Senin, 28 Oktober 2019

Siro Selasa, 29 October 19

Bacaan Liturgi 

Hari Biasa, Pekan Biasa XXX

Bacaan Injil
Luk 13:18-21

Biji itu tumbuh dan menjadi pohon.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Ketika mengajar di salah satu rumah ibadat, Yesus bersabda, "Kerajaan Allah itu seumpama apa? Dengan apakah Aku akan mengumpamakannya? Kerajaan Allah itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya. Biji itu tumbuh dan menjadi pohon, dan burung-burung di udara bersarang di ranting-rantingnya."

Dan Yesus berkata lagi, "Dengan apakah Aku akan mengumpamakan Kerajaan Allah? Kerajaan Allah itu seumpama ragi, yang diambil seorang wanita dan diaduk-aduk ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai seluruhnya beragi."

Demikianlah Injil Tuhan.
=======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                      Selasa, 29 Oktober 2019                                                                                                                    
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema:  Jadilah Manusia Yang Berguna Bagi Orang Lain!                                                   
Lukas 13:18- 21

Saudara-saudari... Hari ini Yesus berkata: “Kerajaan Allah itu seumpama sesawi yang ditaburkan orang di kebunnya. Biji itu tumbuh dan menjadi pohon dan burung-burung di udara bersarang di ranting-rantingnya”. Lewat perumpamaan ini, Yesus mau mengajarkan kita, bahwa dalam kerajaan Allah itu terdapat kebajikan-kebajikan yang baik, yang punya kemampuan yang bisa mempengaruhi hidup orang lain. Kebajikan-kebajikan itu antara lain: cinta kasih, perdamaian, keharmonisan, saling menghargai, saling meneguhkan, saling memuji dan saling mempercayai. Kalau kebajikan-kebajikan ini ditaburkan ke dalam hati dan pikiran manusia dan manusia menanggapinya dengan baik dan dengan sangat serius, memeliharanya dengan baik dan membiarkannya bertumbuh dengan baik, maka pribadi, yang menanggapinya itu akan menjadi pribadi yang baik dan kuat; pribadi yang penuh kasih, suka damai, selalu promosikan keharmonisan, menghargai sesama, suka meneguhkan sesama dan mempercayai.  
Sama halnya dengan ragi. Dalam ragi itu ada kemampuan untuk mempengaruhi tepung terigu. Kalau ragi itu diaduk-aduk ke dalam tepung terigu sampai rata dan membiarkannya berkembang tanpa diganggu, maka adonan tepung terigu itu akan membesar. 

Saudara-saudari... Setiap kita punya talenta dan kemampuan. Talenta dan kemampuan kita kalau dimanfaatkan dengan baik pasti bisa mempengaruhi orang lain. Tutur kata dan contoh hidup kita yang baik pasti bisa menginspirasi kehidupan orang lain; Kebaikan kita akan sangat mempengaruhi kehidupan sesama kita. Tetapi betapa sering kita lupa, bahwa tutur kata dan kebaikan kita akan sangat mempengaruhi orang lain. Karena itu promosikan kebaikan dan jauhilah keburukan. 

Sampai sekarang saya masih ingat nasihat pastor pembimbingku sewaktu saya masih di Seminari Tinggi. Katanya: kunci kedamaian ada dalam diri setiap pribadi. Kalau anda mau hidup aman dan damai, mulailah dengan diri anda sendiri.  Nasihatnya ini selalu saya amalkan dalam hidup harianku. Contoh konkritnya: sewaktu saya mau tidur, kalau tetangga saya membunyikan music dengan volume tinggi, maka reaksi awal saya, saya harus pergi ingatkan tetangga saya untuk perkurangkan volumenya. Tetapi kemudian saya berpikir, bagaimana kalau tetangga saya tidak mau mendengarkan saya? Kemudian, saya merubah sikap. Saya harus menerima musik itu, mendengarkannya dengan baik dan biarkan music itu mengiringi tidurku. Dengan menerapkan sikap seperti ini, maka saya alami rasa damai dan saya pun bisa tidur dengan aman dan nyenayk. Itulah buah nasihat dari pastor pembimbingku, yang sudah bertumbuh kembang dalam hidupku. Dia sudah menjadi manusia berguna bagi hidupku.
  
Marilah saudara-saudari… jadilah pribadi-pribadi yang berguna bagi orang lain. Manfaatkanlah talenta dan kemampuan yang kita miliki demi kebaikan sesama. Jauhkanlah sifat-sifat negatip yang secara tidak langsung bisa merusakan orang lain. 

Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amin.

Tidak ada komentar: