Selasa, 08 Oktober 2019

Siro Senin, 7 Oct 19

Bacaan Liturgi 

Hari Biasa, Pekan Biasa XXVII
PW SP Maria, Ratu Rosario
Bacaan Injil
Luk 10:25-37

Siapakah sesamaku?

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Pada suatu ketika seorang ahli kitab berdiri hendak mencobai Yesus, "Guru, apakah yang harus kulakukan untuk memperoleh hidup yang kekal?"Jawab Yesus kepadanya, "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?"Jawab orang itu, "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati dan dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu. dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."Kata Yesus kepadanya, "Benar jawabmu itu. Perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup."

Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata lagi, "Dan siapakah sesamaku manusia?"Jawab Yesus, "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho. Ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi juga memukulnya, dan sesudah itu meninggalkannya setengah mati. Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu. Ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu. Ketika melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan.

Lalu datanglah ke tempat itu seorang Samaria yang sedang dalam perjalanan. Ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya, 'Rawatlah dia, dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya waktu aku kembali.'

Menurut pendapatmu siapakah di antara ketiga orang ini, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?"

Jawab orang itu, "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya." Yesus berkata kepadanya, "Pergilah, dan perbuatlah demikian!"

Demikianlah Injil Tuhan.
=====================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                     
Senin, 07 Oktober 2019                                                                                                                     
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema:  Teruslah berbuat baik kepada siapa saja yang membutuhkan bantuan kita! 
Lukas 10: 25 - 37

Saudara-saudari... Mendengar ceritera Yesus tentang siapakah sesama kita, - menolong orang yang diserang penyamun, atau menjadi orang Samaria – mungkin ada di antara kita yang merasa takut menjadi orang Samaria atau penolong, karena pada zaman now, begitu banyak orang yang memakai topeng dan berpura-pura menjadi orang miskin; berpura-pura menjadi korban; berpura-pura meminta bantuan dan pada akhirnya orang yang memberi bantuan menjadi korban, merasa sakit hati karena ditipu. Sekarang lewat social media ada peringatan: ”hati-hati kalau ada anak kecil yang menangis di pinggir jalan dan meminta dihantarkan ke alamatnya karena di alamat itu sudah siap orang yang akan memperdayakan anda.”    
                     
Berita-berita macam ini pasti sangat mengganggu keinginan baik dari sesama kita yang selalu mau melayani. Saya yakin banyak di antara kita yang mau menjadi orang samaria, yang siap membantu sesama dengan tulus hati, tetapi karena dunia sekarang sudah semakin pintar, termasuk pintar menipu, akhirnya kerinduan untuk mewujudkan keinginan itu dipertanyakan.  

Saudara-saudari... mengapa  orang baik sering tersakiti dan malah menjadi korban? Untuk menjawabi pertanyaan ini saya mengutip beberapa pikiran dari salah satu anggota Siraman Rohani yang dikirim kepada saya beberapa tahun lalu. Pikiran-pikirannya sangat baik untuk orang yang selalu senang melayani sesama. Katanya: 1) Mengapa orang baik sering tersakiti: karena orang baik selalu mendahului orang lain. Dalam ruang kebahagiaannya ia tak menyediakan untuk dirinya sendiri kecuali hanya sedikit. 2) Mengapa orang baik kerap tertipu? Karena orang baik selalu memandang orang lain tulus seperti dirinya. Ia tdk berprasangka bahwa orang lain yang ia pandang penyayang mampu mengkianatinya. 3) Mengapa orang baik acap dinistai? Karena orang baik tak pernah mau membalas. Ia hanya menerima, meski bukan dia yang memulai perkara atau masalah. 4) Mengapa orang baik sering meneteskan air mata? Karena orang baik tak ingin membagi kesedihannya. Ia terbiasa mengobati sendiri lukanya dan percaya bahwa suatu waktu Tuhan akan mengganti kesabarannya. 5) Namun orang baik tidak pernah membenci yang melukainya. Karena orang baik selalu memandang bahwa di atas segalanya, Allahlah hakikatnya. Jika Allah yang memiliki skenarionnya, bagaimana ia akan mendebat kehendak Allah. Itulah sebabnya orang baik tak memilih almari dendam dalam kalbunya. Jika kita buka laci-laci di dalam hatinya, akan kita temukan hanya cinta dan kasih sayang terhadap mahluk ciptaanNya yang dimilikinya. 

Marilah saudara-saudari... teruslah berbuat baik kepada sesama entah langsung atau lewat lembaga-lembaga sosial atau lewat keluarga yang direkomendasikan kepada kita. Jadilah orang Samaria orang Samaria yang lain untuk sesama kita. 

Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita selalu. Amin.

Tidak ada komentar: