Senin, 14 Oktober 2019

Siro Selasa, 15 Oct 19

Bacaan Liturgi

Hari Biasa, Pekan Biasa XXVIII
PW S. Teresia dr Yesus, Perawan dan Pujangga Gereja

Bacaan Injil
Luk 11:37-41

Berikanlah sedekah dan semuanya menjadi bersih.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Pada suatu ketika, selesai mengajar, Yesus diundang seorang Farisi untuk makan di rumahnya. Maka masuklah Yesus ke rumah itu, lalu duduk makan.Tetapi orang Farisi itu heran melihat Yesus tidak mencuci tangan sebelum makan. Lalu Tuhan berkata kepadanya, "Hai orang-orang Farisi, kamu membersihkan cawan dan pinggan bagian luar,  tetapi bagian dalam dirimu penuh rampasan dan kejahatan. Hai orang-orang bodoh, bukankah yang menjadikan bagian luar, Dialah juga yang menjadikan bagian dalam? Maka berikanlah isinya sebagai sedekah, dan semuanya akan menjadi bersih bagimu.

Demikianlah Injil Tuhan.
=====================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                               
Selasa, 15 Oktober 2019                                                                                                                      
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema:  Yesus Datang Untuk Membawa Pembaruan Rohani!                                               
Lk 11: 37-41

Saudara-saudari... Saya yakin kita semua sudah pernah diundang untuk makan di rumah teman atau keluarga dekat kita. Sewaktu kita diundang, perasaan bathin kita  merasa bahagia karena kita dihargai dan dijamu secara khusus. Sangat jarang terjadi bahwa tuan rumah mengeritik tamu yang datang bertamu. Kalau hal itu terjadi, maka tamu itu tidak mungkin akan datang lagi. 

Hari ini kita mendengar bahwa Yesus Kristus diundang oleh seorang Farisi. Seperti biasa Yesus selalu bahagia menerima undangan oleh siapa saja. Kita tidak tahu apa motivasi undangan dari orang Farisi ini. Apakah ia mau menjerat Yesus? Apakah ia mau mengamati secara teliti apa yang akan dibuat Yesus selama perjamuan itu? Tetapi dengan kuasa keallahan-Nya Yesus tahu apa yang ada dalam benak si Farisi ini. Walapun si Farisi tidak secara terus terang menegur Yesus, tetapi Yesus sudah tahu apa yang ada dalam pikirannya. Karena itu Ia berkata:  “Hai orang-orang Farisi, kalian membersihkan cawan dan pinggan bagian luar, tetapi bagian dalam dirimu penuh rampasan dan kejahatan. Hai orang-orang bodoh, bukankah yang menjadikan bagian luar, Dialah juga yang menjadikan bagian dalam? Maka berikanlah isinya sebagai sedekah, dan semuanya akan menjadi bersih bagimu.”

Saudara-saudari... Kita bisa bayangkan apa yang terjadi dalam ruangan perjamuan hari itu. Tidak diceriterakan apakah Yesus masih duduk makan atau tinggalkan ruang perjamuan? Tidak juga diceriterakan bagaimana reaksi tuan rumah, orang Farisi itu sesudah Yesus menyampaikan pendapatnya tetang orang Farisi itu? 
Pertanyaan kita: Mengapa Yesus begitu tegas dan berani mengeritik orang Farisi yang mengundangnya?
  
Saudara-saudari...  Kita tahu tujuan kedatangan Yesus Kristus ke dunia ini. Yesus datang untuk membawa pembaruan rohani. Bukan pembaruan jasmani. Bagi Yesus kebersihan bathin itu sangat-sangat penting dibandingkan dengan pembersihan lahiriah. Kalau seseorang sudah mengalami pembersihan bathiniah, ia dengan sendirinya juga akan memperhatikan pembersihan lahiriah. Pengalaman manusiawi kita: Seorang yang selalu kusuk berdoa, di saat ia mau ke gereja, ia pasti menggunakan pakaian yang rapih walapun sederhana dan membersihkan dirinya dengan baik. Karena ia tahu bahwa sekarang saatnya mau bertemu Yesus yang hadir dalam tabernakel. 
Jadi sasaran Yesus dalam pengajarannya di saat perjamuan ini adalah mau merombak kebersihan jasmani ke kebersihan rohani. Dari pembersihan tangan ke pembersihan bathiniah. Mungkin juga Yesus dengan sengaja tidak mencuci tangan sebelum makan supaya ada kesempatan bagi orang Farisi untuk menegur Yesus dan pada kesempatan yang sama itu Yesus juga ada kesempatan menasihati orang Farisi, tuan rumah itu. 
Yesus juga kembali mengingatkan tuan rumah, bahwa Tuhanlah yang menciptakan keseluruhan tubuh manusia, lahir dan bathin. Keduanya harus diperhatikan secara seimbang, jangan hanya memperhatikan yang lahiriah agar dipuji orang, tetapi juga yang bathiniah pun harus diperhatikan. Keduanya harus seimbang agar Tuhan yang menciptakannya mengalami kebahagian.

Marilah saudara-saudari... Undanglah Yesus Kristus ke dalam rumah hati kita dan biarkanlah Dia membarui hati kita agar Dia pun layak tinggal dalam rumah hati kita. 

Kita meminta Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amin.

Tidak ada komentar: