Senin, 28 Januari 2019

Siro Selasa 29 Jan 19

Bacaan Liturgi

Hari Biasa, Pekan Biasa III

Bacaan Injil
Mrk 3:31-35

Barangsiapa melaksanakan kehendak Allah, dialah saudara-Ku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:

Sekali peristiwa datanglah ibu dan saudara-saudara Yesuske tempat Ia sedang mengajar. Mereka berdiri di luar, lalu menyuruh orang memanggil Yesus.Waktu itu ada orang banyak duduk mengelilingi Dia;mereka berkata kepada Yesus, "Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar, dan berusaha menemui Engkau."Jawab Yesus kepada mereka, "Siapa ibu-Ku? Siapa saudara-saudara-Ku?" Yesus memandang orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu,lalu berkata, "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku!Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku."

Demikianlah Injil Tuhan.

=======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                  
Selasa, 29 Januari 2019                                                                                                                       
RP Fredy Jehadin, SVD
Tema: Barangsiapa Melakukan Kehendak Allah, Dialah Saudara-Saudari dan Ibu Kristus!
Markus 3: 31-35

Saudara-saudari... Hari ini Gereja merayakan Pesta St. Yoseph Freinademetz, misionaris pertama dari Serikat Sabda Allah yang dikenal dengan singkatan SVD, yang bekerja di Shantung Selatan Negara China. Sebagai misionaris, ia bekerja sangat tekun dan tidak pernah kembali ke kampung halamannya yaitu Triol Selatan Italia, sampai meninggal di China, 28 Januari 1908. Cara hidupnya sungguh mempengaruhi hidup orang lain. Saya secara pribadi masuk bergabung dalam Serikat Sabda Allah hanya karena tertarik dengan sikap hidup St. Yoseph Freinademetz. Ia yang lemah lembut, sederhana dan tekun menjalankan tugas misionernya walapun banyak kali dicaci maki oleh sekelompok elit yang menganggap bahwa agama Kristen identik dengan kekuatan dari luar yang berbahaya untuk bangsa dan negara. Ia dirampok dan dibabak-belur oleh mereka yang tidak senang dengan beliau, tetapi ia tidak pernah lari dari semua tantangan itu. Ia sangat mencintai orang China dan budaya China, sampai-sampai ia sendiri katakan: “Di dalam surga aku mau menjadi orang China.” Karena itu, sewaktu digelar Santu, Yoseph Freinademetz dilengkapi dengan busana China.
Kepada saudara-saudaranya SVD, Yoseph Freinademetz pernah berkata: “Pekerjaan misoner tidak punya arti kalau tidak ada cinta dan dicintai. Saya sudah mencintai saudara-saudari-ku orang China dan saya sudah menjadikan budaya dan bahasanya sebagai bagian dari hidupku. Saya rela mati demi mereka. Saya mau menjadi orang china dalam surga!” St. Yoseph sungguh merasa satu dengan orang China yang dilayaninya. Mereka bukanlah seketurunan dengan dia. Tetapi iman akan Kristus sudah menyatukan dia dengan mereka.

Injil hari ini sungguh sejalan dengan apa yang sudah dilakukan oleh St. Yoseph. Apa yang dikatakan Yesus kepada orang banyak sudah menjadi bagian dari hidup St. Yoseph. Injil katakan bahwa ibu dan saudara-saudara Yesus datang ke tempat Yesus sedang mengajar. Orang memanggil Yesus katanya: Lihat, ibu dan saudara-saudaraMu ada di luar, dan berusaha menemui Engkau. Jawab Yesus kepadanya: Siapa ibu-ku dan siapa saudara-saudara-Ku? Ia melihat orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya dan berkata: Inilah ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Barangsiapa melakukan kehendak Allah, Dialah saudara-ku laki-laki, dialah saudaraku perempuan, dialah ibu-Ku. Pernyataan Yesus ini sungguh berkenan kepada St. Yoseph.
Secara sepintas, pernyataan Yesus ini sungguh sangat tidak enak didengar oleh orang-tua dan saudara seketurunannya. Tetapi pesan yang mau disampaikan Yesus Kristus di sini adalah relasi kita dengan Tuhan sesungguhnya bukannya berdasakan relasi biologis atau relasi karena hubungan darah. Tetapi karena iman. Kita yang dilahirkan dalam roh dan air berkat permandian, mengakui Tuhan Allah adalah Bapa kita, Yesus kristus adalah saudara kita, dan Roh Kudus adalah penolong kita. Hal itu mungkin karena iman kita kepada Allah Tritunggal.
Maria, sudah menjadi Ibu dari Yesus Kristus, karena imannya yang kuat akan Allah. Tuhan sendirilah yang sudah memilih Maria dan jadikan dia Bunda Yesus Kristus karena iman dan kesederhanaannya. Lewat Injil hari ini, Yesus Kristus dengan tegas katakan kepada umum bahwa barangsiapa yang melakukan kehendak Allah, dialah saudara laki-laki, atau saudara perempuan atau ibu-Nya. Pengumuman ini ditujukan kepada kita semua, yang mendengarkan Sabda-Nya hari ini. Kita yang sudah mengimani Yesus Kristus dan menjalankan kehendak Bapa, maka sudah layak disebut saudara laki-laki, atau saudara perempuan, atau ibu Yesus Kristus.

Pertanyaan untuk kita: Sebagai saudara laki-laki Yesus Kristus: apakah kita selalu siap membela dan menjaga Yesus Kristus dalam hidup kita? Sebagai saudara perempuan Yesus Kristus: Apakah kita selalu mencintai dan melayani Yesus Kristus dalam kehidupan harian kita? Sebagai ibu Yesus Kristus: apakah kita selalu merawat, memperhatikan dan mengayomi  Yesus Kristus dalam hidup harian kita?

Marilah saudara-saudari .... Lakukanlah kehendak Allah dengan setia dan penuh tanggungjawab, maka kita layak disebut Saudara-Saudari dan Ibu Kristus.

Bersama St. Yoseph Freinademetz dan Bunda Maria kita berdoa, semoga Tuhan selalu membantu kita agar kita tetap setia dan tekun menjalankan kehendakNya. Amin.

Tidak ada komentar: