Selasa, 01 Oktober 2019

Siro Rabu, 2 Oct 19

Bacaan Liturgi

Hari Biasa, Pekan Biasa XXVI
PW Para Malaikat Pelindung

Bacaan Injil
Mat 18:1-5.10

Malaikat mereka di surga selalu memandang wajah Bapa-Ku di surga.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Sekali peristiwa,datanglah murid-murid kepada Yesus dan bertanya, "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?"Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka lalu berkata, "Aku berkata kepadamu: Sungguh, jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Malaikat mereka ada di surga, dan selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di surga."

Demikianlah Injil Tuhan.
=======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                      
Rabu, 02 Oktober 2019                                                                                                                         
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema:  Kita Sudah Diberi Malaikat Pelindung!                                                                  
Matius 18: 1-5. 10

Saudara-saudari...  Pada tanggal 29 September kemarin kita merayakan Pesta tiga Malaikat Agung: Mikael,Gabriel dan Rafael. Hari ini, 02 Oktober Gereja sudah menetapkannya sebagai hari Malaikat Pelindung. Hari ini, dengan tegas Yesus katakan: Äda malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah BapaKu yang di surga.” 

Pada hari Sabtu 28 September 2019, sehari sebelum pesta St. Mikael, sekitar jam 9 malam, saya pulang dari kota menuju Bomana. Dalam perjalanan, di jembatan layang, saya dihadang oleh 2 mobil. Saya berusaha untuk lari di antaranya. Sesudah saya lewat tiba-tiba saya melihat beberapa batu jatuh di depan mobil saya. Saya lari terus ke arah Airport, kemudian balik menuju jalan utama. Sewaktu saya mau masuk ke jalan utama orang dengan batu lari ke arah mobil saya. Mereka melempari mobilku. Saya melihat batu-batu berterbangan ke arah mobilku. Saya dengan cepat lari mudur dan balik lagi ke airport. Selagi saya balik, saya mendengar bunyi besar, batu mengenai mobilku. Saya lari terus ke arah airport kemudian mengikuti jalan meuju kota ke rumah SVD. Di sana saya cek mobilku. Batu mengenai pintu di samping kiri di bawa kaca. Saya tidak bisa bayangkan kalau batu-batu yang dilempar itu mengenai kaca mobil. Malam itu saya tidur di rumah SVD di kota. 
Beberapa hal yang menarik dari pengalamanku ini: 1. Mengapa manusia yang berada di dalam dua mobil di jembatan layang itu tidak keluar menodong saya? Mengapa mereka melempari mobilku setelah saya berjalan lewat? Mengapa batu-batu yang mereka lemparkan tidak mengenai mobilku, padahal jaraknya sangat dekat? 2. Sewaktu saya mau masuk di jalan umum, banyak orang lari mendekati mobilku, mereka melempari mobilku. Saya lari mundur. Mengapa batu-batu yang mereka lemparkan tidak mengenai kaca mobil? Mengapa hanya satu batu yang kena mobil dan bukan pada kaca mobil? Apakah ada kekuatan yang melindungi mobil saya malam itu? 

Saudara-saudari...  Dalam Injil hari ini Yesus berkata:  “Jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di surga yang selalu mamandang wajah Bapa-ku yang di surga.” Lewat pernyataannya ini, Yesus mau menegaskan, bahwa setiap pribadi punya malaikatnya masing-masing. Malaikat itu adalah pesuruh Tuhan. Dia adalah jembatan antara setiap pribadi dengan Tuhan. Saya percaya bahwa di saat saya di kepung, Malaikat Pelindungku yang menjaga saya. Kekuatan dan keberingasan para penjahat tidak bisa mengalahkan malaikat pelindungku. Dari pengalaman malam itu, saya semakin percaya bahwa para malaikat itu sungguh ada. 

Mengapa saya begitu yakin bahwa malaikatlah yang menolong saya? Sewaktu saya menyiapkan kotbah untuk perayaan St. Maikel, Malaikat Agung, saya merasa bahwa pembicaraanku tentang Malaikat Agung Mikael kurang kuat. Saya sempat ngomong pada santu Mikael: “St. Mikael, maaf saja, saya belum pernah mengalamimu secara langsung, kotbahku sepertinya kurang menyentuh. Tolong doakan saya.” Dan apa yang terjadi sesudahnya? Justru pada malam itu, saya langsung mengalami perlindungannya. St. Mikael adalah musuh setan yang paling utama. Dialah yang mengusir setan dari surga. Malam itu juga dia menghalau kekuatan setan dalam diri para penyamun yang mau menganiaya saya. Terima kasih St Maikel.

Marilah saudara-saudari... Percayalah selalu bahwa Tuhan sudah menyiapkan malaikat pelindung untuk kita masing-masing. Bergaullah dengan malaikat Pelindung kita setiap saat; dengarlah bisikan suaranya. Bisikannya selalu mendatangkan keselamatan bagi kita. 

Kita berdoa, semoga kita selalu sadar akan kehadiran Malaikat Pelindung dalam hidup kita dan dengan penuh kesadaran kita memberi hormat kepadanya dan selalu berkomunikasi dengan dia. 

Kita memohon Malaikat Pelindung untuk menuntun kita dalam perjalanan hidup kita setiap hari dan juga memohon Bunda Maria untuk selalu mendoakan kita. Amen!

Tidak ada komentar: