banyak orang. Ia dianggap pendosa oleh para pemimpin agama Yahudi. Tetapi Yesus Kristus datang memanggilnya. Yesus Kristus merangkul beliau dan memanggilnya untuk menjadi muridNya. Ia kemudian menjadi Rasul dan menulis Injil Yesus Kristus. Yesus Kristus memanggil seseorang untuk menjadi muridnya bukan karena orang itu suci atau luar biasa. Ia memanggilnya karena Ia mencintai-nya dan percaya, bahwa dia bisa menjalankan tugas-Nya. Yesus Kristus tidak memikirkan apa yang sudah dibuat oleh Lewi di masa lampau, tetapi yang dipikirkan-Nya adalah masa sekarang dan masa depan-nya. Yesus Kristus tahu, bahwa masa sekarang dan masa depan dari Lewi, yang dipanggilNya, ada dalam tangan-Nya dan akan menjadi urusanNya. Dia yang memanggil, Dia juga yang bertanggungjawab akan kehidupan Lewi. Kalau Lewi selalu bersama Yesus Kristus, maka pasti Lewi pun akan baik. Karena bagi Tuhan  semuanya mungkin terjadi.

Saudara-saudari... Kalau kita amati cara menerima calon seminari, bruder dan suster di zaman sekarang, pada umumnya para calon harus mengikuti persyaratan yang sudah dikeluarkan oleh Serikat bersangkutan, seperti nilai akademisnya, kesehatannya, surat rekomendasi dari pastor paroki dan lain-lain. Kalau tidak memenuhi persayaratan, maka calon itu tidak akan diterima. Apa yang kita buat sekarang sepertinya tidak mengikuti gaya Yesus Kristus. Bagi Yesus Kristus bukan soal nilai akademis, kesehatan dan rekomendasi dari pemimpin agama. tetapi kesediaan dan ketebukaan pribadi yang dipanggil di saat ia dipanggil.  Selanjutnya Yesus sendiri yang akan mengaturnya.

Waktu saya mengikuti kursus penyegaran tahun 2015, seorang professor menjelaskan kepada kami, bahwa untuk menjadi formator, ia harus siapkan waktu sebanyak-banyaknya untuk mendengarkan ungkapan hati para calon religius. Jangan cepat-cepat mengeluarkan para calon dari biara kalau ia melanggar peraturan. Melanggar peraturan adalah satu indikasi bahwa ada  sesuatu yang kurang beres dalam diri pelanggar. Formator harus mendengarkan ceritera dari formandinya, apa yang sedang terjadi dalam diri dan pikirannya; mendengarkan ceritera masa lampaunya dan berusaha bersama dia mencari tahu apa akar persoalan yang mengganggunya sampai ia melanggar peraturan. Mengetahui akar masalah akan sangat membantu formator untuk bisa bekerja bersama calon agar masalahnya bisa diselesaikan. 

Pendekatan yang sama, juga bisa diterapkan dalam keluarga atau di sekolah. Ada banyak anak yang sering melanggar peraturan baik dalam keluarga maupun di sekolah. Kadang orangtua atau para guru tidak mengerti mengapa anak-anak bertingkah laku demikian. Kadang orangtua atau guru cepat sekali mencap anak-anak pembangkang atau kepala batu, sementara akar persoalannya tidak diketahui. Karena itu sangat sangat penting untuk merangkul, mendengarkan apa yang sedang terjadi. Mungkin setelah kita mendengarkan mereka, kita semakin sadar dan memahami apa yang sedang terjadi ke atas mereka dan bersama anak-anak mencari solusi untuk membantu mereka. 

Marilah saudara-saudari... Ikutilah gaya pendekatan Yesus Kristus terhadap Lewi pada hari ini. Rangkulah dan dengarkanlah sesama yang punya kesulitan; sadarkanlah mereka bahwa mereka bisa menjadi manusia produktip.

Bersama Bunda Maria, kita berdoa semoga Tuhan selalu memberi kita kesabaran dan kesediaan untuk mendengarkan sesama kita. Amin

Tidak ada komentar: