Selasa, 08 Oktober 2019

Siro Minggu, 06 Oct 19

Bacaan Liturgi

Hari Minggu Biasa XXVII
PF S. Bruno, Imam

Bacaan Injil
Luk 17:5-10

Sekiranya kamu mempunyai iman!

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Sekali peristiwa, 
setelah Yesus menyampaikan beberapa nasihat, 
para rasul berkata kepada-Nya, 
"Tuhan, tambahkanlah iman kami!"
Tetapi Tuhan menjawab, 
"Sekiranya kamu memiliki iman sebesar biji sesawi, 
kamu dapat berkata kepada pohon ara ini, 
'Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut' 
dan pohon itu akan menuruti perintahmu. 

Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba 
yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, 
akan berkata kepada hamba itu waktu ia pulang dari ladang, 
'Mari segera makan'?
Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu 
'Sediakanlah makananku. 
Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku 
sampai aku selesai makan dan minum; 
dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum'? 
Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, 
karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya?

Demikian jugalah kamu. 
Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu 
yang ditugaskan kepadamu, 
hendaklah kamu berkata, 
'Kami ini hamba-hamba yang tidak berguna; 
kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan."

Demikianlah Injil Tuhan.

=======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                      
Minggu, 06 Oktober 2019                                                                                                                   
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema:  Apakah Kita Hamba Kristus Yang Setia?                                                                  
Lukas 17: 5 - 10

Saudara-saudari… Apakah kita hamba Kristus yang setia? Hamba berarti orang yang melaksanakan tugas yang diperintahkan tuannya. Dia punya kewajiban untuk melakukan apa yang ditugaskan oleh tuannya tetapi tidak punya hak untuk melawan dan menyampaikan pendapat. 
Menjadi hamba Allah berarti menjadi pribadi yang selalu menjalankan tugas yang diperintahkan Tuhan. Apa pun yang diperintahkan Tuhan, Ia harus selalu jalankan. 

Bunda Maria adalah contoh yang paling tepat dalam hal ini. Ia adalah hamba Allah. Ia serahkan dirinya secara utuh kepada Tuhan dan siap menjalankan apa yang diperintahkan Tuhan baginya. Sewaktu ia diminta untuk menjadi ibu Tuhan, walaupun secara manusiawi hal itu tidak mungkin terjadi karena ia tidak punya suami, tetapi Maria percaya sungguh pada Tuhan. Kepercayaan dan kepasrahannya diwujudkannya lewat satu pernyataan, katanya: Äku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataan-Mu!” Bunda Maria siap menerima apa yang diperintahkan Tuhan dan menjalankannya dengan setia. Dalam perjalanan hidup sebagai hamba Tuhan, Bunda Maria mengalami banyak tantangan, tetapi walaupun demikian, ia tetap setia menjalankan semuanya. Ia pasrah pada komitmen dan janjinya. Ia sudah dengan tulus katakan dan berjanji pada Tuhan bahwa ia adalah hamba Allah, oleh karena itu ia harus tekun menjalankannya. Kisah perjalanan Bunda Maria kita ketahui lewat Kitab Suci. Kitab Suci mengisahkan bahwa Maria sebagai seorang ibu yang setia kepada Tuhan dan selalu setia mendampingi Anaknya sampai Anaknya, Yesus Kristus, mati di kayu salib.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita juga layak disebut hamba – hamba Kristus?  Apakah kita selalu prioritaskan kehendak Kristus atau kita selalu prioritaskan kehendak kita sendiri. Di saat kita menghadapi banyak tantangan, apakah kita menerimanya dengan penuh kesabaran dan selalu lari kepada Tuhan untuk memohon bantuannya agar kita sanggup menghadapi tantangan itu atau kita putus asa dan lari dari tantangan itu? 

Marilah saudara-saudari…Ikutilah contoh hidup Bunda Maria, dia adalah saudara dan ibu kita. Berjalanlah bersama dia. Dia sudah diserahkan Tuhan untuk menjadi ibu kita. Sebagai anak-anaknya dekatilah dia selalu, maka kita akan ditolongnya. Ikutilah contoh hidup seorang hamba yang dikisahkan oleh Yesus sendiri dalam Injilnya hari ini, bahwa seorang hamba yang setia wajib menjalankan tugasnya sebagai hamba, walaupun tuannya tidak menyampaikan ucapan terima kasih kepadanya sesudah dia menjalankan tugasnya dengan penuh tanggungjawab. Bersama hamba itu marilah kita berkata: kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna, kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan.

Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen!

Tidak ada komentar: