Minggu, 27 Oktober 2019

Siro Senin, 28 October 19

Bacaan Liturgi

Pesta S. Simon dan Yudas, Rasul

Bacaan Injil
Luk 6:12-19

Yesus memilih dari antara murid-murid-Nya dua belas orang yang disebut-Nya rasul.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Sekali peristiwa, Yesus mendaki sebuah bukit untuk berdoa. Semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Keesokan harinya, ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang yang disebut-Nya rasul. Mereka itu ialah: Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus,  Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.

Lalu Yesus turun bersama mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar. Di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya, dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem, dari daerah pantai Tirus dan Sidon. Mereka datang untuk mendengarkan Dia  dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan. Dan orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena dari pada-Nya keluar suatu kuasa, dan semua orang itu disembuhkan-Nya.

Demikianlah Injil Tuhan.
====================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                   
Senin, 28 Oktober 2019                                                                                                                     
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema:  Rajin, Berani Dan Siap Mati Demi Kristus!                                                                              Lukas 6: 12 - 19

Saudara-saudari… Hari ini kita merayakan pesta St. Simon dan St. Yudas, Rasul. Mengapa dirayakan pada hari yang sama? Kemungkinan karena nama keduanya selalu disebutkan serentak berurutan dalam Injil-Injil Sinoptik (Matius 13: 55, Markus 3:18 dan Lukas 6:16) dan karena keduanya sama-sama mengalami nasib sebagai martir di negeri Persia (sekarang Iran). Simon dijuluki ‘si Zelot’, yang artinya ‘yang rajin’, ‘yang meluap semangatnya’dalam mempelajari dan mentaati Hukum Taurat Yahudi. Gelaran ini diberikan juga barangkali karena ia termasuk salah seorang penganut aliran Zelot (lihat Markus 3: 18) yang sangat fanatic berpegang teguh pada Taurat dan yang turut ambil bagian dalam pemberontakan melawan penjajah Romawi tahun 67 – 70. Ia orang Kanaan yang dipanggil Yesus menjadi RasulNya. Dalam tradisi Barat yang tertera di dalam liturgi Romawi disebutkan bahwa Simon pernah mewartakan Injil di Mesir, kemudian bergabung dengan Yudas pergi ke Mesopotamia, dan dari sana mereka pergi sebagai misionaris ke negeri Persia, Iran hingga menemui ajalnya sebagai martir bersama Yudas. 
Yudas, yang disebut juga Tadeus artinya ‘yang berani’ adalah saudara rasul Yakobus. Tradisi mengakui bahwa dia adalah penulis Surat Yudas, yang berisi dorongan semangat dan peneguhan kepada umat Kristen yang berada dalam krisis akhlak pada masa itu. Menurut tradisi, Yudas mewartakan Injil di Mesopotamia sebelum bergabung bersama Simon di Persia, di mana keduanya bersama-sama menemui ajal sebagai martir Kristus. Santo Yudas dihormati Gereja sebagai pelindung bagi orang-orang yang mengemban tugas-tugas yang sulit. 
St. Simon dan St. Yudas adalah Rasul Kristus yang rajin mewartakan Injil Kristus; berani membela ajaran Kristus dan bersedia mati demi iman akan Kristus.

Saudara-saudari… Kalau keduabelas para rasul dipilih khusus oleh Kristus untuk mewartakan InjilNya, dan hampir semuanya, kecuali Yudas Iskariot, begitu setia pada Kristus dan malah berani menyerahkan diri untuk mati demi Kristus, yang diimaninya, bagaimana dengan kita? Sebagai pengikut Kristus, apakah kita pun punya sikap dan keberanian yang sama?  Menjadi murid Kristus yang setia dan bertanggungjawab serta berani memperjuangkan nilai-nilai Injil di zaman sekarang adalah tidak muda, tetapi bukan berarti tidak mungkin. 

Marilah saudara-saudari… Sebagai murid Kristus yang setia dan bertanggungjawab, kita pun harus selalu siap sedia menghadapi tantangan zaman dan tetap berani membela iman akan Kristus dalam mempertahankan nilai-nilai Injil meskipun jiwa-raga kita akan sangat terancam. 
Bersama Kristus pasti kita selalu sanggup menghadapi apa pun bentuk tantangan hidup kita! 

Kita memohon Bunda Maria dan St. Simon dan Yudas untuk mendoakan kita. Amen!

Tidak ada komentar: