Selasa, 08 Oktober 2019

Siro Sabtu, 5 Oct 19

Bacaan Liturgi

Hari Biasa, Pekan Biasa XXVI

Bacaan Injil
Luk 10:17-24

Bersukacitalah karena nama-Mu terdaftar di surga.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Pada waktu itu ketujuh puluh murid Yesus kembali dari perutusannya dengan gembira dan berkata, "Tuhan, setan-setan pun takluk kepada kami demi nama-Mu."Lalu kata Yesus kepada mereka, "Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit.Sesungguhnya Aku telah memberikan kalian kuasa untuk menginjak-injak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tiada yang dapat membahayakan kalian. Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu terdaftar di surga."

Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata, "Aku bersyukur kepada-Mu, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Kausembunyikan bagi orang bijak dan pandai, tetapi Kaunyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan di hati-Mu. Segala sesuatu telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tiada seorang pun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak berkenan menyatakannya."

Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada para murid dan berkata, "Berbahagialah mata yang melihat apa yang kalian lihat. Karena Aku berkata kepada kamu: Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kalian lihat, tetapi tidak melihatnya dan ingin mendengar apa yang kalian dengar, tetapi tidak mendengarnya."

Demikianlah Injil Tuhan.
=======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                      
Sabtu, 05 Oktober 2019                                                                                                                     
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema:  Tuhanlah Sumber Segala Kuasa Dan Disalurkannya Lewat Kita!                                        Lukas 10: 17-24

Saudara-saudari... Injil hari ini menceriterakan kepada kita tentang 70 murid Yesus yang kembali dari perutusan mereka. Mereka dengan bangga menceriterakan keberhasilan mereka kepada Yesus. Katanya: “Tuhan, setan-setan pun takluk kepada kami demi namaMu.” 

Saudara-saudari… Betapa sering sikap seperti ini masih dipraktekan oleh saudara-saudari kita, yang mengalami kebehasilan dalam menyembuhkan orang sakit atau mendoakan intensi seseorang. Betapa sering kita dengar ada yang berkata: “Sayalah yang menyembuhkan orang itu; atau sayalah yang mendoakan orang itu sehingga dia bisa berhasil. 
Menanggapi sikap seperti di atas, Yesus berkata kepada: “Sesungguhnya Aku telah memberi kalian kuasa untuk menginjak-injak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tiada yang dapat membahayakan kamu. Namun janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk, tetapi bersukacitalah karena namamu terdaftar di surga.” Lewat pernyataan ini Yesus mau ingatkan para murid, termasuk kita di jaman sekarang, bahwa sumber kekuatan dan kuasa ada pada Tuhan, bukan pada manusia. Keberhasilan itu bukan karena kekuatan dan kuasa kita, tetapi karena kekuatan kuasa Tuhan yang disalurkannya lewat kita. Tuhanlah yang memungkinkan semua itu terjadi.  Yesus sudah dengan sangat jelas katakan kepada para murid-Nya, termasuk kita sebelum pergi mewartakan kerajaan Allah dan menyembuhkan orang sakit serta mengusir roh-roh jahat, kata-Nya: Sesungguhnya Aku telah memberi kalian kuasa” 

Saudara-saudari… Satu praktek yang biasa kita lakukan sebelum kita menjamah orang sakit, pertama-tama kita persiapkan diri secara baik. Kita siapkan bacaan dari Kitab Suci, kita pasang lilin dan pasang salib Yesus dan gambar Bunda Maria dan mungkin gambar orang kudus juga di sekitar orang sakit. Maksud dari semuanya ini adalah mau mengundang kuasa dan kekuatan Tuhan agar Dia hadir bersama kita supaya di saat kita menjamah dan mendoakan orang sakit, kekuatan dan kuasa Tuhan disalurkannya lewat tangan dan doa-doa kita sehingga orang sakit bisa alami kesembuhan. Dari perbuatan ini sangat jelas kelihatan bahwa kekuatan dan kuasa itu datang dari Tuhan yang disalurkan lewat tangan kita. Jadi kita tidak punya alasan untuk membanggakan diri bahwa kitalah yang menyembuhkan orang sakit, sama sekali tidak. Tuhan yang kita undang untuk hadir bersama kitalah yang menyembuhkannya. Kita hanyalah alat , yang menyalurkan kekuatan dan kuasa Tuhan.

Musa dalam Perjanjian Lama sudah alami hal ini. Sewaktu Tuhan memanggilnya dan menugaskan dia untuk membawa orang Israel keluar dari Mesir, Musa berkeberatan, katanya: “Tuhan, aku tidak pandai bicara, sebab aku berat mulut dan berat lida. Kemudian Tuhan menjawab: Aku akan menyertai lidamu dan mengajar engkau, apa yang harus kaukatakan.” Keluaran 4: 10-11. Apa yang dikatakan Tuhan sungguh terjadi dalam hidup Musa. Berkat kuasa dan kekuatan Tuhan yang ada dalam dirinya, Musa berhasil membawa bangsa Israel keluar dari Mesir.

Marilah saudara-saudari... Kalau kita alami keberhasilan dalam pelayanan kita, maka kembalilah kepada Tuhan, sampaikan syukur kepadaNya. Keberhasilan kita bukanlah karena kehebatan kita, tetapi karena kemurahan hati Tuhan. Dialah yang menghendaki agar hal itu terjadi atas kita. Tuhanlah yang bekerja dalam diri kita. Tuhanlah yang menggunakan tubuh kita. 

Bersama Bunda Maria kita berdoa: Tuhan sadarkanlah kami agar selalu rendah hati dan tahu berterima kasih kepada-Mu di saat kami alami keberhasilan dalam pelayanan kami. Dalam nama Kristus kami berdoa. Amen!

Tidak ada komentar: