Kamis, 03 Oktober 2019

Siro Jumat, 04 Oct 19

Bacaan Liturgi

Hari Biasa, Pekan Biasa XXVI
PW S. Fransiskus dari Assisi

Bacaan Injil
Luk 10:13-16

Barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Sekali peristiwa Yesus bersabda, "Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Sebab seandainya di Tirus dan Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengahmu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Maka pada waktu penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan daripada tanggunganmu.

Dan engkau, Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati.

Barangsiapa mendengarkan kalian, ia mendengarkan Daku; dan barangsiapa menolak kalian, ia menolak Aku; dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku."

Demikianlah Injil Tuhan.
=======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                      Jumat, 04 Oktober 2019                                                                                                                  
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Sensistip Mendengarkan Bisikan Tuhan Dan Laksanakan PerintahNya!                              Lukas 10: 13-16

Saudara-saudari…. Hari ini kita merayakan Pesta Santo Fransiskus dari Asisi. Ia dilahirkan pada tahun 1182 dari keluarga yang sangat kaya. Pada masa mudanya ia dimanjakan oleh orangtuanya sehingga ia pun berkembang menjadi pemuda yang suka berfoya-foya dan pemboros. Pada umur 20 tahun, bersama temannya ia terlibat sebagai prajurit dalam perang saudara antara Asisi dan Perugia. Dalam pertempuran itu ia ditangkap dan dipenjarakan selama satu tahun hingga jatuh sakit. Pengalaman pahit itu menandai awal hidupnya yang baru. Ia tidak tertarik lagi dengan usaha dagang ayahnya dan corak hidup mewah. Sebaliknya, ia lebih tertarik pada corak hidup sederhana dan miskin sambil lebih banyak meluangkan waktunya untuk berdoa di gereja, mengunjungi orang – orang di penjara dan melayani orang miskin dan sakit. Pada suatu waktu, selagi kusuk berdoa, di dalam Gereja San Damian, dalam keheningan yang sangat sunyi, tiba-tiba ia mendengar suara Tuhan keluar dari Salib Yesus: “Fransiskus, perbaikilah rumah-Ku yang hampir rubuh ini!” Fransiskus tertegun sebentar lalu dengan yakin mengatakan bahwa suara itu adalah suara Yesus sendiri. Segera ia lari ke rumah. Tanpa banyak pikir dia mengambil setumpuk kain mahal dari gudang ayahnya lalu menjual kain-kain itu. Uangnya diberikan kepada Pastor Paroki San Damian untuk membiayai perbaikan gereja. Tetapi Pastor menolak pemberian itu. Ayahnya marah sekali lalu memukul dan menguncinya di dalam satu kamar. Setelah dibebaskan oleh ibunya, ia lari ke gereja San Damian dan diikuti oleh ayahnya. Ia dipukul, diseret dan memaksanya untuk kembalikan uang hasil jualan barang kepada ayahnya. Tetapi uangnya sudah diberikan kepada orang miskin. Sejak waktu itu ia tidak kembali lagi kepada orang tuanya. Ayahnya meminta uskup untuk membujuk Fransiskus untuk kembalikan uangnya. Di hadapan uskup, Fransiskus melucuti pakaian yang dikenakannya sambil mengatakan bahwa pakaian-pakaian itu adalah milik ayahnya.Semenjak itu, hanya Tuhanlah yang menjadi ayahnya. Sang uskup memberinya sehelai mantel dan sebuah ikat pinggang. Inilah pakaian para gembala domba dari Umbria, yang kemudian menjadi pakaian para biarawan Fransiskus. Fransiskus samasekali tidak kecut dan sedih, sebaliknya dengan bangga berkata: “Nah, sekarang barulah aku dapat berdoa dengan sungguh-sungguh, ‘Bapa kami yang ada di surga.” Dan semenjak itu, Sabda Yesus, “Barangsiapa yang mau mengikuti Aku, ia harus menjual segala harta kekayaannya dan membagikannya kepada orang miskin”, menjadi dasar hidup baru. Sehari-harian ia mengemis sambil berkotbah kepada orang-orang yang ada di sekitar gereja San Damian. Ia menolong orang miskin dan penderita lepra. Banyak orang senang mendengar kotbahnya. Ia hidup dari mengemis dan hasilnya dibagi kepada orang miskin. Fransiskus sangat yakin bahwa inilah jalan hidup yang dikehendaki Tuhan baginya. Selanjutnya cara hidupnya mempengaruhi orang lain dan mereka pun mengikuti dia. Sekarang Ordo Fransiskan ada di mana-mana di dunia ini dan mereka mengikuti semangat hidup dari pendirinya, yaitu Fransiskus. 

Saudara-saudari… Fransiskus sungguh sensitip mendengarkan suara Tuhan. Sewaktu ia diminta untuk memperbaiki Gereja St. Damian, maka dengan penuh semangat ia menanggapinya. Karena kesucian hati dan kesederhanaan hidupnya, maka banyak orang mengikuti semangat hidupnya. St. Fransiskus sudah menjadi saksi Kristus yang miskin dan sederhana. 

Kita memohon St. Fransiskus dan Bunda Maria untuk mendoakan kita, agar kita pun selalu sensitip mendengarkan bisikan Tuhan dan melaksanakan perintah-Nya.  Amen!

Tidak ada komentar: